9
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Hipertensi
Hipertensi dikenal sebagai tekanan darah tinggi yang didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥14090 mmHg Sawicka et al., 2011. Hipertensi biasanya
sebagai tingkat tekanan darah arteri yang diasosiasikan penggandaan jangka panjang risiko kardiovaskular. Tekanan darah normal didefinisikan sebagai
tingkat yang 12080 mmHg. Berikut ini merupakan klasifikasi tekanan darah orang dewasa menurut European Society of Hipertension dan European Society of
Cardiology ESHESC.
Tabel II . Klasifikasi Tekanan Darah Berdasarkan ESHESC
Kategori Sistolik mmHg
Diastolik mmHg Optimal
Normal Normal kategori tinggi
Hipertensi kelas 1 Hipertensi kelas 2
Hipertensi kelas 3 Hipertensi isolasi sistolik
120 120-129
130-139 140-159
160-179
≥180 ≥140
dan danatau
danatau danatau
danatau danatau
dan 80
80-84 85-89
90-99
100-109 ≥110
90 Mancia et al., 2013
Tekanan darah tinggi adalah kondisi umum dimana kekuatan dan kecepatan darah terhadap dinding arteri yang cukup tinggi dan dapat
menyebabkan masalah kesehatan. Tekanan darah ditentukan oleh jumlah darah yang dipompa oleh jantung dan jumlah resisten aliran darah di arteri. Semakin
banyak darah yang dipompa oleh jantung dan arteri akan sempit, sehingga tekanan darah akan semakin tinggi. Beberapa orang yang memiliki tekanan darah tinggi
pada grade awal biasanya tidak menimbulkan gejala sampai tekanan darah tinggi mencapai grade berat bahkan dapat mengancam jiwa Staff, 2015.
Hasil pengukuran darah didapatkan berdasarkan rata-rata pengukuran tekanan darah minimal 2 kali pada pengukuran pertama atau dalam pemeriksaan
selanjutnya. Tingginya tekanan darah seseorang dapat berada pada kadar diatas normal bila pasien mengidap penyakit akut tertentu atau berada pada keadaan
stress Kaplan and Weber, 2010.
B. Kesadaran Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu penyakit degeneratif yang dapat menimbulkan masalah kesehatan. Kesadaran masyarakat akan hipertensi masih dinilai rendah
untuk melakukan kontrol tekanan darah. Dikatakan bahwa hingga saat ini angka kesadaran masyarakat di Indonesia terhadap hipertensi hanya mencapai 50.
Meningkatkan kesadaran, diagnosis hipertensi dan meningkatkan kontrol tekanan darah dengan pengobatan yang tepat dianggap sebagai inisiatif kesehatan
masyarakat yang penting untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular Bustan, 2007, Dipiro et al., 2008.
Salah satu penyebab meningkatnya jumlah penderita hipertensi yaitu kurangnya kesadaran masyarakat terhadap risiko penyakit hipertensi. Masyarakat
belum menyadari pentingnya melakukan kontrol tekanan darah. Hal ini disebabkan oleh peningkatan tekanan darah yang tidak menunjukkan gejala-gejala
spesifik, serta kurangnya pengetahuan tentang faktor risiko meningkatnya tekanan darah tersebut. Banyak orang yang meninggal dikarenakan tidak sadar sehingga
terlambat untuk mencegah atau mengobati penyakit hipertensi. Setengah dari penderita hipertensi diketahui hanya seperempatnya 25 yang mendapat
pengobatan Departemen Kesehatan RI, 2009.
C. Penatalaksanaan Terapi Hipertensi