pengetahuan dan harapan. Ketika individu mengetahui siapa dirinya dan mempunyai harapan atau tujuan dalam hidupnya, maka seseorang
melakukan penilain tentang dirinya. Penilaian seseorang tentang dirinya yang dilakukan setiap saat dapat mempengaruhi konsep dirinya
Semakin tinggi skor skala konsep diri yang diperoleh menunjukkan semakin positif konsep diri individu, sebaliknya semakin rendah skor skala konsep diri
menunjukkan semakin negatif konsep diri subjek.
2. Skala Kecemasan
Skala Kecemasan disusun berdasarkan acuan teori Nolen 2007
yang menyebutkan 4 gejala sebagai berikut :
a. Gejala fisik muncul berupa banyak berkeringat, gugup, sakit perut, tangan dan kaki terasa dingin, tidak selera makan, kepala pusing,
sulit benafas, jantung berdetak kencang, sering buang air kecil, sulit tidur.
b. Gejala emosi muncul berupa sangat mudah tersinggung, mudah marah, mudah gelisah dan perasaan seperti diteror.
c. Gejala kognitif muncul berupa khawatir terhadap sesuatu, sulit berkonsentrasi, sulit berpikir jernih, merasa takut kehilangan
kontrol, sangat waspada hypervigilance, takut akan bahaya yang akan terjadi secara berlenihan exaggeration of danger
d. Gejala perilaku muncul berupa perilaku menghindar, minder, meningkatnya respon permusuhan terhadap orang lain, perilaku
agresi, acuh tak acuh dan nafsu makan menurun atau perilaku makan menurun.
Tingkat kecemasan subjek diperoleh berdasarkan skor skala kecemasan. Semakin tinggi skor skala kecemasan seseorang, maka tingkat kecemasannya
semakin tinggi, sedangkan semakin rendah skor skala kecemasan seseorang, maka tingkat kecemasannya semakin rendah.
Tabel 1 Blueprint Skala Konsep Diri Sebelum Uji Coba
No Aspek Konsep Diri
Favorable Unfavorable
Jumlah 1
Pengetahuan 10
10 20
2
Harapan 10
10 20
3
Penilaian 10
10 20
Total
30 30
60
Tabel 2 Blueprint Skala Kecemasan Sebelum Uji Coba
No Gejala Kecemasan Favorable
Unfavorable Jumlah
1 Fisik
10 10
20
2 Emosi
14 14
28
3 Kognitif
8 8
16
4 Perilaku
9 9
18
Total 41
41 82
G. Validitas dan Reliabilitas Alat ukur
1. Validitas
Validitas adalah ukuran untuk melihat sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsinya.
Tujuan pengujian validitas adalah untuk mengetahui skala psikologi menghasilkan data akurat sesuai dengan tujuan pengukurannya Azwar,
2003. Dalam penelitian ini, pengujian validitas menggunakan validitas isi.
Validitas isi ditentukan oleh professional judgment dalam proses telaah soal Suryabrata, 2005. Peneliti terlebih dahulu membuat instrumen skala
penelitian yang kemudian dikoreksi dan disetujui oleh dosen pembimbing peneliti.
2. Seleksi Item
Seleksi item dalam penelitian ini menggunakan korelasi item total melalui SPSS for Windows versi 16.0. Azwar 2011 menyatakan bahwa
jika diperoleh koefisien validitas di bawah 0,3 dianggap tidak memuaskan, maka item yang memiliki daya indeks diskriminasi dibawah
0,3 dinyatakan gugur.
3. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana alat ukur yang digunakan memberikan hasil yang konsisten sehingga alat ukur tersebut terpercaya
Azwar, 2009. Reliabilitas dalam penelitian ini diuji dengan