Pembahasan Hubungan konsep diri dan kecemasan narapidana menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Wirogunan Yogyakarta.

Individu dengan konsep diri positif tidak hanya mengetahui dan menilai diri positif. Konsep diri positif membuat invididu optimis memandang masa depannya. Individu mempunyai harapan atau tujuan hidup yang realistis dan mampu mewujudkan sesuai kemampuan yang dimiliki dan berusaha agar tujuannya terwujud Calhoun dan Acocella. 1990. Burns 1993 menyatakan bahwa orang yang memiliki konsep diri positif tidak merasa khawatir terhadap masa lalu dan masa depan. Jika individu bersikap optimis dan berusaha mewujudkan harapannya maka tingkat kecemasannya rendah. Namun, jika individu memiliki pandangan pesimis terhadap masa depannya maka tingkat kecemasannya tinggi. Hasil uji hipotesis aspek konsep diri dan kecemasan menunjukkan bahwa aspek pengetahuan memiliki korelasi yang paling tinggi, yaitu sebesar -0,736 dengan nilai signifikansi 0,000. Aspek pengetahuan merupakan dasar bagi individu untuk mampu benar-benar mengenali dirinya sehingga mampu menilai dirinya secara positif dan optimis memandang masa depannya. Pemahaman terhadap diri menjadi modal bagi individu untuk menjalin relasi dengan orang lain. Jika individu mampu mengenali dirinya tingkat maka tingkat kecemasannya rendah. 54 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini diterima dengan koefisien korelasi sebesar -0,754 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 p 0,05. Hubungan signifikan dan negatif antara konsep diri dan kecemasan narapidana menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta diterima. Semakin positif konsep diri, semakin rendah kecemasan narapidana menjelang bebas. Sebaliknya, semakin negatif konsep diri, semakin tinggi kecemasan narapidana menjelang bebas.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan subjek narapidana menjelang bebas. Dinamika korelasi antara konsep diri dan kecemasan tidak dilihat lengkap sejak awal narapidana menjalani pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan.

C. Saran

1. Bagi Subjek Penelitian Subjek penelitian disarankan mempertahankan konsep diri yang positif dengan mengetahui diri, menilai diri dan memiliki harapan yang positif terhadap masa depannya karena menurunkan tingkat kecemasan narapidana menjelang bebas. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya disarankan memperluas cakupan subjek sejak awal pembinaan hingga menjelang bebas. 56 DAFTAR PUSTAKA Al-Jauhar, M. 2014. Konstruksi Masyarakat Terhadap Mantan Narapidana. Skripsi. Fakultas Sosiologi Universitas Negeri Surabaya. Astuti, A. 2011. Pembinaan Mental Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta : Prodi PPKn FKIP Universitas Ahmad Dahlan. Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Azwar, S. 2009. Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Azwar, S. 2011. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Batista, Y. 2012. Hubungan Konsep Diri dengan Empati Pada Mahasiswa. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Burns, R. 1993. Konsep Diri Teori, Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku. Jakarta: Arcan. Calhoun, J. F Acocella, J. R. 1990. Psychology of Adjusment and Human Relationship. New York : McGraw Hill. Fitriani, L. 2010. Pengungkapan Diri Pada Mantan Narapidana. Skripsi. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Handayani, O. 2010. Pelaksanaan Pembinaan Narapidana Dalam Rangka Mencegah Pengulangan Tindak Pidana Recidive Di Lapas Kelas IIA Sragen. Skripsi. Fakultas Hukum : Universitas Hukum Sebelas Maret Harian Jogja. 2014. http:www.harianjogja.combaca20140429lapas wirogunan-raih-penghargaan-lapas-terbaik-2014505241 . Diunduh pada tanggal 21 Agustus 2014. Hurlock. 1991. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Indiyah. 2001. Hubungan antara Religiusitas dan Kepercayaan Diri dengan Kecemasan pada Narapidana Menjelang Masa Bebas . Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Kuncoro. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga. Murti, C. 2013. Hubungan Antara Kematangan Beragama Dengan Konsep Diri Pada Remaja Yang Menjadi Narapidana . Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Narbuko, C Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.

Dokumen yang terkait

IS PELAYANAN KESEHATAN DAN MAKANAN YANG LAYAK BAGI NARAPIDANA DI DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA.

0 4 11

II PELAYANAN KESEHATAN DAN MAKANAN YANG LAYAK BAGI NARAPIDANA DI DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA.

0 3 5

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI PROFESIONALISME PETUGAS LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA.

0 4 13

PENDAHULUAN PROFESIONALISME PETUGAS LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA.

0 4 13

PENUTUP PROFESIONALISME PETUGAS LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA.

1 7 4

PENULISAN HUKUM/ SKRIPSI KERUSUHAN NARAPIDANA DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta).

0 3 14

PENDAHULUAN KERUSUHAN NARAPIDANA DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta).

0 2 17

PENUTUP KERUSUHAN NARAPIDANA DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta).

0 6 12

DINAMIKA KONSEP DIRI PADA NARAPIDANA MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SRAGEN.

0 0 11

HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAY

0 0 12