Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 p 0,05. Kesimpulannya bahwa ada hubungan yang
signifikan dan negatif antara aspek harapan dan kecemasan narapidana menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan
Yogyakarta.
Tabel 22 : Uji Korelasi Aspek Penilaian dengan Kecemasan
Correlations
penilaian Kecemasan
penilaian Pearson Correlation
1 -.588
Sig. 1-tailed .000
N 42
42 kecemasan
Pearson Correlation -.588
1 Sig. 1-tailed
.000 N
42 42
. Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 yang berarti lebih kecil dari 0,05 p 0,05. Kesimpulannya bahwa ada hubungan yang
signifikan dan negatif antara aspek penilaian dan kecemasan narapidana menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan
Yogyakarta.
F. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan negatif antara konsep diri dan kecemasan narapidana menjelang bebas di Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta. Uji hipotesis menghasilkan koefisien
korelasi r sebesar -0,754 dengan p sebesar 0,000 p0,05. Hipotesis hubungan negatif antara konsep diri dan kecemasan narapidana menjelang
bebas di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Wirogunan Yogyakarta diterima. Semakin positif konsep diri narapidana, semakin tinggi rendah
kecemasan narapidana menjelang bebas. Sebaliknya, semakin negatif konsep diri narapidana, semakin tinggi kecemasan narapidana menjelang bebas.
Calhoun dan Acocella 1990 mengatakan bahwa individu dengan konsep diri positif berarti mampu mengetahui dirinya, menghargai diri dan optimis
memandang masa depannya. Individu yang mampu mengetahui dirinya termasuk mengenali kelebihan, kekurangan dan potensinya. Sedangkan
individu dengan konsep diri negatif tidak mengenali keterbatasan, potensi, dan peluang yang dimiliki. Jika individu mengetahui kondisi dirinya maka tingkat
kecemasannya rendah. Namun jika individu tidak mengetahui kondisi dirinya maka tingkat kecemasannya tinggi.
Selain mengetahui tentang diri, individu yang memiliki konsep diri positif menilai atau mengevaluasi dirinya secara positif Calhoun dan Acocella,
1990. Burns 1993 mengatakan bahwa individu yang memiliki konsep diri positif, percaya bahwa dirinya mampu menyelesaikan masalah hidup
meskipun dihadapkan pada kegagalan. Sedangkan individu yang memiliki konsep diri negatif mengevaluasi dirinya secara negatif. Jika individu mampu
menilai dirinya positif maka tingkat kecemasannya rendah. Namun jika individu tidak mampu menilai dirinya secara positif maka tingkat
kecemasannya tinggi.
Individu dengan konsep diri positif tidak hanya mengetahui dan menilai diri positif.
Konsep diri positif membuat invididu optimis memandang masa depannya. Individu mempunyai harapan atau tujuan hidup yang realistis dan
mampu mewujudkan sesuai kemampuan yang dimiliki dan berusaha agar tujuannya terwujud Calhoun dan Acocella. 1990. Burns 1993 menyatakan
bahwa orang yang memiliki konsep diri positif tidak merasa khawatir terhadap masa lalu dan masa depan. Jika individu bersikap optimis dan berusaha
mewujudkan harapannya maka tingkat kecemasannya rendah. Namun, jika individu memiliki pandangan pesimis terhadap masa depannya maka tingkat
kecemasannya tinggi. Hasil uji hipotesis aspek konsep diri dan kecemasan menunjukkan bahwa
aspek pengetahuan memiliki korelasi yang paling tinggi, yaitu sebesar -0,736 dengan nilai signifikansi 0,000. Aspek pengetahuan merupakan dasar bagi
individu untuk mampu benar-benar mengenali dirinya sehingga mampu menilai dirinya secara positif dan optimis memandang masa depannya.
Pemahaman terhadap diri menjadi modal bagi individu untuk menjalin relasi dengan orang lain. Jika individu mampu mengenali dirinya tingkat maka
tingkat kecemasannya rendah.