Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK oleh
siswa adalah lemah sehingga tidak ada kontribusi positif antara kedua variabel tersebut. Bila dilihat dari lengkapnya fasilitas siswa,
seharusnya itu dapat menunjang kegiatan belajarnya. Siswa tidak perlu lagi mencari-cari peralatan atau perlengkapan yang ia butuhkan
untuk belajar karena semua sudah tersedia. Bila fasilitas yang dimiliki dapat dimanfaatkan dengan baik, maka tidak akan ada
hambatan dalam hal fasilitas belajar. Namun apa hasil berkata lain. Siswa hanya mendapat hasil belajar yang sedang-sedang saja. Tidak
terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Hal ini membuktikan bahwa kelengkapan fasilitas belajar yang dimiliki belum
dimanfaatkan secara maksimal. Bagi siswa yang memiliki kelengkapan fasilitas belajar seperti
ruang belajar, meja dan lampu yang terang untuk belajar, mungkin lebih suka belajar di kamar, sambil tiduran atau baring-baring santai
di atas tempat tidur sambil membaca buku atau mengerjakan tugas. Meskipun menurut para siswa nyaman, namun tetap saja tidak
efektif. Lebih baik menggunakan ruang belajar yang khusus atau meja belajar yang disediakan agar lebih konsentrasi. Lampu yang
terang cukup membantu mata agar tidak sakit saat sedang belajar. Buku pelajaran menjadi hal yang wajib dimiliki oleh seorang
siswa. Siswa memiliki buku tidak hanya untuk sekedar punya-punya saja. Buku selayaknya diperlakukan sesuai fungsinya. Hanya
memiliki saja bila tidak pernah digunakan untuk membaca itu sama
saja seperti tidak memiliki buku. Bila dibutuhkan saja baru dicari- cari buku itu. Sama halnya dengan komputer dan modem. Diduga
para siswa tidak memanfaatkannya dengan maksimal. Mereka hanya akan menggunakan barang elektronik itu untuk keperluan lain.
Sehingga diduga terdapat faktorvariabel lain yang kemungkinan memiliki kontribusi lebih kuat terhadap hasil belajar siswa.