Konsep Diri Kecemasan Definisi Operasional

menjalani 23 masa pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. Peneliti menggunakan kurang lebih hampir setengah dari narapidana menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan untuk try out dan sisanya untuk penelitian. Peneliti memperoleh data narapidana dari bagian Bimbingan Pemasyarakatan dan Perawatan.

F. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan skala psikologi, yaitu instrumen yang dipakai untuk mengukur atribut psikologi Azwar. 2003. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala Likert adalah skala yang mengukur kekuatan persetujuan dari pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk mengukur sikap dan perilaku Azwar, 2003. Masing-masing item diberikan 4 kategori skor jawaban. Setiap item jawaban yang bersifat favorable diberi penilaian 4, 3, 2, 1 untuk jawaban Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS dan Sangat Tidak Setuju STS. Sebaliknya pada pernyataan unfavorable setiap jawaban diberi penilaian 1, 2, 3, 4 untuk jawaban Sangat Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS.

1. Skala Konsep Diri

Skala Konsep Diri disusun berdasarkan acuan teori Calhoun dan Acocella 1990 Nolen 2007 yang menyebutkan 3 aspek sebagai berikut : a. Pengetahuan Aspek pengetahuan merupakan gambaran seseorang tentang diri. Gambaran diri tersebut membentuk citra diri. Gambaran diri merupakan kesimpulan dari pandangan individu dalam berbagai peran yang dipegang, seperti sebagai orangtua, suami atau istri, karyawan, pelajar. Pandangan individu tentang watak kepribadian yang dirasakan seperti jujur, gembira, bersahabat dan aktif; pandangan tentang sikap; kelebihan dan kelemahan yang dimiliki; kecakapan yang kita kuasai dan berbagai karakteristik lain yang melekat pada diri kita. Pengetahuan diperoleh dengan membandingkan diri dengan orang lain. b. Harapan Aspek harapan merupakan pandangan individu tentang siapa dirinya dan menjadi apa di masa mendatang. Pandangan tersebut mengakibatkan individu mempunyai pengharapan bagi dirinya yang membentuk ideal self. Pada aspek ini lebih menekankan tentang harapan dan tujuan hidup serta bagaimana tujuan itu menggerakkan individu menggapai cita-citanya di masa mendatang. c. Penilaian Penilaian terhadap diri sendiri adalah pengukuran individu tentang keadaannya saat ini. Penilaian tersebut dilakukan oleh individu setiap saat. Pada aspek ini penilaian dapat dikatakan sebagai penengah antara

Dokumen yang terkait

IS PELAYANAN KESEHATAN DAN MAKANAN YANG LAYAK BAGI NARAPIDANA DI DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA.

0 4 11

II PELAYANAN KESEHATAN DAN MAKANAN YANG LAYAK BAGI NARAPIDANA DI DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA.

0 3 5

PENULISAN HUKUM/SKRIPSI PROFESIONALISME PETUGAS LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA.

0 4 13

PENDAHULUAN PROFESIONALISME PETUGAS LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA.

0 4 13

PENUTUP PROFESIONALISME PETUGAS LEMBAGA PEMASYARAKATAN DALAM PEMBINAAN NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA.

1 7 4

PENULISAN HUKUM/ SKRIPSI KERUSUHAN NARAPIDANA DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta).

0 3 14

PENDAHULUAN KERUSUHAN NARAPIDANA DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta).

0 2 17

PENUTUP KERUSUHAN NARAPIDANA DALAM LEMBAGA PEMASYARAKATAN (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta).

0 6 12

DINAMIKA KONSEP DIRI PADA NARAPIDANA MENJELANG BEBAS DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SRAGEN.

0 0 11

HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN HARGA DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP NARAPIDANA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN NARKOTIKA KELAS IIA YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAY

0 0 12