Terapi non-farmakologi Penatalaksanaan Terapi Hipertensi

C. Penatalaksanaan Terapi Hipertensi

Tujuan utama dalam terapi hipertensi yaitu untuk mancapai pengurangan morbiditas dan mortilitas yang panjang terhadap risiko kardiovaskular WHO, 2005.

1. Terapi non-farmakologi

Adapun terapi non-farmakologi dalam perubahan gaya hidup yang baik yang digunakan untuk mengurangi bahkan meniadakan kebutuhan obat antihipertensi dan mencegah terjadinya penyakit kronik. Penerapan diet pada perencanaan makan untuk mencegah dan mengontrol tekanan darah dapat digunakan Dietary Approaches to Stop Hypertension DASH seperti mengurangi atau membatasi penggunaan garam berlebih, dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi buah-buahan, sayuran. Pola makan DASH di susun berdasarkan energy yang dibutuhkan perhari yaitu 2000 kalorihari U.S Department of Health and Human Services, 2006. Tabel III. Pola Makan DASH berdasarkan 2000 kalorihari Kelompok Makanan Penyajian Harian Takaran Sajian Padi-padian 6-8 1 potong roti 1 ons sereal kering ½ gelas nasi, pasta, atau sereal Sayur-sayuran 4-5 1 gelas daun sayur mentah ½ gelas sayur masak ½ gelas jus sayur Buah-buahan 4-5 1 buah matang ¼ gelas buah kering ½ buah segar, beku, atau kalengan ½ gelas jus buah Susu dan produk susu bebas lemak atau rendah lemak 2-3 1 gelas susu atau yogurt 1½ ons keju Lanjutan Tabel III. Kelompok Makanan Penyajian Harian Takaran Sajian Daging tanpa lemak, daging unggas dan ikan 6 atau kurang 1 ons daging tanpa lemak, daging unggas, dan ikan yang dimasak 1 butir telur Kacang-kacangan dan biji-bijian 4-5 kaliminggu 13 gelas atau 1½ ons kacang-kacangan 2 sendok makan selai kacang 2 sendok makan atau ½ ons biji-bijian Lemak dan minyak 2-3 1 sendok teh margarin 1 sendok teh minyak sayur 1 sendok makan mayonais Manis-manisan dan penambahan gula 5 atau kurang dari 5 kaliminggu 1 sendok makan gula 1 sendok makan jeli 1 gelas lemonade sari jeruk Mengkonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi seperti sayuran, buah, dan produk rendah lemak dengan mengurangi lemak jenuh akan menurunkan tekanan darah sistolik sebesar 8-14 mmHg. Pembatasan mengkonsumsi alkohol dengan tidak lebih dari dua gelas sehari 30 ml untuk laki-laki dan tidak lebih dari satu gelas sehari 15 ml untuk wanita dan orang yang memiliki kelebihan berat badan. Penghentian atau pembatasan merokok merupakan pencegahan yang paling kuat untuk penyakit kardiovaskular seperti hipertensi dan melakukan aktivitas fisik seperti olahraga WHO, 2005.

2. Terapi farmakologi

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden yang berusia 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, D.I.Y. (faktor usia dan merokok).

0 0 2

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY pada tahun 2015 (kajian faktor umur dan jenis kelamin).

0 1 113

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40 – 75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan Body Mass Index (BMI)).

0 1 98

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah pada responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman (kajian faktor usia dan tingkat pendidikan).

1 1 95

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor umur dan jenis pekerjaan).

0 0 93

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor gaya hidup sehat.

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan penghasilan).

1 3 107

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia, jenis kelamin, bmi, dan risiko kardiovaskular).

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, di Yogyakarta (kajian faktor umur dan aktivitas fisik).

0 0 101