U.S Department of Health and Human Services, namun dilakukan modifikasi untuk menyesuaikan dengan lokasi penelitian.
Penilaian pengaturan diet dengan skor pada CRF digunakan untuk mengelompokkan pengaturan diet, penilaian pengaturan diet dibagi menjadi dua
penilaian yaitu penilaian lebih berisiko dengan skor nol dan penilaian tidak lebih berisiko dengan skor satu. Apabila skor
≥6 merupakan kelompok yang mengatur diet, sebaliknya skor 6 merupakan kelompok yang tidak mengatur diet.
Tabel VI. Penilaian Pengaturan Diet dengan Skor pada CRF
No Keterangan
Skor
1 i
Makan diperhatikan ii
Makan tidak diperhatikan i
ii 1
2 Mengatur asin
Ya Tidak
1 3
Menambah kecap, garam tambahan, saus
Ya Tidak
1 4
Makan di rumah Ya
Tidak 1
5 Makan gorengan
≤1xseminggu 1xseminggu
1 6
Minum susu rendah lemak Ya
Tidak 1
7 Makan daging bergajih, lemak, santan
≤1xseminggu 1xseminggu
1 8
Konsumsi sayuran ≥1xsehari
1xsehari 1
9 Konsumsi buah
≥1xsehari 1xsehari
1 Total
9
Keterangan: Skor 0 = lebih berisiko Skor 1 = tidak lebih berisiko
Jika poin ≥6= mengatur diet Jika poin 6= tidak mengatur diet
D. Subyek Penelitian
Pada penelitian ini subjek yang menjadi target disebut responden. Penelitian ini adalah penduduk berumur 40-75 tahun di Padukuhan Grumbulgede,
Surokerten, Pundung, Jetis, Sambirejo, dan Dhuri pada Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY. Kriteria inklusi adalah penduduk yang berumur 40-75 tahun.
Kriteria eksklusi adalah responden yang tidak bersedia mengisi inform consent dan responden yang tidak dapat diukur tekanan darahnya.
E. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di enam Padukuhan di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY yaitu Padukuhan Surokerten, Pundung responden dikumpulkan pada satu
tempat, Grumbulgede, Jetis, Dhuri, dan Sambirejo door to door. Penelitian ini akan berlangsung pada bulan Mei-Juni 2015.
Gambar 2 . Bagan lokasi penelitian di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian payung yang berjudul “Prevalensi,
Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah Responden 40-75 Tahun di
Kabupaten Sleman
Kecamatan Kalasan
Desa Tirtomartani
411 responden Padukuhan
Jetis
193 responden
Padukuhan Pundung
117 responden
Padukuhan Dhuri
101 responden
Desa Selomartani
402 responden Padukuhan
Grumbulgede
160 responden
Padukuhan Surokerten
153 responden
Padukuhan Sambirejo
89 responden
Multistage Random Sampling
Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY Kajian Faktor Risiko Kesehatan dan Sosio- Demografi
” Penelitian ini dilakukan berkelompok dengan jumlah anggota sebanyak delapan orang, setiap padukuhan diteliti oleh 8 orang sesuai dengan
faktor yang diteliti yaitu umur, BMI, jenis kelamin, pengaturan diet, olahraga, merokok, pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan di Kecamatan Kalasan, Sleman,
DIY. Peneliti hanya fokus pada faktor umur dan faktor pengaturan diet pada faktor risiko kesehatan.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan lokasi penelitian dilakukan secara multistage random sampling. Multistage random sampling adalah teknik pengambilan sampel secara
acak bertingkat pada populasi yang luas dan homogen atau dengan beberapa tahap sampai tahap yang dianggap jenuh Juliandi dkk, 2014. Sedangkan, teknik
pengambilan sampel sampling pada penelitian dilakukan secara cluster random sampling. Cluster random sampling merupakan bentuk pengambilan sampel
dimana kluster daripada elemen tunggal yang dipilih secara acak dan barulah responden dapat diambil Eriyanto, 2007. Pada penelitian ini, responden yang
memenuhi inklusi pada enam padukuhan cluster diteliti dan apabila sudah memenuhi jumlah subjek yang diinginkan, penelitian dapat dihentikan.
Pertimbangan dalam keperluan analisis adalah jumlah responden untuk penelitian dengan menggunakan data statistika, ukuran sampel minimum adalah
30 Arifin, 2008. Jumlah responden yang ditetapkan pada penelitian ini didapat dari perhitungan besar sampel yang belum diketahui prevalesinya, rumus yang
digunakan:
97 dibulatkan menjadi 100 Dahlan, 2009.
Perhitungan besar sampel didasarkan penelitian “Rule of Halves” dimana
jumlah sampel pada terapi 100 orang, dan dapat diperoleh jumlah sampel pada sadar akan hipertensi, prevalensi, sehingga didapat jumlah sampel seluruhnya 800
orang.
Gambar 3. Bagan Perhitungan Besar Sampel Penelitian
Dari jumlah populasi di enam padukuhan cluster didapat responden penelitian yang masuk dalam kriteria inklusi sebanyak 816 orang. Sebanyak 3
orang masuk dalam kriteria eksklusi dikarenakan tekanan darah tidak terukur sehingga jumlah subjek pada penelitian ini 813 orang.
Total: 200
Sadar: n= 200
Total: 400
Hipertensi: n= 400
Total: 800
Terapi n= 100
Tidak Terapi n= 100
Sadar: n= 200
Hipertensi: n= 400
H. Instrumen Penelitian