Secara teoritis Aspek Konsep Diri

2. Aspek Konsep Diri

Konsep diri merupakan gambaran mental yang dimiliki oleh seorang individu. Konsep diri terdiri dari tiga aspek Calhoun dan Acocella, 1990, sebagai berikut : a. Pengetahuan. Aspek pengetahuan merupakan gambaran seseorang tentang diri. Gambaran diri tersebut membentuk citra diri. Gambaran diri merupakan kesimpulan dari pandangan individu dalam berbagai peran yang dipegang, seperti sebagai orangtua, suami atau istri, karyawan, pelajar. Pandangan individu tentang watak kepribadian yang dirasakan seperti jujur, gembira, bersahabat dan aktif; pandangan tentang sikap; kelebihan dan kelemahan yang dimiliki; kecakapan yang kita kuasai dan berbagai karakteristik lain yang melekat pada diri kita. Pengetahuan diperoleh dengan membandingkan diri dengan orang lain. b. Harapan Aspek harapan merupakan pandangan individu tentang siapa dirinya dan menjadi apa di masa mendatang. Pandangan tersebut mengakibatkan individu mempunyai pengharapan bagi dirinya yang membentuk ideal self. Pada aspek ini lebih menekankan tentang harapan dan tujuan hidup serta bagaimana tujuan itu menggerakkan individu menggapai cita-citanya di masa mendatang. c. Penilaian Penilaian terhadap diri sendiri adalah pengukuran individu tentang keadaannya saat ini. Penilaian tersebut dilakukan oleh individu setiap saat. Pada aspek ini penilaian dapat dikatakan sebagai penengah antara pengetahuan dan harapan. Ketika individu mengetahui siapa dirinya dan mempunyai harapan atau tujuan dalam hidupnya, maka seseorang melakukan penilain tentang dirinya. Penilaian seseorang tentang dirinya yang dilakukan setiap saat dapat mempengaruhi konsep dirinya. Misalnya individu mendapatkan nilai B dalam ujiannya padahal mengetahui bahwa mampu dan punya harapan memperoleh nilai A, jika konsep dirinya negatif maka dia merasa dirinya tidak pintar.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Konsep Diri

Calhoun dan Acocella 1990.mengatakan bahwa konsep diri disebabkan oleh 4 faktor yaitu : a. Orang Tua Orang tua adalah kontak sosial yang paling awal dan paling kuat bagi individu. Bayi bergantung pada orang tuanya untuk makan, tempat berlindung dan kelangsungan hidupnya. Orang tua menjadi sangat penting, apa yang dikomunikasikan oleh orang tua pada anak lebih masuk ke dalam diri anak daripada informasi lain yang diterima anak sepanjang hidupnya. Senyuman, pujian, penghargaan, pelukan menyebabkan individu menilai dirinya positif. Sedangkan ejekan, cemoohan membuat individu memandang dirinya secara negatif. b. Teman Sebaya Setelah orang tua, kelompok teman sebaya juga mempengaruhi konsep diri individu. Penerimaan dan penolakan dari teman sebaya mempengaruhi cara pandang individu terhadap dirinya. c. Masyarakat Seperti orang tua dan teman sebaya, masyarakat memberitahu individu bagaimana mendefinisikan diri. Penilaian dan pengharapan masyarakat terhadap individu masuk ke dalam konsep diri individu dan individu berperilaku sesuai pengharapan tersebut. d. Belajar Konsep diri merupakan hasil belajar. Belajar ini berlangsung terus setiap hari dan biasanya tanpa disadari. Belajar didefinisikan sebagai perubahan psikologis yang relatif permanen yang terjadi dalam diri sebagai akibat dari pengalaman.

4. Jenis-jenis Konsep Diri

Calhoun dan Acocella 1990 mengemukakan bahwa konsep diri terbagi dalam dua jenis, yaitu konsep diri yang positif dan konsep diri yang negatif. a. Konsep Diri Positif Konsep diri positif memiliki kecenderungan untuk mengetahui dirinya, peran dalam masyarakat, bakat, kelebihan dan kekurangannya. Mengetahui kelebihan dan kekurangannya contohnya mahir dalam menghitung tapi kurang dalam berbicara di depan umum. Selain mengetahui tentang diri, konsep diri positif memberikan penilaian yang positif tentang dirinya. Individu yang memiliki konsep diri positif tidak hanya menerima hal-hal baik yang terjadi atau yang dimiliki saja tapi juga menerima kekurangan. Individu yang memiliki konsep diri positif merasakan kekecewaan namun menerimanya sebagai pelajaran hidup. Individu yang memiliki konsep diri positif tidak hanya mengetahui dan menilai diri positif. Konsep diri positif membuat invididu memandang masa depannya lebih optimis. Individu mempunyai harapan atau tujuan hidup yang realistis dan mampu diwujudkan sesuai kemampuan yang dimiliki dan berusaha agar tujuannya dapat terwujud. b. Konsep Diri Negatif Calhoun dan Acocella 1990 mengatakan bahwa individu yang memiliki konsep diri negatif mempunyai pengetahuan yang tidak tepat tentang diri, pengharapan yang tidak realistis dan harga diri yang rendah. Konsep diri negatif membuat individu tidak mengetahui siapa diri misalnya kelemahan dan kelebihan yang dimiliki juga apa yang menjadi value dalam hidupnya. Individu yang memiliki konsep diri negative, mengevalusi atau menilai dirinya secara negatif. Konsep diri negatif membuat individu merasa yang dilakukan tidak berharga dan kurang bersyukur dengan keadaan. Individu yang memiliki konsep diri negatif cenderung mudah cemas karena tidak pernah merasakan cukup dengan keadaan dan talenta

Dokumen yang terkait

IS PELAYANAN KESEHATAN DAN MAKANAN YANG LAYAK BAGI NARAPIDANA DI DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA.

0 4 11

II PELAYANAN KESEHATAN DAN MAKANAN YANG LAYAK BAGI NARAPIDANA DI DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA.

0 3 5

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI PROFESIONALISME PETUGAS LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA.

0 4 13

PENDAHULUAN PROFESIONALISME PETUGAS LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA.

0 4 13

PENUTUP PROFESIONALISME PETUGAS LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA.

1 7 4

PENULISAN HUKUM/ SKRIPSI KERUSUHAN NARAPIDANA DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta).

0 3 14

PENDAHULUAN KERUSUHAN NARAPIDANA DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta).

0 2 17

PENUTUP KERUSUHAN NARAPIDANA DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta).

0 6 12

DINAMIKA KONSEP DIRI PADA NARAPIDANA MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SRAGEN.

0 0 11

HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAY

0 0 12