3. Permohonan perijinan dan kerjasama Kepala Dukuh
Permohonan ijin dan kerjasama kepada Kesatuan Bangsa, Bappeda, Kecamatan Kalasan, Kepala Desa Desa Selomartani dan Tirtomartani dan
Kepala Dukuh Padukuhan Jetis, Pundung, Grumbulgede, Surokerten, Sambirejo, dan Dhuri di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
4. Pembuatan Case Report Formed dan Informed Consent
Pembuatan informed consent harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Responden diminta untuk mengisi nama, alamat, usia dan menandatanganinya. Case Report Formed CRF berupa
selembaran berukuran A4 yang berisi kolom-kolom untuk pengambilan hasil wawancara responden.
5. Validitas dan reliabilitas instrument penelitian
Pengukuran tekanan
darah dilakukan
dengan menggunakan
sphygmomanometer digital yang telah divalidasi dengan protokol internasional untuk masyarakat Eropa. Pengukuran tekanan darah diulang sebanyak 3 kali
dengan interval lima menit untuk tiap pengukuran Babiker, et al., 2013. Instrumen harus memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi yang digunakan
dalam penelitian agar hasil yang didapat akurat dan reliabel dengan nilai CV coefficient of variation
5 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2011. Uji validitas dilakukan dengan kalibrasi, yaitu dengan membandingkan tiga
tekanan darah probandus dengan menggunakan sphygmomanometer digital dan
sphygmomanometer raksa Lampiran 4. Uji Reliabilitas dilakukan dengan tiga
probandus yang diukur tekanan darahnya sebanyak tiga kali. Uji validitas dan reliabilitas ini untuk melihat nilai CV. Coefficient of variation CV
≤5 dapat disimpulkan bahwa alat yang digunakan valid dan reliabel. Hasil yang didapat
pada uji validitas dan reliabilitas instrument yang digunakan memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Kalibrasi juga dilakukan untuk timbangan berat badan
dan pengukur tinggi badan untuk mendapatkan hasil yang valid Lampiran 5. 6.
Penetapan dan seleksi calon responden
Penetapan responden penelitian dilakukan setelah mendapat ijin Kepala Dukuh. Penetapan responden dilakukan dengan cara door to door. Peneliti akan
memberikan penjelasan mengenai maksud dan tujuan penelitian kepada calon responden. Responden yang bersedia mengikuti penelitian ditanyakan
kesediaannya untuk mengikuti wawancara berdasarkan CRF dan responden diminta untuk menandatangani informed consent.
7. Pengukuran tekanan darah responden
Pengukuran tekanan darah responden yang telah menandatangani informed consent. Pengukuran dilakukan pada bagian lengan kiri atas dan posisi duduk
tegak dengan lengan sejajar dengan jantung. Pengukuran tekanan darah menggunakan sphygmomanometer digital dengan melilitkan manset mengelilingi
lengan kiri, lalu rekatkan manset. Pengukuran tekanan darah dilakukan sebanyak dua kali berturut
–turut dengan jeda setiap pengukuran sekitar lima menit. Apabila pada dua kali pengukuran ada
perbedaan nilai ukur ≥10 mmHg maka dilakukan pengukuran yang ketiga yang kemudian dua hasil yang mendekati dirata-rata.
Parameter yang diukur pada responden adalah tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan.
8. Penjelasan hasil serta wawancara responden