34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Ekstraksi Daun Petai Cina
Penelitian ini menggunakan tumbuhan petai cina yang diambil dari wilayah Perumda, Ungaran. Daun diambil dari satu pohon saja untuk
meminimalkan faktor pengacau yang mungkin bisa mengganggu penelitian. Daun petai cina yang digunakan telah melalui proses determinasi lampiran 1. Dipilih
tumbuhan petai cina dengan tinggi 5-6 m yang memiliki banyak daun pada satu pohon. Daun petai cina diambil pada bulan September 2014 dan dalam keadaan
berbuah. Tumbuhan petai cina memiliki daun yang kecil dan berwarna hijau. Daun yang telah diambil, dicuci dengan air mengalir untuk menghilangkan
kotoran kemudian daun petai cina diangin-anginkan hingga tidak basah lagi. Setelah dikeringkan daun dipetik dari batangnya menjadi satuan kecil.
Daun yang sudah dipetik tersebut dikeringkan dengan cara diangin- anginkan kembali selama 3 hari hingga mengering. Indikasi bahwa daun sudah
benar-benar kering adalah ketika daun diremas akan menjadi serpihan kecil. Daun petai cina yang kering ini disebut juga simplisia daun petai cina. Untuk
mempermudah saat ekstraksi, simplisa daun petai cina dihaluskan menggunakan alat penyerbuk yang berada di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia Universitas
Sanata Dharma. Hasil maserasi akan lebih optimal karena serbuk yang dimaserasi tidak terlalu halus dan tidak terlalu kasar sehingga saat maserasi serbuk tidak
mengendap dengan rapat.
35
Pada penelitian dilakukan 3 kali ekstraksi. Untuk masing-masing proses ekstraksi, sebanyak 25 g serbuk simplisia dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 1000
mL dan ditambahkan 250 mL etanol 96 serta 250 mL akuades dan dimaserasi selama 3 hari. Setelah 3 hari, campuran tersebut disaring menggunakan kertas
saring dengan bantuan pompa vakum. Filtrat diremaserasi menggunakan 500 mL etanol 96 selama 24 jam. Setelah 24 jam remaserasi, campuran disaring kembali
dengan bantuan pompa vakum. Hasil maserasi dan remasererasi dicampur menjadi satu dan dilakukan evaporasi. Evaporasi menggunakan rotari evaporator
selama 2 jam dan dilanjutkan menggunakan waterbath selama 5 jam hingga penyusutan bobot ekstrak tidak lebih dari 10.
Tanin dan saponin merupakan senyawa yang larut dalam air dan pelarut organik seperti alkohol. Sedangkan flavonoid tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam sebagian pelarut organik. Oleh karena itulah penggunaan pelarut etanol 96 : akuades digunakan saat proses ekstraksi.
B. Pembuatan dan Uji Sifat Fisis Cooling Gel Ekstrak Daun Petai Cina