Jenis dan Rancangan Penelitian Definisi Operasional

23

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional dengan rancangan analitik cross-sectional potong lintang. Potong lintang merupakan jenis penelitian yang dilakukan baik seluruh atau sebagian dari penduduk dengan mengumpulkan data pengamatan untuk menjawab pertanyaan pada saat yang sama atau tidak ada rentang waktu Olsen and George, 2004. Penelitian observasional yaitu peneliti tidak melakukan intervensi, tetapi hanya mengadakan pengamatan terhadap perjalanan penyakit Budiarto dan Anggraeni, 2001. Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan cara wawancara terstruktur secara langsung menggunakan panduan pertanyaan sesuai CRF Case Report Form.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas

a. Umur b. Pengaturan diet

2. Variabel tergantung

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden

3. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali: jenis kelamin, BMI, merokok, pengaturan aktivitas fisik, pendidikan, aktivitas dalam pekerjaan, dan penghasilan b. Variabel pengacau tidak terkendali: penyakit penyerta.

C. Definisi Operasional

Tabel V. Definisi Operasional Penelitian Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala Penilaian Umur Responden penelitian adalah penduduk yang berusia 40 –75 tahun yang memenuhi kriteria inklusi diperoleh dari wawancara. Data yang diperoleh dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok umur 40-59 tahun dan kelompok umur 60-75 tahun. Pengelompokan umur berdasarkan Nwankwo 2013. Kategorikal 1= 60-75 tahun 2= 40-59 tahun Pengaturan Diet Pengukuran mengatur diet: Responden setiap harinya mengatur konsumsi garam saat memasak sehingga tidak terlalu asin, jarang mengkonsumsi jeroan, daging bergajih, lemak, santan, mie instan, kecap, saus, gorengan, dan sering mengkonsumsi buah, sayur dan susu rendah lemak setiap hari hari. Pengelompokan pengaturan diet berdasarkan U.S Department of Health and Human Services 2006. Kategorikal 1= Tidak Mengatur Diet 2= Mengatur Diet Penilaian pengaturan diet lihat tabel VI. Jenis Kelamin Responden penelitian adalah penduduk laki-laki dan perempuan. Pengelompokan jenis kelamin berdasarkan Thawomchaisit, et al 2013. Kategorikal 1= Laki-Laki 2= Perempuan Pengaturan Aktivitas Fisik Melakukan aktivitas fisik olahraga secara rutin. Dikatakan rutin apabila melakukan olahraga jalan kaki, jogging atau berlari minimal 1 kali setiap minggu. Dikatakan tidak rutin apabila 1x seminggu atau tidak pernah melakukan olahraga. Pengelompokan aktivitas fisik berdasarkan AHA 2014. Kategorikal 1= Tidak Rutin 2= Rutin Lanjutan Tabel V. Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala Penilaian Merokok Setiap hari merokok dan dahulu pernah merokok, berhenti merokok ≤2 tahun, keluarga dan ditempat kerja ada yang merokok. Pengelompokan merokok berdasarkan CDC 2015. Kategorikal 1= Merokok 2= Tidak Merokok BMI BMI ≥23, jika dihitung dengan �� ��� � � �� ��� � Pengelompokan BMI berdasarkan WHO 2004. Kategorikal 1= ≥23 kgm 2 2= 23 kgm 2 Pendidikan Pendidikan terakhir yang diselesaikan oleh responden. Pengelompokan pendidikan berdasarkan Zhang, et al 2013. Kategorikal 1= ≤SMP 2= SMP Aktivitas dalam Pekerjaan Aktivitas utama yang menjadi rutinitas sehari-hari yang dilakukan oleh responden untuk mendapatkan penghasilan. Pekerjaan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok aktif petaniburuh, dan kelompok kurang aktif ibu rumah tangga, pengangguran. Pengelompokan pekerjaan berdasarkan Muhammadun 2010. Kategorikal 1= Kurang Aktif 2= Aktif Penghasilan Penghasilan keluarga yang diperoleh responden selama satu bulan bekerja. Semula berupa data rasio Rp selanjutnya dikonversi ke data ordinal. Batas UMR adalah Rp 1.200.000,00. Apabila reponden sudah berkeluarga, maka batas UMR adalah Rp 2.400.000,00. Pengelompokan penghasilan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Yogyakarta 2015. Kategorikal 1= ≤UMR 2= UMR Lanjutan Tabel V. Variabel Definisi Operasional Cara Pengukuran Skala Penilaian Prevalensi Persentase responden hipertensi dan tidak hipertensi. Standar pengukuran tekanan darah penelitian ini adalah berdasarkan klasifikasi menurut ESH dan ESC Guidelines 2013. Kategorikal 1= Hipertensi Tekanan darah ≥14090 mmHg. 2= Tidak hipertensi Tekanan darah 14090 mmHg Kesadaran Kesadaran masyarakat akan hipertensi dapat dilihat dari hasil wawancara terstruktur apakah responden pernah melakukan pengukuran tekanan darah sebelumnya, jika pernah dan hasil pengukuran tekanan darah termasuk hipertensi maka responden termasuk sadar terhadap hipertensi. Kategorikal 1= Sadar hipertensi 2= Tidak sadar hipertensi Terapi Responden yang mengalami hipertensi dan sadar menderita hipertensi yang melakukan terapi baik dengan farmakologi atau non-farmakologi Kategorikal 1= Terapi Rutin terapi farmakologi maupun non- farmakologi 2= Tidak Terapi Tidak pernah terapi farmakologi maupun non- farmakologi Pengendalian Tekanan darah yang dikendalikan 140 mmHg sesuai target ESC ESH Kategorikal 1 = Terkendali 2 = Tidak terkendali Pada penelitian ini, peneliti hanya fokus pada variabel umur dan pengaturan diet. Pengelompokan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok lebih berisiko dengan kode angka 1 dan kelompok tidak lebih berisiko dengan kode angka 2. Pengkategorian variabel pengaturan diet berdasarkan DASH dari U.S Department of Health and Human Services, namun dilakukan modifikasi untuk menyesuaikan dengan lokasi penelitian. Penilaian pengaturan diet dengan skor pada CRF digunakan untuk mengelompokkan pengaturan diet, penilaian pengaturan diet dibagi menjadi dua penilaian yaitu penilaian lebih berisiko dengan skor nol dan penilaian tidak lebih berisiko dengan skor satu. Apabila skor ≥6 merupakan kelompok yang mengatur diet, sebaliknya skor 6 merupakan kelompok yang tidak mengatur diet. Tabel VI. Penilaian Pengaturan Diet dengan Skor pada CRF No Keterangan Skor 1 i Makan diperhatikan ii Makan tidak diperhatikan i ii 1 2 Mengatur asin Ya Tidak 1 3 Menambah kecap, garam tambahan, saus Ya Tidak 1 4 Makan di rumah Ya Tidak 1 5 Makan gorengan ≤1xseminggu 1xseminggu 1 6 Minum susu rendah lemak Ya Tidak 1 7 Makan daging bergajih, lemak, santan ≤1xseminggu 1xseminggu 1 8 Konsumsi sayuran ≥1xsehari 1xsehari 1 9 Konsumsi buah ≥1xsehari 1xsehari 1 Total 9 Keterangan: Skor 0 = lebih berisiko Skor 1 = tidak lebih berisiko Jika poin ≥6= mengatur diet Jika poin 6= tidak mengatur diet

D. Subyek Penelitian

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden yang berusia 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, D.I.Y. (faktor usia dan merokok).

0 0 2

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY pada tahun 2015 (kajian faktor umur dan jenis kelamin).

0 1 113

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40 – 75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan Body Mass Index (BMI)).

0 1 98

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah pada responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman (kajian faktor usia dan tingkat pendidikan).

1 1 95

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor umur dan jenis pekerjaan).

0 0 93

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor gaya hidup sehat.

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan penghasilan).

1 3 107

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia, jenis kelamin, bmi, dan risiko kardiovaskular).

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, di Yogyakarta (kajian faktor umur dan aktivitas fisik).

0 0 101