Terapi Hipertensi Prevalensi, Kesadaran, Terapi, dan Pengendalian Tekanan Darah

hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta cukup tinggi. Menurut penelitian Panesar 2013, prevalensi sedikit tinggi dengan proporsi dibawah setengah tidak sesuai dengan rule of halves. Penelitian ini didapat proporsi prevalensi sedikit tinggi namun masih dibawah setengah populasi. Maka, penelitian ini memiliki kesimpulan yang sama dengan penelitian Panesar Rao and Daniel, 2014, Panesar et al., 2013.

2. Kesadaran Hipertensi

Kesadaran hipertensi merupakan responden yang sadar akan hipertensi. Berdasarkan bagan diatas, proporsi kesadaran responden di Kecamatan Kalasan masih kurang dari setengah pada responden yang menderita hipertensi, sehingga dapat disimpulkan bahwa kesadaran kurang sesuai dengan “Rule of Halves”. Maka dapat dikatakan bahwa kesadaran akan hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta masih rendah. Menurut penelitian Panesar 2013, kesadaran masih rendah serta berada dibawah setengah populasi hipertensi. Hal ini kurang sesuai dengan rule of halves. Kesadaran pada penelitian ini yang dilihat dari proporsi responden yang hipertensi masih dibawah setengah responden yang hipertensi. Maka, penelitian ini memiliki kesimpulan yang sama dengan penelitian Panesar Rao and Daniel, 2014, Panesar et al., 2013.

3. Terapi Hipertensi

Terapi hipertensi merupakan upaya seseorang untuk mengobati atau menyembuhkan dari penyakit hipertensi dengan menurunkan tekanan darah. Responden hipertensi yang rutin melakukan terapi di Kecamatan Kalasan tidak cukup banyak. Walaupun hasil proprosi mendekati setengahnya 50, namun proporsi responden yang terapi masih kurang dari setengah pada responden yang sadar akan hipertensi, sehingga kurang sesuai dengan “Rule of Halves” Gambar 6 . Hal ini dapat dikatakan bahwa terapi rutin responden hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta masih rendah. Menurut penelitian Panesar 2013, terapi hipertensi masih rendah serta berada dibawah setengah reponden yang sadar hipertensi. Hal ini kurang sesuai dengan rule of halves. Terapi hipertensi pada penelitian ini masih berada di bawah setengah responden yang sadar hipertensi. Maka, penelitian ini memiliki kesimpulan yang sama dengan penelitian Panesar Rao and Daniel, 2014, Panesar et al., 2013. Terapi hipertensi dapat berupa terapi farmakologi menggunakan obat antihipertensi atau dengan terapi non-farmakologi dengan mengatur diet. Tabel XI. Terapi Obat Hipertensi Responden Hipertensi di Kecamatan Kalasan Golongan Nama Obat Frekuensi Persen ACEI CCB ARB Captopril Amlodipin Valsartan 23 12 1 8 52,3 27,3 2,3 18,2 Lupa obat Pada Tabel XI, kebanyakan responden hipertensi di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta melakukan terapi hipertensi dengan mengkonsumsi obat antihipertensi golongan ACEI Angiostensin-Converting Enzyme Inhibitor seperti captopril. Ada juga, responden hipertensi di Kecamatan kalasan mengkonsumsi obat antihipertensi golongan CCB Calcium Channel Blockers seperti amlodipin dan ARB Angiotensin II Receptor Blocker seperti valsartan sebagai terapi hipertensi. Namun, banyak responden hipertensi yang lupa atau tidak mengetahui nama obatnya. Selain itu, ada pula responden yang menggunakan terapi nonfarmakologi dengan rutin mengkonsumsi tanaman yang dapat menurunkan tekanan darah seperti buah mengkudu. Menurut Mancia et al 2013, obat antihipertensi yang paling banyak digunakan yaitu ACE Inhibitor. Penelitian ini sesuai dengan penelitian Mancia 2013.

4. Pengendalian Tekanan Darah

Dokumen yang terkait

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden yang berusia 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, D.I.Y. (faktor usia dan merokok).

0 0 2

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY pada tahun 2015 (kajian faktor umur dan jenis kelamin).

0 1 113

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40 – 75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY (kajian faktor umur dan Body Mass Index (BMI)).

0 1 98

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta (kajian faktor sosio-ekonomi).

0 1 96

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah pada responden berusia 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman (kajian faktor usia dan tingkat pendidikan).

1 1 95

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden 40 tahun ke atas di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian faktor umur dan jenis pekerjaan).

0 0 93

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Sleman, Yogyakarta : kajian faktor gaya hidup sehat.

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta (kajian usia dan penghasilan).

1 3 107

Prevalensi, kesadaran, terapi dan pengendalian tekanan darah responden hipertensi di Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta (kajian usia, jenis kelamin, bmi, dan risiko kardiovaskular).

0 0 83

Prevalensi, kesadaran, terapi, dan pengendalian tekanan darah responden 40-75 tahun di Kecamatan Kalasan, Sleman, di Yogyakarta (kajian faktor umur dan aktivitas fisik).

0 0 101