Kontribusi fasilitas belajar, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa tahun ajaran 2013/2014 : studi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 6 Yogyakarta.

(1)

viii

ABSTRAK

KONTRIBUSI FASILITAS BELAJAR, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI OLEH SISWA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA TAHUN

AJARAN 2013/2014

(Studi: Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 6 Yogyakarta)

Dessy Irawati 091324047

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi fasilitas belajar, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa, dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa tahun ajaran 2013/2014.

Penelitian ini adalah penelitian eksplanatif yang dilaksanakan di SMA Negeri 6 Yogyakarta pada bulan Agustus 2014. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 6 Yogyakarta yang berjumlah 75 siswa. Sampel diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Sampel yang diambil sebanyak 63 siswa. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Uji instrumen berupa uji validitas dan reliabelitas hanya digunakan pada variabel pemanfaatan teknologi informasi oleh siswa dan kedisiplinan belajar. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) fasilitas belajar tidak berkontribusi secara signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa (nilai sig. 0,258 > = 0,05), (2) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa berkontribusi secara signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa sebesar 26,51% (nilai sig. 0,025 < = 0,05), (3) kedisiplinan belajar berkontribusi secara signifikan terhadap hasil belajar ekonomi sebesar 60,18% (nilai sig. 0,000 < = 0,05). Nilai Adjusted R2 sebesar 0,273 yang berarti 27,3% hasil belajar ekonomi siswa dapat dijelaskan oleh variabel fasilitas belajar, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa, dan kedisiplinan belajar.


(2)

ix

ABSTRACT

THE CONTRIBUTION OF LEARNING FACILITIES, THE

UTILIZATION INFORMATION TECHNOLOGY FOR STUDENTS AND LEARNING DISCIPLINE TOWARDS THE STUDENT’S LEARNING

ACHIEVEMENT IN STUDYING ECONOMICS ACADEMIC YEAR 2013/2014

A Case Study : The Eleventh Grade Students of Sosial Sciences Department of SMAN 6 Yogyakarta

Dessy Irawati 091324047

Sanata Dharma University Yogyakarta

2014

The purpose of this study is to find out the contribution of learning facilities, utilization of information technology for students, and learning discipline towards

the student’s learning achievement in studying economics, 2013/2014 academic

year.

This study is an explanatory study that was conducted in SMAN 6 Yogyakarta in August, 2014. The population of this study were 75 students of the Eleventh Grade Students of Social Sciences Department of SMAN 6 Yogyakarta. The samples were 63 students. The samples were taken by a simple random sampling technique. The data were gathered by questionnaire and documentation. Test instruments such as validity and reliability were used only on the variable use of information technology by students and learning discipline. The data analysis technique was the multiple linear regression analysis.

The results of this study indicates that : (1) learning facilities do not have a significant contribution to the student’s learning achievement in studying economics (sign value 0,258 > α = 0,05); (2) the utilization information technology for students has a significant contribution to the achievement in studying economics by students for about 26,51 % (sign value 0,025 < α = 0.05); (3) the discipline of learning contributes significantly to the achievement in studying economics for about 60,18 % (sign value 0,000 < = 0,05). The value of adjusted R2 for about 0,273 meant that 27,3% of the achievement in studying economics could be explained by the independent variables of learning facilities, utilization of information and communication technologies done by students, and learning discipline.


(3)

KONTRIBUSI FASILITAS BELAJAR, PEMANFAATAN

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI OLEH

SISWA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL

BELAJAR EKONOMI SISWA TAHUN AJARAN 2013/2014

(Studi: Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 6 Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh: Dessy Irawati NIM: 091324047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2014


(4)

(5)

(6)

iv

PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan untuk :

Allah SWT

Kedua orang tua ku Bpk

Bernadektus Kushartanto dan

Ibu Sri Mulyaningsih

Kedua adikku Haris Sudibya dan

Jovan Kazam Novanto

Keluarga Besar Pendidikan

Ekonomi 2009

Almamaterku Universitas

Sanata Dharma


(7)

v

MOTTO

“K

etika kamu memutuskan BERHENTI untuk mencoba, saat itu


(8)

(9)

(10)

viii

ABSTRAK

KONTRIBUSI FASILITAS BELAJAR, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI OLEH SISWA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA TAHUN

AJARAN 2013/2014

(Studi: Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 6 Yogyakarta)

Dessy Irawati 091324047

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi fasilitas belajar, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa, dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa tahun ajaran 2013/2014.

Penelitian ini adalah penelitian eksplanatif yang dilaksanakan di SMA Negeri 6 Yogyakarta pada bulan Agustus 2014. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 6 Yogyakarta yang berjumlah 75 siswa. Sampel diambil dengan teknik Simple Random Sampling. Sampel yang diambil sebanyak 63 siswa. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Uji instrumen berupa uji validitas dan reliabelitas hanya digunakan pada variabel pemanfaatan teknologi informasi oleh siswa dan kedisiplinan belajar. Analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) fasilitas belajar tidak berkontribusi secara signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa (nilai sig. 0,258 > = 0,05), (2) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa berkontribusi secara signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa sebesar 26,51% (nilai sig. 0,025 < = 0,05), (3) kedisiplinan belajar berkontribusi secara signifikan terhadap hasil belajar ekonomi sebesar 60,18% (nilai sig. 0,000 < = 0,05). Nilai Adjusted R2 sebesar 0,273 yang berarti 27,3% hasil belajar ekonomi siswa dapat dijelaskan oleh variabel fasilitas belajar, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa, dan kedisiplinan belajar.


(11)

ix

ABSTRACT

THE CONTRIBUTION OF LEARNING FACILITIES, THE

UTILIZATION INFORMATION TECHNOLOGY FOR STUDENTS AND LEARNING DISCIPLINE TOWARDS THE STUDENT’S LEARNING

ACHIEVEMENT IN STUDYING ECONOMICS ACADEMIC YEAR 2013/2014

A Case Study : The Eleventh Grade Students of Sosial Sciences Department of SMAN 6 Yogyakarta

Dessy Irawati 091324047

Sanata Dharma University Yogyakarta

2014

The purpose of this study is to find out the contribution of learning facilities, utilization of information technology for students, and learning discipline towards

the student’s learning achievement in studying economics, 2013/2014 academic

year.

This study is an explanatory study that was conducted in SMAN 6 Yogyakarta in August, 2014. The population of this study were 75 students of the Eleventh Grade Students of Social Sciences Department of SMAN 6 Yogyakarta. The samples were 63 students. The samples were taken by a simple random sampling technique. The data were gathered by questionnaire and documentation. Test instruments such as validity and reliability were used only on the variable use of information technology by students and learning discipline. The data analysis technique was the multiple linear regression analysis.

The results of this study indicates that : (1) learning facilities do not have a significant contribution to the student’s learning achievement in studying economics (sign value 0,258 > α = 0,05); (2) the utilization information technology for students has a significant contribution to the achievement in studying economics by students for about 26,51 % (sign value 0,025 < α = 0.05); (3) the discipline of learning contributes significantly to the achievement in studying economics for about 60,18 % (sign value 0,000 < = 0,05). The value of adjusted R2 for about 0,273 meant that 27,3% of the achievement in studying economics could be explained by the independent variables of learning facilities, utilization of information and communication technologies done by students, and learning discipline.


(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan karunia yang telah diberikan oleh-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa segala kelancaran demi terselesaikannya skripsi ini tidaklah mungkin terlaksana dengan baik tanpa doa, bantuan, masukan, dan semangat dari berbagai pihak yang terlibat. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis ingin meyampaikan rasa syukur dan terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang telah menuntun dan menyertai di setiap langkah penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini.

2. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Rohandi Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma. 4. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

5. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S., selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan banyak waktu dan tenaga untuk mendampingi di setiap proses serta memberikan bimbingan, pengarahan, masukan, dan saran yang membangun kepada penulis dari awal hinga akhir penulisan.

6. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, masukan, dan saran yang membangun kepada penulis dari awal hinga akhir penulisan.

7. Bapak Y.M.V Mudayen S.Pd., M.Sc. selaku Dosen Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan ilmu dan masukan yang membangun selama perkuliahan.

8. Semua Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memeberikan ilmunya dan setia mendampingi di setiap proses perkuliahan.

9. Mbak Titin yang telah melayani dan membantu dalam segala urusan administrasi dengan penuh kesabaran.


(13)

xi

10.Kedua orangtua ku tersayang Bapak Bernadektus Kushartanto dan Ibu Sri Mulyaningsih yang telah memberikan segalanya baik doa, kasih sayang, perhatian, dukungan maupun pengorbanan yang sangat berarti.

11.Kedua adikku tercinta Haris Sudibya dan Jovan Kazam Novanto yang selalu memberikan motivasi dan warna dalam hidupku.

12.Sahabat-sahabatku yang selalu setia membantu dan memberikan semangat yang luar biasa “ Yeye, Wiwid, Nana, Mbak Etik, Yunus, Ardian, Putri, Angelin, Yani, Teja, Mbak Tria, Tata, Kylla, Hesti, Emma, Eni, Densi, Ita, Yona, Eko, Daniel, Frengki,Yohan, Mbak Tri, Nita, Diana”

13.Semua sahabat-sahabat ku di Bekasi terimakasih atas dukungan, saran dan semangatnya yang sangat berarti.

14.Teman-teman seperjuangan PE’ 09 dan adik-adik PE’10 terutama untuk Yustina dan Yani. Terimakasih atas dukungan, bantuan dan kebersamaannya.

15.Seluruh warga SMAN 6 Yogyakarta yang bersedia meluangkan waktu untuk membantu dan memberikan informasi untuk pengumpulan data dalam kegiatan penelitian.

16.Semua pihak yang telah membantu selama penyusunan skripsi ini hingga selesai.

Yogyakarta, 8 Desember 2014


(14)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN KEASLIAN KARYA ... vi

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 8

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Deskripsi Teori ... 10

1. Hasil Belajar ... 10

2. Fasilitas Belajar ... 14

3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 15

4. Kedisiplinan Belajar ... 19

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 21

C. Kerangka Teoritik ... 22

D. Hipotesis Penelitian ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A. Jenis Penelitian ... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

C. Populasi dan Sampel ... 27

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 28

E. Data yang Dicari ... 30


(15)

xiii

2. Data Sekunder ... 30

F. Teknik Pengumpulan Data ... 31

1. Pengumpulan Data Primer ... 31

2. Pengumpulan Data Sekunder ... 31

3. Instrumen Penelitian ... 31

G. Teknik Analisis Data ... 36

1. Analisis Deskriptif ... 36

a. Deskripsi Fasilitas Belajar ... 37

b. Deskripsi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 40

c. Deskripsi Kedisiplinan Belajar ... 42

d. Deskripsi Hasil Belajar ... 44

2. Uji Hipotesis ... 45

a. Uji Prasyarat ... 45

1) Uji Normalitas ... 45

2) Uji Linieritas ... 46

b. Uji Asumsi Klasik ... 47

1) Uji Multikolinieritas ... 47

2) Uji Heteroskedastisitas ... 48

3) Uji Autokorelasi ... 48

c. Analisis Regresi Berganda ... 50

d. Uji T ... 50

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Gambaran Umum ... 52

B. Deskripsi Data Penelitian ... 62

1. Deskripsi Data Jenis Kelamin Siswa ... 62

2. Deskripsi Data Asal Daerah Siswa ... 63

3. Deskripsi Data tentang Fasilitas Belajar Siswa ... 64

4. Deskripsi Data tentang Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi ... 65

5. Deskripsi Data tentang Kedisiplinan Belajar Siswa ... 67

6. Deskripsi Data tentang Hasil Belajar Siswa ... 68

C. Analisis Data ... 69

1. Pengujian Prasyarat ... 69

a. Uji Normalitas ... 69

b. Uji Linieritas ... 70

2. Pengujian Asumsi Klasik ... 72

a. Uji Multikolieritas ... 72


(16)

xiv

c. Uji Autokorelasi ... 74

D. Pengujian Hipotesis ... 76

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 80

BAB VI PENUTUP ... 88

A. Kesimpulan ... 88

B. Keterbatasan ... 89

C. Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 90


(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Kisi-kisi Instrumen Variabel Penelitian ... 31

Tabel III.2 Hasil Uji Validitas Variabel ... 35

Tabel III.3 Hasil Uji Reliabelitas ... 36

Tabel III.4 Penilaian Fasilitas Belajar ... 38

Tabel III.5 Mean dan Standar Deviasi Variabel Fasilitas Belajar ... 38

Tabel III.6 Interval Rata-rata Penilaian terhadap Fasiltas Belajar ... 38

Tabel III.7 Penilaian Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi ... 40

Tabel III.8 Mean dan Standar Deviasi Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunkasi oleh Siswa ... 40

Tabel III.9 Interval Rata-rata Penilaian terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi ... 41

Tabel III.10 Penilaian Kedisiplinan Belajar ... 42

Tabel III.11 Mean dan Standar Deviasi Variabel Kedisiplinan Belajar ... 43

Tabel III.12 Interval Rata-rata Penilaian terhadap Kedisiplinan Belajar ... 43

Tabel III.13 Penilaian Hasil Belajar Siswa ... 44

Tabel IV.1 Keadaan Tanah Sekolah SMA Negeri 6 Yogyakarta ... 58

Tabel IV.2 Keadaan Gedung Sekolah SMA Negeri 6 Yogyakarta ... 58

Tabel IV.3 Data Sarana Pendukung Pembelajaran Berbasis TI ... 59

Tabel IV.4 Data Sarana Pendukung Pembelajaran di Perpustakaan ... 60

Tabel IV.5 Kondisi Siswa ... 61

Tabel IV.6 Data Jenis Kelamin Siswa ... 63

Tabel IV.7 Data Asal Daerah Siswa ... 63

Tabel IV.8 Frekuensi Fasilitas Belajar Siswa ... 64

Tabel IV.9 Frekuensi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunkasi oleh Siswa ... 66

Tabel IV.10 Frekuensi Kedisiplinan Belajar Siswa ... 67

Tabel IV.11 Frekuensi Hasil Belajar SiswaPartisipasi ... 68

Tabel IV.12 One Sample Kolmogorov Smirnov Test ... 70

Tabel IV.13 Hasil Uji Linearitas ... 71

Tabel IV.14 Hasil Uji Multikolinearitas... 73

Tabel IV.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 74

Tabel IV.16 Hasil Uji Autokorelasi ... 75


(18)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 92

Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 97

Lampiran 3 Uji Prasyarat Normalitas dan Linieritas ... 100

Lampiran 4 Uji Asumsi Klasik ... 104

Lampiran 5 Uji Hipotesis ... 107

Lampiran 6 Hasil Kuesioner Penelitian ... 109

Lampiran 7 Kriteria Penilaian Siswa terhadap Variabel ... 114

Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian ... 123


(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Era globalisasi sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Globalisasi ditandai dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Penguasaan IPTEK merupakan tuntutan di era globalisasi agar dapat melaksanakan pembangunan untuk bangsa. Untuk dapat mengusai hal tersebut, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Salah satu sarana untuk mencetak SDM yang berkualitas yaitu melalui pendidikan. Peran pendidikan sangat penting karena pendidikan merupakan kunci utama dalam mencetak SDM yang berkualitas. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kualitas pendidikan di sekolah dapat dilihat dari hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa yang dicapai di sekolah merupakan salah satu cerminan terhadap penguasaan materi yang diajarkan di sekolah.

Hasil belajar sangat perlu diperhatikan untuk melihat apakah pembelajaran yang selama ini dilakukan mencapai target atau tidak. Ada kemungkinan hasil belajar siswa berada pada kategori tinggi, sedang atau bisa saja rendah. Untuk hasil belajar yang tinggi perlu ada upaya untuk mempertahankan dan upaya untuk mencapai titik maksimal. Tetapi untuk hasil belajar yang sedang atau bahkan rendah, perlu adanya evaluasi dan upaya untuk meningkatkan hasil belajar agar memuaskan. Tinggi rendahnya hasil


(20)

belajar siswa, dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang berkontribusi dalam mempengaruhi hasil belajar siswa, sangat penting diketahui untuk membantu siswa dalam mencapai hasil belajar yang optimal.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, baik itu faktor yang datang dari dalam diri siswa (faktor internal) dan faktor yang datang dari luar diri siswa (faktor eksternal). Faktor internal meliputi motivasi, minat, bakat, perhatian dan lain-lain. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan sosial (keluarga, guru, teman), fasilitas belajar, kedisiplinan belajar, teknologi, ilmu pegetahuan, adat istiadat, dan lain-lain. Faktor internal merupakan hal yang wajar karena hal tersebut diniati dan disadari oleh siswa. Siswa harus mengerahkan segala daya dan upaya untuk dapat meraih hasil belajar yang optimal dengan menggunakan seluruh kemampuan yang dimilikinya. Tetapi hal ini juga tidak dapat dipungkiri, bahwa hasil belajar yang diraih siswa masih saja bergantung pada faktor eksternal. Artinya, ada faktor-faktor yang berada di luar dirinya yang dapat menentukan hasil belajar yang dicapai siswa.

Salah satu faktor eksternal yang berkontribusi dalam menentukan hasil belajar siswa yaitu fasilitas belajar siswa. Siswa yang membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, buku, alat tulis, komputer dan sebagainya agar dapat menunjang kegiatan belajar siswa. Kurangnya kelengkapan fasilitas belajar bagi siswa, menyebabkan tidak adanya kebutuhan belajar yang dibutuhkan, sehingga kegiatan belajar anak pun menjadi terhenti untuk beberapa waktu. Hal ini tentu dapat menghambat proses belajar siswa. Oleh karena itu, fasilitas belajar sangat diperlukan siswa agar dapat belajar dengan


(21)

efektif. Semakin lengkap fasilitas belajar yang dimiliki siswa, maka siswa semakin semangat untuk belajar. Bila sudah semangat, aktivitas belajarnya pun meningkat, sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Namun pada kenyataannya masih ada saja siswa yang belum memanfaatkan fasilitas yang dimilikinya. Mereka masih sering meminjam alat tulis, tidak membawa buku dan sebagainya.

Faktor penting lain yang ikut berkontribusi dalam menentukan hasil belajar siswa yaitu pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) oleh siswa. Kehadiran teknologi informasi dalam dunia pendidikan benar-benar mengisi kekurangan akan akses informasi. Seperti yang dirumuskan UNESCO dalam APTIK (2010:96) bahwa fungsi teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan adalah to meet the unmet educational needs atau

“untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yang selama ini belum dapat

terpenuhi”. Keberadaan TIK dapat memberikan nilai tambah bagi proses belajar mengajar di sekolah

Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di sekolah merupakan suatu kebutuhan yang penting karena pemenuhannya tidak bisa ditunda-tunda lagi seiring dengan berjalannya waktu. Hal tersebut dikarenakan semakin lama, zaman semakin berubah, semakin modern dan semakin canggih. Sehingga siswa sebagai generasi di masa yang akan datang harus siap agar dapat memenuhi tuntutan di era modern dan canggih yang penuh persaingan tersebut. Memang sudah selayaknya pemanfaatan teknologi informasi merupakan suatu keharusan agar dapat bersaing di era mendatang.


(22)

Siswa bisa memanfaatkan kehadiran TIK ini untuk mencari sumber pengetahuan baru ataupun untuk menyelesaikan segala tugas-tugas sekolah. Meskipun pada kenyataannya siswa tidak hanya memanfaatkan TIK untuk keperluan belajar saja, tetapi kadang mereka lebih suka mengakses jaringan internet untuk menjalin relasi dengan teman melalui jejaring sosial seperti facebook dan twitter, daripada harus mencari dukungan sumber belajar. Maraknya copy-paste juga tidak luput dari cara siswa untuk menyelesaikan tugas. Tetapi setidaknya siswa harus mengambil hal-hal yang positif dari adanya TIK.

Kedisiplinan belajar juga merupakan faktor lain yang ikut berkontribusi dalam menentukan hasil belajar siswa. Sebagai seorang siswa, disiplin belajar sangatlah penting guna meningkatkan kemampuan belajarnya agar dapat memperoleh hasil belajar yang optimal. Siswa yang jarang masuk ke sekolah dan sering terlambat apalagi jarang mengerjakan tugas akan sulit memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Dapat berdisiplin dalam hal belajar saja belum tentu menjamin hasil belajar yang memuaskan, apalagi yang tidak memiliki kedisiplinan dalam hal belajar.

Disiplin belajar tidak boleh diabaikan dalam penerapannya. Kedisiplinan dapat mendidik dan melatih siswa agar dapat menggunakan waktu sebaik-baiknya. Sehingga siswa tidak banyak membuang-buang waktu untuk hal yang tidak lebih berguna. Namun, pada kenyataannya, meskipun aturan dibuat ketat, masih ada saja siswa yang terlambat masuk sekolah, tidak mengumpulkan tugas dengan berbagai alasan dan menjelang ujian hanya mengandalkan SKS


(23)

(Sistem Kebut Semalam). Apalagi bila guru tidak ada, siswa ribut dan suaranya mengganggu kelas lain. Tentu bukan hal seperti ini yang kita inginkan.

Terkait dengan hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti fenomena tersebut dengan judul “Kontribusi Fasilitas Belajar, Pemanfaatan Teknologi Informasi oleh Siswa dan Kedisiplinan Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Ekonomi Siswa”. Penelitian dilakukan di sekolah yang terletak di Kota Yogyakarta yaitu SMA Negeri 6 Yogyakarta kelas XI IPS tahun ajaran 2013/2014. Adapun alasan peneliti memilih tempat penelitian ini karena SMA Negeri 6 Yogyakarta merupakan sekolah yang memiliki fasilitas lengkapdan pemanfaatan teknlogi informasi dan komunikasi yang modern. Tentu hal ini sesuai dengan misi SMAN 6 yaitu untuk mengembangkan sistem komunikasi sekolah berbasis teknologi informasi. Keberadaan LCD proyektor yang ada disetiap kelas dan fasilitas hotspot merupakan salah satu bentuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

Sekolah ini memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat yaitu dengan Akreditasi A. Hal tersebut juga tak lepas karena kedisiplinan sekolah tersebut dalam mendidik siswa-siswanya. Karena kedisiplinannya itulah, banyak prestasi yang telah diraih oleh siswa didikannya. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya piala yang diraih dari berbagai ajang perlombaan baik dibidang akademik maupun non akademik. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi siswa untuk tidak memanfaatkan apa yang sudah sekolah berikan. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti sekolah ini. Sehingga SMAN 6 dirasa sesuai dengan lokasi penelitian.


(24)

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, peneliti merumuskan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Seberapa besar dan signifikan, jika ada, kontribusi fasilitas belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa?

2. Seberapa besar dan signifikan, jika ada, kontribusi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa? 3. Seberapa besar dan signifikan, jika ada, kontribusi kedisiplinan belajar

terhadap hasil belajar ekonomi siswa?

C.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1.Fasilitas Belajar

Fasilitas belajar yang dimaksud adalah peralatan dan perlengkapan yang dimiliki oleh siswa untuk mendukung proses belajarnya . Indikatornya: a. Ketersediaan ruang belajar, meja belajar, dan lampu yang terang di

rumah

b. Ketersediaan buku pelajaran dan alat tulis c. Ketersediaan komputer atau laptop atau netbook d. Ketersediaan modem dan flashdisk


(25)

2. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang dimaksud adalah segala bentuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa sebagai pendukung aktivitas pembelajaran. Indikatornya :

a. Frekuensi siswa memanfaatkan hotspot sekolah.

b. Frekuensi pemanfaatan internet untuk mencari artikel atau mengunduh materi yang berkaitan dengan mata pelajaran.

c. Frekuensi pemanfaatan email untuk bertukar informasi atau mengirimkan tugas yang bersangkutan dengan mata pelajaran.

3. Kedisiplinan Belajar Siswa

Kedisiplinan belajar yang dimaksud adalah ketaatan siswa dalam mengikuti ketentuan yang berlaku untuk menjalankan aktivitas belajarnya baik di rumah maupun di sekolah. Indikatornya:

a. Frekuensi mengatur jadwal belajar di rumah

b. Frekuensi kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran c. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengikuti pelajaran d. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas 4. Hasil belajar Ekonomi siswa

Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai rapor semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi.

Indikator: nilai rapor kelas X semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran 2013/2014.


(26)

D.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kontribusi dan signifikan fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa. Jika ada, seberapa besar dan signifikan kontribusi fasilitas belajar terhadap hasil belajar siswa tersebut.

2. Untuk mengetahui kontribusi dan signifikan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa terhadap hasil belajar siswa. Jika ada, seberapa besar dan signifikan kontribusi pemanfaatan teknologi informasi oleh siswa terhadap hasil belajar siswa tersebut.

3. Untuk mengetahui kontribusi dan signifikan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar siswa. Jika ada, seberapa besar dan signifikan kontribusi kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar siswa tersebut.

E.Manfaat Penelitian

1.Bagi Guru

a. Mengetahui kedisiplinan belajar siswa sehingga guru dapat membantu siswa meningkatkan kegiatan disiplin belajar.

b. Mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi hasil belajar siswa c. Membantu siswa mengatasi kesulitan belajar

d. Agar guru dapat merancang pengajaran secara tepat 2.Bagi Siswa

a. Dapat mengetahui seberapa besar kontribusi fasilitas belajar, pemanfaatan teknologi informasi dan kedisiplinan belajar terhadap hasil


(27)

belajar siswa, sehingga dapat menjadi masukan bagi siswa untuk lebih meningkatkan hasil belajarnya.

b. Pemanfaatan teknologi informasi dapat membantu siswa meningkatkan kegiatan belajarnya baik dalam menyelesaikan tugas maupun membuka wawasan baru melalui pemanfaatannya.

c. Siswa lebih meningkatkan kedisiplinannya dalam belajar. 3.Bagi Peneliti

a. Menambah wawasan peneliti mengenai pemanfaatan TIK dan kedisiplinan dalam belajar.


(28)

10 BAB II

Kajian Pustaka

A. Deskripsi Teori

1. Hasil Belajar

a. Pengertian hasil belajar

Hasil belajar dapat didefinisikan sebagai hasil dari usaha yang dilakukan atau dapat dikatakan sebagai hasil dari proses belajar. Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor yang datang dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan. Faktor yang datang dari dalam diri siswa terutama kmampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti yang dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.

Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan


(29)

kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

c. Tipe hasil belajar

1.1Tipe hasil belajar bidang kognitif a) Tipe belajar pengetahuan hafalan

Dari sudut respon belajar siswa siswa pengetahuan itu perlu dihafal, diingat, agar dapat dikuasai dengan baik. Tipe hasil belaar ini penting sebagai prasyarat untuk menguasai dan mempelajari tipe hasil belajar lain yang lebih tinggi. Setidaknya pengetahuan hafalan merupakan kemampuan terminal (jembatan) untuk menguasai tipe hasil belajar lainnya. Beberapa tingkah laku operasional biasanya tercermin dalam kata-kata; menyebutkan, menjelaskan kembali, menunjukkan, dan lain-lain.

b) Tipe hasil belajar pemahaman

Pemahaman memerlukan kemampuan menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep. Beberapa kata-kata operasional untuk merumuskan tujuan instruktusional dalam bidang pemahaman, antara lain; membedakan, menjelaskan, menafsirkan, dan lain-lain.

c) Tipe hasil belajar penerapan/aplikasi

Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan dan mengabstraksi suatu konsep, ide, rumus, hukum dalam


(30)

situasi yang baru. Misalnya, memecahkan persoalan dengan menggunakan rumus tertentu, menerapkan suatu dalil atau hukum dalam suatu persoalan. Beberapa tingkah laku operasional biasanya tercermin dalam kata-kata; menghitung, memecahkan, mendemonstrasikan, dan lain-lain.

d) Tipe hasil belajar analisis

Analisis merupakan tipe hasil belajar yang kompleks, yag memanfaatkan unsur tipe hasil belajar sebelumnya, yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi. Analisis sangat diperlukan bagi para siswa menengah apalagi perguruan tinggi. Beberapa tingkah laku operasional biasanya tercermin dalam kata-kata; menguraikan, memecahkan,membedakan dan lain-lain. e) Tipe hasil belajar sintesis

Sintesis merupakan kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi satu integritas. Sudah barang tentu sintesis memerlukan kemampuan hafalan, pemahaman, aplikasi, dan analisis. Beberapa tingkah laku operasional biasanya tercermin dalam kata-kata; mengkategorikan, menggabungkan, merancang dan lain-lain.


(31)

f) Tipe hasil belajar evaluasi

Dalam tipe hasil belajar evaluasi, tekanan pada pertimbangan sesuatu nilai, mengenai baik tidaknya, tepat tidaknya, dengan meggunakan kriteria tertentu. Tingkah laku operasional dilukiskan dalam kata-kata; menilai, membandingkan, menyimpulkan dan lain-lain.

1.2Tipe hasil belajar bidang afektif

Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, dan lain-lain. Sekalipun bahan pelajaran berisi bidang kognitif, namun bidang afektif harus menjadi bagian integral dari bahan tersebut.

1.3Tipe hasil belajar bidang psikomotor

Hasil belajar bidang psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan, kemampuan bertindak individu. Ada 6 tingkatan keterampilan yakni:

a) Gerakan refleks

b) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar c) Kemampuan perseptual

d) Kemampuan di bidang fisik e) Gerakan-gerakan skill

f) Kemampuan yang berkenaan dengan non decursive komunikasi seperti gerakan ekspresif


(32)

2. Fasilitas Belajar

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia dalam Isti (2005), fasilitas adalah segala sesuatu yang memudahkan. Dari pengertian itu, fasilitas belajar dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang memudahkan seorang siswa melaksanakan kegiatan belajar dengan baik. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, seperti makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan berbagai fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku-buku, dan lain-lain.

Fasilitas belajar mempunyai fungsi untuk menunjang dan menggalakkan kegiatan belajar siswa agar kegiatan belajar tersebut berjalan dengan baik dan lancar. Kurangnya kelengkapan fasilitas belajar bagi siswa, sehingga kebutuhan belajar yang dibutuhkan itu tidak ada, maka kegiatan belajar anak pun menjadi terhenti untuk beberapa waktu. Sebagai contoh anak yang tidak mempunyai ruang dan tempat belajar yang khusus, maka anak bisa belajar kemana-mana, bisa di ruang dapur, di ruang tamu, atau belajar di tempat tidur. Anak yang tidak mempunyai tempat belajar berupa meja dan kursi, terpaksa memanfaatkan meja dan kursi tamu untuk belajar. Bila ada tamu yang datang dia menjauhkan diri entah kemana, mungkin ke ruang dapur karena tidak ada pilihan lain. Hal tersebut menyulitkan anak untuk belajar. Sehingga belajarnya menjadi tidak efektif.


(33)

Menurut Slameto (2010: 76), untuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur, misalnya:

a. Ruang belajar harus bersih, tak ada bau-bauan yang menggaggu konsentrasi pikiran,

b. Ruangan cukup terang, tidak gelap yang dapat mengganggu mata, c. Cukup sarana yang diperlukan untuk belajar, misalnya alat

pelajaran, buku-buku dan sebagainya.

Jadi kelengkapan fasilitas belajar sangat diperlukan siswa agar dapat belajar dengan efektif. Karena belajar dengan efektif dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, baik siswa dan orang tua tidak boleh melupakan segala sesuatu yang menjadi kebutuhan untuk belajar.

3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

a. Pengertian teknologi informasi dan Komunikasi

Teknologi informasi dan komunikasi adalah gabungan antara teknologi komputer dan teknologi komunikasi (Abdul Kadir dalam Hamzah, 2010:200). Sedangkan menurut Hamzah (2010:57), teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data. Pengolahan itu termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi, data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu.


(34)

Pengertian tersebut juga tidak jauh beda dengan pendapat Kementerian Negara Riset dan Teknologi. Menurut Kementerian Negara Riset dan Teknologi dalam Deni (2011:1), teknologi informasi dan komunikasi sebagai bagian dari IPTEK secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. sehingga semua perangkat keras, perangkat lunak, kandungan isi, dan infrastruktur komputer maupun telekominikasi tercakup dalam definisi tersebut.

b. Peranan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran

1) TIK untuk mendukung aktivitas pembelajaran

Dengan dilibatkannya berbagai macam aplikasi TIK, diharapkan apa yang ingin disampaikan guru dapat diilustrasikan dan disimulasikan dalam bentuk paparan multimedia, sehingga membantu siswa dalam menyerap ilmu pengetahuan terkait. Jika mesing-masing siswa memiliki notebook dengan aplikasi yag diinstal didalamnya, maka jelas model pembelajaran yang berfokus pada pengajar, akan langsung beralih kepada msing-masing individu. Guru hanya betugas untuk menjadi koordinator dan fasilitator di kelas dengan cara memberikan perintah, tantangan, pertanyaan, dan


(35)

pernyataan yang dapat secara langsung dijawab oleh siswa melalui interaksinya dengan beragam aplikasi TIK.

2) TIK untuk memberdayakan guru dan siswa

TIK yang dalam hal internet, dapat membantu guru dan

siswa dalam usahanya untuk tetap “update” dan

mempersenjatai dirinya dengan pengetahuan termutakhir secara efektif dan efisien. Siswa sebagai pihak pembelajar dapat mempergunakan situs-situs yang sama seperti halnya guru, sehingga keduanya saat ini memiliki kesetaraan dalam hak dan kemampuan melakukan akses terhadap sumber-sumber ilmu pengetahuan dan pembelajaran.

3) TIK untuk mengelola asset intelektual

Untuk mengelola dan menjaga kelestarian, hampir keseluruhan asset intelektual dapat dipresentasikan dan disimpan dalam bentuk format digital. Hampir semua dokumen dan referensi yang diciptakan oleh dosen, peneliti, dan mahasiswa dewasa ini telah berupa file-file digital. Terkait dengan hal itulah kampus atau sekolah harus memiliki tempat untuk menyimpan seluruh harta tak ternilai harganya tersebut. 4) TIK untuk menunjang proses penelitian

Proses penelitian membutuhkan sumbr daya yang tidak sedikit. Dengan keberadaan beraneka ragam aplikasi dan


(36)

piranti Tik, beberapa jenis penelitian dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

5) TIK untuk mengembangkan berbagai produk pendidikan Banyak sekali terobosan-terobosan baru yang dapat dilakukan oleh menejemen kampus dalam mengembangkan dunia pendidikan. Salah satunya yang paling banyak dilakukan oleh perguruan tinggi terkemuka di dunia adalah menewarkan program continous education melalui mekanisme e-learning alias melakukan proses belajar mengajar melalui dunia maya. Menurut Hamzah (2010: 138), Dengan teknologi yang semakin pesat dewasa ini, pemanfaatan komputer informasi dalam proses pembelajaran, tidak hanya dapat digunakan secara stand alone tetapi dapat dimanfaatkan dalam suatu jaringan. Jaringan komputer telah memungkinkan proses belajar menjadi lebih luas, lebih interaktif, dan lebih felksibel. Peserta didik dapat melakukan proses belajar tanpa dibatasi ruang dan waktu., artinya jika ada fasilitas jaringan peserta didik dapat melakukan proses belajar di mana saja dan kapan saja.

Kelebihan lain dari jaringan komputer sebagai media pendidikan adalah adanya kemungkinan bagi peserta didik untuk melakukan interaksi dengan sesama peserta didik, dan dengan pengajar di luar ruang kelas. Kemampuan interaktif ini mampu membuat proses belajar menjadi lebih efektif yang memberi kemungkinan kepada pengajar memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil belajar peserta


(37)

didik. Jaringan komputer yang paling umum digunakan adalah internet. Saat ini teknologi internet memungkinkan setiap orang memperoleh akses yang lebih besar terhadap beragam informasi yang tersedia.

4. Kedisiplinan Belajar

a. Pengertian disiplin belajar

Menurut Harlock dalam Bernadetha (2008), yang mengatakan bahwa disiplin berasal dari kata disciple yang artinya orang belajar dari pemimpinnya/ dalam hal ini orang tua atau guru. Disiplin merupakan keterkaitan seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menaati norma atau aturan-aturan tertentu yang ada di lingkungan masyarakat. Secara khusus, disiplin yang dimaksud adalah adanya usaha yang sungguh-sungguh melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak untuk belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar merupakan sikap atau tingkah laku siswa yang taat dan patuh dalam menjalankan kewajibannya yaitu belajar, baik belajar di sekolah maupun belajar di rumah.

b. Alasan disiplin

Menurut Maman dalam website Nurdinkhan 2012 (http://nurdinkhan.wordpress.com/), pentingnya disiplin bagi para siswa adalah sebagai berikut:


(38)

1) Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang

2) Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan

3) Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukan peserta didik terhadap lingkunganya

4) Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lainnya

5) Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah 6) Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar 7) Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang

baik, positif dan bermanfaat baginya dan lingkungannya

8) Kebiasaan baik itu menyebabkan ketenangan jiwanya dan lingkungannya

c. Fungsi disiplin

1) Untuk kelancaran proses belajar mengajar

2) Mendidik dan melatih siswa dalam hidup bermasyarakat/bersosialisasi

3) Mendidik dan melatih siswa agar dapat menggunakan waktu sebaik-baiknya.

4) Untuk menanamkan rasa hormat menghormati antar yang satu dengan lainnya akan timbul perasaan dalam kehidupannya.


(39)

Untuk mendapatkan sesuatu hasil yang baik, diperlukan disiplin dan keteraturan secara kontinyu. Dalam usaha apapun, kedisiplinan merupakan kunci keberhasilan. Sifat malas dan ingin segala sesuatu serba mudah, cepat dan praktis, membuat siswa tidak dapat belajar dengan baik. Gejala ketidakdisiplinan dalam hal belajar dapat tercermin misalnya, tugas yang tidak dikerjakan oleh siswa, atau menunda-nundanya, lonceng tanda masuk kelas sudah berbunyi tetapi anak didik masih berkeliaran dimana-mana. Hal tersebut merupakan fenomena yang merugikan dalam kegiatan belajar siswa.

Namun, perlu diketahui bila sikap disiplin diterapkan, fenomena tersebut seperti nya merupakan hambatan yang dapat diatasi oleh siswa. Siswa perlu terbiasa mendisiplinkan diri guna mengatasi ketidakdisiplinan yang selama ini melanda diriya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa. Disiplin yang tumbuh secara sadar akan membentuk sikap, perilaku, dan tata kehidupan yang teratur yang akan menjadikan siswa sukses dalam belajar.

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Untuk mendukung kerangka pemikiran teoritis pada penelitian ini, terdapat penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh Bernadetha Sri Lestari (2008) yang berjudul “Hubungan antara Media Pembelajaran dan Kedisiplinan Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa”.


(40)

Hasil dari penelitiannya menunjukkan bahwa:

1. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa (koefisien regresi sebesar 0,817; koefisien orelasi r=0,413 dengan probabilitas sebesar 0,000).

2. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa (koefisien regresi sebesar 0,591; koefisien korelasi r= 0,262 dengan probabilitas sebesar 0,002)

3. Terdapat hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa (r= 0,500 dengan probabilitas sebesar 0,000).

C. Kerangka Teoretik

1. Kontribusi fasilitas belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa Fasilitas belajar merupakan segala hal yang diperlukan siswa untuk kebutuhan belajarnya. Fasilitas belajar siswa mencakup ruang belajar, buku pelajaran, komputer dan sejenisnya, semakin lengkap fasilitas belajar yang dimiliki siswa, akan semakin memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar karena apapun yang dibutuhkan siswa sudah disediakan.

Terbatasnya fasilitas belajar siswa dapat menghambat kegiatan belajarnya karena di saat siswa butuh fasilitas tersebut ternyata tidak ada. Siswa akan merasa kebingungan dengan terbatasnya fasilitas yang dimiliki sehingga mengganggu aktivitas belajarnya. Fasilitas belajar


(41)

yang lengkap diharapkan dapat menunjang kegiata belajar siswa sehingga mendapatkan hasil belajar yang memuaskan.

2. Kontribusi pemanfaatan teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) terhadap hasil belajar ekonomi siswa

Teknologi informasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan di abad XI ini. Segala macam teknologi terbaru dan termutakhir hadir untuk mewarnai hidup kita. Tak jarang banyak orang yang memanfaatkan kehadiran TIK ini. Tak terkecuali siswa sebagai kaum pelajar. Siswa dapat memanfaatkan segala aplikasi maupun piranti dari teknologi yang dimilikinya. Untuk menunjang proses belajarnya, siswa memanfaatkan komputer sebagai bagian dari TIK untuk mencari sumber-sumber pendukung belajarnya melalui internet.

Siswa dapat mencari segala materi belajar yang berkaitan tanpa dibatasi ruang dan waktu. Itu artinya siswa dapat melakukan proses belajar di mana saja dan kapan saja. Sehingga, keadaan ini membuat siswa semakin aktif dalam rangka meningkatkan proses belajarnya. Semakin kaya siswa akan pengetahuannya yang didapat (karena pemanfaatan TIK-nya), maka kemungkinan hasil belajar siswa juga baik.


(42)

3. Kontribusi kedisiplinan belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa

Kedisiplinan belajar merupakan kunci utama keberhasilan. Siswa yang malas dan tidak disiplin, akan sulit menjalani aktivitas sehari-harinya, apalagi aktivitas untuk belajar materi. Kedisiplinan yang bersifat kontinyu akan membentuk kebiasaan yang baik dalam menjalani aktivitasnya, termasuk aktivitas dalam belajar. Dengan menerapkan disiplin belajar yang tinggi, akan membentuk sikap, perilaku, dan tata kehidupan yang teratur yang akan menjadikan siswa sukses dalam belajar. Sukses dalam hal belajar berarti memiliki hasil belajar yang baik pula.

Dari uraian diatas, maka dapat digambarkan kerangka teoritik sebagai berikut.

X1 X2 X3


(43)

Keterangan:

X1: Fasilitas belajar

X2: Pemanfaatan TIK oleh siswa X3: Kedisiplinan siswa

Y : Hasil Belajar Ekonomi

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir, maka didapatkan hipotesis sebagai berikut:

a. Ha = Ada kontribusi secara signifikan fasilitas belajar tehadap hasil belajar ekonomi siswa.

b. Ha = Ada kontribusi kontribusi secara signifikan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa terhadap hasil belajar ekonomi hidup siswa.

c. Ha = Ada kontribusi secara signifikan kedisiplinan belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa.


(44)

26 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian eksplanatif yang bertujuan untuk menjelaskan kontribusi fasilitas belajar, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa dan kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 6 Yogyakarta.Adapun alasan peneliti memilih tempat penelitian ini karena SMA Negeri 6 Yogyakarta karena SMA ini merupakan sekolah yang sudah memanfaatkan kehadiran teknologi informasi.Tentu hal ini sesuai dengan misi SMAN 6 yaitu untuk mengembangkan sistem komunikasi sekolah berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).Keberadaan LCD proyektoryang ada di setiap kelas merupakan salah satu bentuk pemanfaatan TIK.Selain itu, sekolah ini juga dilengkapi dengan hotspot yang memudahkan baik siswa dan guru untuk mengakses internet di lingkungan sekolah.

Sekolah ini memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat yaitu dengan Akreditasi A. Hal tersebut juga tak lepas karena kedisiplinan sekolah tersebut dalam mendidik siswanya. Karena kedisiplinannya, itulah banyak


(45)

prestasi yang telah diraih oleh siswa didikannya.Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya piala yang diraih dari berbagai ajang perlombaan baik dibidang akademik maupun non akademik.Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti sekolah ini.Sehingga SMAN 6 dirasa sesuai dengan lokasi penelitian.Penelitian ini dilaksanakan padabulan Agustus 2014.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 6 Yogyakarta yang terdiri dari 3 kelasdengan jumlah totalnya 75 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono,2008:81). Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel berdasarkan Rumus Slovin:

n =

+ 1

keterangan: n = sampel; N = populasi;


(46)

Dalam penelitian ini jumlah populasi adalah 75, maka jumlah sampel yang digunakan adalah :

n = 75 / 75 (0,05)2 + 1 = 63,157 dibulatkan menjadi 63 sampel. 3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik menggunakan Simple Random Sampling yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Sampel dipilih secara acak maksudnya setiap anggota dari populasi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Fasilitas Belajar

Fasilitas belajaryang dimaksud adalahperalatan dan perlengkapan yang dimiliki oleh siswa untuk mendukung proses belajarnya. Indikatornya:

a. Ketersediaan ruang belajar, meja belajar, dan lampu yang terang di rumah

b. Ketersediaan buku pelajaran dan alat tulis c. Ketersediaan komputer atau laptop atau netbook d. Ketersediaan modem dan flashdisk

2. Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)

Pemanfaatan TIK yang dimaksud adalah segala bentuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi oleh siswa sebagai


(47)

pendukung aktivitas pembelajaran. Indikatornya : a. Frekuensisiswa memanfaatkan hotspot sekolah.

b. Frekuensi pemanfaatan internet untuk mencari artikel atau mengunduh materi yang berkaitan dengan mata pelajaran.

c. Frekuensi pemanfaatan email untuk bertukar informasi atau mengirimkan tugas yang bersangkutan dengan mata pelajaran.

3. Variabel Kedisiplinan BelajarSiswa

Kedisiplinan belajar yang dimaksud adalah ketaatan siswa dalam mengikuti ketentuan yang berlaku untuk menjalankan aktivitas belajarnya baik dirumah maupun disekolah.Indikatornya:

a. Frekuensi mengatur jadwal belajar dirumah

b. Frekuensi kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran c. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengikuti pelajaran d. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas 4. Variabel Hasil Belajar Ekonomi siswa

Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai rapor semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi.Indikator: nilai rapor kelas X semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran 2013/2014.


(48)

E. Data yang dicari

Data yang dicari dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek penelitian (responden). Adapun data yang akan dicari adalah:

a. Ketersediaan ruang belajar, meja belajar, dan lampu yang terang di rumah

b. Ketersediaan buku pelajaran dan alat tulis c. Ketersediaan komputer atau laptop atau netbook d. Ketersediaan modem dan flashdisk

e. Frekuensisiswa memanfaatkan hotspot sekolah.

f. Frekuensi pemanfaatan internet untuk mencari artikel atau mengunduh materi yang berkaitan dengan mata pelajaran.

g. Frekuensi pemanfaatan email untuk bertukar informasi atau mengirimkan tugas yang bersangkutan dengan mata pelajaran.

h. Frekuensi mengatur jadwal belajar dirumah

i. Frekuensi kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran j. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengikuti pelajaran k. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dari subjek penelitian (responden), tetapi diperoleh dari sekolah. Adapun data yang akan dicari adalah:


(49)

b. Data jumlah siswa kelas XI IPSdan nilai rapor kelas X siswa semester 2 pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran 2013/2014.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan data primer berupa kuesioner yang bertujuan untuk mencari informasi mengenai fasilitas belajar, pemanfaatan TIK oleh siswa dan kedisiplinan siswa. Kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden baik laporan tentang pribadinya maupun hal-hal yang diketahui.

2. Teknik pengumpulan data sekunder diperoleh dari data yang diberikan oleh sekolah berupa dokumentasi mengenai profil sekolah,data jumlah siswa kelas XI IPSdan nilai rapor kelas X semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran 2013/2014.

3. Instrumen Penelitian

a) Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Tabel III.1

Kisi-kisi Instrumen Variabel Penelitian

No. Nama Variabel Indikator

1. Fasilitas belajar 1. Ketersediaan ruang belajar, meja belajar, dan lampu yang terang di rumah

2. Ketersediaan buku pelajaran dan alat tulis

3. Ketersediaan komputer atau laptop atau netbook

4. Ketersediaan modem dan flashdisk 2. Pemanfaatan

teknologi informasi oleh

1. Frekuensi siswa memanfaatkan hotspot sekolah


(50)

siswa mencari artikel atau mengunduh materi yag berkaitan dengan pelajaran

3. Frekuensi pemanfaatan email untuk bertukar informasi atau mengirimkan tugas

3. Kedisiplinan belajar

1. Frekuensi mengatur jadwal belajar dirumah

2. Frekuensi kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran

3. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengikuti pelajaran

4. Frekuensi ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas

4. Hasil belajar ekonomi

Nilai rapor kelas X semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran 2013/2014.

b) Instrumen Penelitian 1) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu koesioner dikatakan valid jika pertanyaan di dalamnya mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan melakukan korelasi antar skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Untuk menguji validitas digunakan rumus korelasi product moment (Sugiyono, 2010), yaitu:


(51)

Keterangan:

rxy: koefisien korelasi antara variabel x dengan y X : nilai tiap variabel

Y : nilai semua variabel N : jumlah sampel

Dengan taraf signifikan ( ) = 5 % dan jumlah sampel sebesar 63 orang maka r tabel product moment dari penelitian ini yaitu 0,248. Sehingga untuk mengetahui skor masing – masing item pertanyaan valid atau tidak, maka ditetapkan kriteria statistik sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel dan bernilai positif, maka variabel tersebut valid.

b. Jika r hitung < r tabel, maka variabel tersebut tidak valid. c. Jika r hitung > r tabel tetapi bertanda negatif, maka H0akan

tetap ditolak dan Ha diterima. 2) Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang mempunyai indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dinyatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (keajegan).

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 22, yang akan memberikan


(52)

fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbanch Alpha> 0,60 (Ghozali, 2005). Jadi apabila nilai Cronbanch Alpha dari variabel fasilitas belajar, pemanfaatan teknologi informasi dan kedisiplinan belajar siswa lebih dari 0,60 maka variabel tersebut dinilai reliabel.

3) Hasil Pengujian Validitas Instrumen

Pengujian tingkat validitas koesioner dilakukan dengan menggunakan teknik Product Moment antar masing-masing item yang mengukur suatu variabel dengan skor total variabel tersebut (Corrected Item-Total Correlation). Kriteria yang digunakan dalam pengujian validitas adalah bila nilai koefisien Corrected Item-Total Correlation suatu item bernilai positif dan lebih besar dari r-tabel pada taraf signifikansi = 0,05, berarti item tersebut valid. Dengan N = 63, = 0,05 sehingga diperoleh nilai r tabel sebesar 0,248 (Tabel Nilai-nilai r Product Moment, Sugiyono, 2010). Jadi koefisien Corrected Item-Total Correlation harus lebih besar dari 0, 248 untuk menyatakan suatu item adalah valid.


(53)

Hasil uji validitas sebagai berikut:

Tabel III.2

Hasil Uji Validitas Variabel

Butir

Pertanyaan R-hitung R-tabel Keterangan Pemanfaatan Teknologi Informasi

1 0,300 0,248 Valid

2 0,328 0,248 Valid

3 0,523 0,248 Valid

4 0,508 0,248 Valid

5 0,478 0,248 Valid

6 0,311 0,248 Valid

7 0,320 0,248 Valid

Kedisiplinan Belajar

1 0,498 0,248 Valid

2 0,452 0,248 Valid

3 0,513 0,248 Valid

4 0,597 0,248 Valid

5 0,593 0,248 Valid

6 0,452 0,248 Valid

7 0,651 0,248 Valid

8 0,510 0,248 Valid

9 0,440 0,248 Valid

Sumber: data diolah 2014

4) Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel atau tidak. Pedoman yang digunakan sebagai berikut: jika rhitung lebih besar dari rtabel pada = 0,05 maka instrumen dikatakan reliabel, dan jika rhitung lebih kecil dari rtabel pada = 0,05 maka instrumen dikatakan tidak reliabel. Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat Cronbach’s Alpha apabila > 0,6 maka butir pertanyaan dikatakan reliabel.


(54)

Berikut ini adalah hasil rangkuman variabel penelitian setelah diolah menggunakan program Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 22.

Tabel III.3 Hasil Uji Reliabelitas Variabel Alpha

Cronbach

Koef.

Alpha Kesimpulan

Pemanfaatan TIK 0,683 0,600 Reliabel

Kedisiplinan Belajar 0,821 0,600 Reliabel Sumber: data diolah, 2014

Berdasarkan hasil dari tabel III.3 maka dapat disimpulkan bahwa nilai koefisien Alpha Cronbach variabel pemanfaatanTIK(0,683) dan kedisiplinan belajar siswa (0,821) menunjukkan nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dariKoefisien Alpha (0,600), sehingga dapat dikatakan instrumen penelitian ini reliabel.Hal ini berarti bahwa butir-butir pertanyaan pada setiap variabel dapat dikatakan handal.

G. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif untuk membuat generalisasi pada penelitian analisis data terhadap 63 responden yang meliputi fasilitas belajar, pemanfaatan teknologi informasi oleh siswa dan kedisiplinan belajar.

Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (Mean) dan standar deviasi untuk setiap item pertanyaan.Analisis dilakukan pada


(55)

masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan dalam mencari mean dan standar deviasi adalah sebagai berikut:

a) b)

(Sumber: Sugiyono, 2008) Keterangan:

= rata-rata (Mean) = jumlah skor

= jumlah responden

Namun dalam penelitian ini, untuk mencari jumlah mean dan standar deviasi dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 22.

a. Deskripsi Fasilitas Belajar Siswa

Fasilitas belajaryang dimaksud adalahperalatan dan perlengkapan yang dimiliki oleh siswa untuk mendukung proses belajarnya. Indikatornya adalah ketersediaan ruang belajar, meja belajar, dan lampu yang terang di rumah, ketersediaan buku pelajaran dan alat tulis, ketersediaan komputer atau laptop atau netbook, ketersediaan modem dan flashdisk.


(56)

Untuk mengetahui nilai dari setiap item pernyataan variabel, digunakan skala Likert sebagai berikut.

Tabel III.4

Penilaian Fasilitas Belajar Pernyataan

Positif Negatif

Jawaban Skor Jawaban Skor

Ya 1 Ya 0

Tidak 0 Tidak 1

Mean dan Standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut:

Tabel III.5

Mean dan Standar Deviasi Variabel Fasilitas Belajar Variabel N Mean Standar Deviasi

Fasilitas Belajar 63 7,02 1,896

Sumber: data diolah, 2014

Untuk mengetahui penilaian fasilitas belajar dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini:

Tabel III.6

Interval Rata-rata Penilaian terhadap Fasilitas Belajar Fasilitas Belajar Rumus Interval Interval

Kurang Lengkap X < mean - SD 2 – 5 Cukup Lengkap Mean - SD < x <

mean + SD

6– 7 Lengkap Mean + SD < x 8 – 9 Sumber: data diolah, 2014


(57)

Kategori fasilitas belajar digolongkan menjadi tiga, yaitu: 1) Fasilitas Belajar Lengkap

Fasilitas belajar lengkap berarti responden memiliki ketersediaan fasilitas untuk belajar yang lengkap. Responden yang berada dalam kategori fasilitas belajar lengkap artinya responden memiliki semua fasilitas belajar yang digunakan untuk mendukung aktivitas belajarnya.

2) Fasilitas Belajar Cukup Lengkap

Fasilitas belajar cukup lengkap berarti responden memiliki ketersediaan fasilitas belajar yang tidak terlalu lengkap.Tidak terlalu lengkap yang dimaksud adalah tetap memiliki fasilitas belajar namun tidak semuanya ada, sehingga dapat dikatakan cukup lengkap memiliki fasilitas untuk mendukung aktivitasnya dalam belajar.

3) Fasilitas Belajar Kurang Lengkap

Fasilitas belajar kurang lengkap berarti responden memiliki ketersediaan fasilitas belajar yang memang kurang.Responden dalam kategori ini artinya responden tidak banyak memiliki fasilitas untuk mendukung aktivitas belajarnya, sehingga dapat dikatakan kurang lengkap.


(58)

b. Deskripsi Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) oleh Siswa

Pemanfaatan TIK yang dimaksudadalah segala bentuk penggunaan TIK oleh siswa sebagai pendukung aktivitas pembelajaran. Indikatornya adalah sebagai berikut.

1) Frekuensisiswa memanfaatkan hotspot sekolah.

2) Frekuensi pemanfaatan internet untuk mencari artikel atau mengunduh materi yang berkaitan dengan mata pelajaran.

3) Frekuensi pemanfaatan email untuk bertukar informasi atau mengirimkan tugas yang bersangkutan dengan mata pelajaran.

Tabel III. 7

Penilaian Pemanfaatan Teknologi Informasi Pernyataan

Positif Negatif

Jawaban Skor Jawaban Skor

Tidak Pernah 1 Tidak Pernah 4

Jarang 2 Jarang 3

Sering 3 Sering 2

Selalu 4 Selalu 1

Mean dan Standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut:

Tabel III.8

Mean dan Standar Deviasi Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi oleh Siswa

Variabel N Mean Standar Deviasi

Pemanfaatan Teknologi Informasi

63 18,41 2,803


(59)

Untuk mengetahui penilaian pemanfaatan TIK dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini:

Tabel III. 9

Interval Rata-rata Penilaian terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Pemanfaatan TIK Rumus Interval Interval

Rendah X < mean - SD 11 – 15 Sedang Mean - SD < x <

mean + SD

16 – 21 Tinggi Mean + SD < x 22 – 26 Sumber: data diolah, 2014

Kategori Pemanfaatan TIK digolongkan menjadi tiga, yaitu: 1) Pemanfaatan TIKTinggi

Pemanfaatan TIK tinggi artinya frekuensi siswa memanfaatkan TIKuntuk pembelajaran ekonomi tinggi atau dapat dikatakan hampir setiap kali siswa belajaratau menyelesaikan tugasekonomi dengan memanfaatkan TIK. 2) PemanfaatanTIKSedang

Pemanfaatan TIK sedang artinya frekuensi siswa memanfaatkan TIuntuk pembelajaran ekonomi tidak tinggi dan tidak rendah. Siswa tidak memanfaatkan TIK setiap kali belajar atau menyelesaikan tugasatau dapat dikatakan siswa cukup memanfaatkan TIK untuk belajar atau menyelesaikan tugas ekonomi.

3) Pemanfaatan TIKRendah


(60)

memanfaatkan TIKuntuk pembelajaran ekonomi rendah. Siswakurang memanfaatkan TIK untuk belajar atau menyelesaikan tugas ekonomi.

c. DeskripsiKedisiplinan Belajar Siswa

Kedisiplinan belajar yang dimaksud adalahketaatan siswa dalam mengikuti ketentuan yang berlaku untuk menjalankan aktivitas belajarnya baik dirumah maupun disekolah.Indikatornya: 1) Frekuensi mengatur jadwal belajar dirumah

2) Frekuensi kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran 3) Frekuensi ketepatan waktu dalam mengikuti pelajaran 4) Frekuensi ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas

Untuk mengetahui nilai dari setiap item pernyataan variabel, digunakan skala Likert sebagai berikut.

Tabel III. 10

Penilaian Kedisiplinan Belajar Pernyataan

Positif Negatif

Jawaban Skor Jawaban Skor

Tidak Pernah 1 Tidak Pernah 4

Jarang 2 Jarang 3

Sering 3 Sering 2


(61)

Mean dan Standar deviasi dalam variabel ini sebagai berikut:

Tabel III. 11

Mean dan Standar Deviasi Variabel Kedisiplinan Belajar Variabel N Mean Standar Deviasi

Kedisiplinan Belajar 63 26,32 3,839 Sumber: data diolah, 2014

Untuk mengetahui penilaian kedisiplinan belajar dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai mean dan standar deviasi yang diperoleh dengan interval di bawah ini:

Tabel III. 12

Interval Rata-rata Penilaian terhadap Kedisiplinan Belajar Kedisiplinan Belajar Rumus Interval Interval

Rendah X < mean - SD 15 – 22 Sedang Mean - SD < x <

mean + SD

23 – 30 Tinggi Mean + SD < x 31– 34 Sumber: data diolah, 2014

Kategori kedisiplinan belajar digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1) Kedisiplinan BelajarTinggi

Kediplinan belajar tinggi artinya siswa menaatisegala ketentuan yang berlaku untuk menjalankan aktivitas belajarnya baik dirumah maupun disekolah.

2) Kediplinan Belajar Sedang

Kedisiplinan belajar sedang artinya siswa cukup menaati ketentuan yang berlaku untuk menjalankan aktivitas belajarnya baik dirumah maupun disekolah.


(62)

3) Kedisiplinan BelajarRendah

Kedisiplinan belajarrendah artinya siswa kurang menaati ketentuan yang berlakuuntuk menjalankan aktivitas belajarnya baik dirumah maupun disekolah.

d. Deskripsi Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai rapor semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi.Indikator: nilai rapor kelas X semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran 2013/2014.

Tabel III. 13

Penilaian Hasil Belajar Siswa Klasifikasi Kriteria

Rendah < 64%

Sedang 65% - 79%

Tinggi 80% - 100%

Sumber: PAP I yang dimodifikasi (Masidjo, 1995)

Kategori hasil belajar siswa digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1) Hasil BelajarTinggi

Hasil belajar tinggi berarti perolehan nilai rapor kelas X semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran 2013/2014 mencapai kriteria 80% - 100%.

2) Hasil Belajar Sedang

Hasil belajarsedangberarti perolehan nilai rapor kelas X semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran 2013/2014 mencapai kriteria 65%-79%.


(63)

3) Hasil BelajarRendah

Hasil belajarrendahberarti perolehan nilai rapor kelas X semester 2 siswa pada mata pelajaran ekonomi tahun ajaran 2013/2014 mencapai kriteria < 64%.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Prasyarat 1) Uji Normalitas

Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Jika nilai asymtot memiliki signifikansi lebih dari = 0,05 maka distribusi dapat dikatakan normal, dan jika nilai asymtot memiliki signifikansi lebih kecil dari = 0,05 berarti distribusi tersebut tidak normal.

Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorof-smirnov dengan tingkat kepercayaan 5% atau 0,05. Jika signifikansi > 0,05 maka regresi yang digunakan memiliki data residual yang berdistribusi normal. Rumus uji Kolmogrov-Sminov untuk normalitas sebagai berikut:

Keterangan :

D : Deviasi maksimum


(64)

Sn(X) : Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi 2) Uji Linieritas

Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan yang linear atau tidak.Untuk menguji linieritas dapat menggunakan uji F.

Uji F digunakan pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai kontribusi secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

a) Derajat kepercayaan = 5 %

b) Derajat kebebasan f tabel ( α, k, n-k-1 ) α = 0,05

k = jumlah variabel bebas n = jumlah sampel

c) Menentukan kriteria pengujian H0 ditolak apabila f hitung> f tabel HA ditolak apabila f hitung< f tabel


(65)

d) Menentukan f dengan rumus

Keterangan:

R2 : koefisien determinan berganda n : jumlah sampel

k : jumlah variabel bebas Kesimpulan :

Apabila f hitung< f tabel maka H0 diterima dan HA ditolak, artinya tidak ada pengaruh secara simultan artinya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat bersifat linear.Apabila f hitung> f tabel maka H0 ditolak dan HA diterima, artinya ada pengaruh secara simultan artinya hubungan variabel bebas dengan variabel terikat bersifat non-linear.

b. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mendeteksi ada tidaknya pelanggaran dalam regresi berganda. Uji asumsi klasik yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan suatu perselingkuhan atau hubungan antara variabel bebas yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini variabel tersebut disebut variabel yang bersifat tidak ortogonal. Variabel yang bersifat tidak ortogonal tersebut


(66)

merupakan variabel bebas yang korelasinya tidak sama dengan nol. Untuk mendeteksi masalah multikolinieritas dapat menggunakan rumus korelasi. Adapun rumus korelasi sebagai berikut (Sugiyono, 2010):

2) Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk suatu variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan uji Spearman Rank dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika signifikansi antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya > 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, tetapi jika < 0,05 maka terjadi masalah heteroskedastisitas.

3) Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana keselahan pengganggu dari satu observasi terhadap observasi selanjutnya yang berurutan tidak berpengaruh atau tidak terjadi korelasi.Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah autokorelasi dapat digunakan uji Durbin Watson dengan rumus sebagai berikut:


(67)

Keterangan:

DW : nilai Durbin Watson et : gangguan estimasi t : observasi terakhir t - 1 : observasi sebelumnya

Untuk memperoleh kesimpulan apakah ada masalah autokorelasi atau tidak, hasil hitungan statistik DW harus dibandingkan dengan tabel statistik. Namun secara umum dapat diberi patokan sebagai berikut:

(a) dU < DW < 4 – dU maka H0 diterima (tidak ada autokorelasi)

(b) DW < dL atau DW > 4 – dL maka H0 ditolak (terjadi autokorelasi)

(c) dL < DW < dU atau 4 – dU < DW < 4 – dL maka tidak ada keputusan yang pasti

Apabila tidak ada penyimpangan satu atau lebih asumsi klasik, maka analisis regresi linier berganda dapat dilanjutkan.Namun apabila terjadi penyimpangan satu atau lebih asumsi klasik, maka analisis regresi linier berganda tidak dapat dilanjutkan.


(68)

c. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kontribusi fasilitas belajar, pemanfaatan teknologi informasi oleh siswa dan kedisiplinan siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa. Untuk mencari persamaan regresi adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2010):

Keterangan:

Y : hasil belajar ekonomi siswa b1,b2,b3 : koefisien garis regresi X1 : fasilitas belajar

X2 : pemanfaatan teknologi informasi oleh siswa X3 : kedisiplinan siswa

a : konstanta d. Uji T

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.


(69)

Langkah – langkah pengujiannya adalah sebagai berikut : 1) Menentukan formasi H0 dan Ha

H0 : bi = 0,berarti variabel independen bukan merupakan variabel penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

Ha : bi ≠ 0,berarti variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

2) Level of significant

Sampel 63orang, maka t tabel = 1,671( α = 0,05 ) 3) Menentukan kriteria pengujian

H0diterima apabila thitung< ttabel H0 ditolak apabila thitung> ttabel


(70)

52 BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran Umum

1. Data Kelembagaan Sekolah

a. Nama Sekolah : SMA Negeri 6 Yogyakarta b. Lokasi : Jln C. Simanjutak 2 Yogyakarta c. Status : Terakreditasi A

2. Visi, Misi dan Tujuan

a. Visi

“Terwujudnya Insan Cerdas, Unggul dan Peduli Lingkungan

Hidup”

Visi ini merupakan kristalisasi dan upaya keras SMA 6 Yogyakarta dalam mencetak dan menghasilkan lulusan berkualitas dari sisi intelektual maupun moral, sehingga dapat berkembang dan bermanfaat untuk bangsa dan negara Indonesia. Adapun makna insan cerdas dan unggul adalah sebagai berikut:

1) Insan cerdas adalah insan yang tajam pikirannya, cerdik, pandai, tanggap, berpengetahuan luas, terampil, berpikir ilmiah, kreatif, inovatif dan logis.

2) Insan unggul adalah insan yang mengerti siapa dirinya, masa depannya, berpikiran ke depan, punya rasa percaya diri, berpandangan terbuka, berbudi luhur, taat menjalankan


(71)

agamanya, sopan santun, memiliki perasaan hati yang bersih, murni dan mendalam.

3) Insan peduli lingkungan hidup, adalah insan yang mengerti, memahami, dan mau bertindak secara positif terhadap situasi dan kondisi lingkungan hidup dimana mereka berada.

b. Misi

1) Menyelenggarakan pembelajaran dan bimbingan secara terjadwal, efektif, efisien dan intensif.

2) Mampu menghasilkan lulusan yang terampil, mandiri, kretaif dan inovatif.

3) Mensosialisasikan dan menumbuhkan semangat keunggulan kepada seluruh warga sekolah dari sisi akademik maupun non akademik.

4) Membentuk dan melatih secara intensif kegiatan ekstrakurikuler sehingga mampu berkompetisi pada tingkat regional, nasional dan internasional.

5) Menumbuhkan dan mengembangkan wawasan pengetahuan dan lingkungan yang cerdas sebagai dasar untuk menjadi mandiri, bertaqwa, berkepribadian, berakal, bermoral, berketrampilan, dan berbudaya.

6) Membangun budaya sekolah yang mendorong siswa melaksanakan 7 K (kebersihan, keindahan, ketertiban, kerindangan, kedisiplinan, kerapian dan kekeluargaan).


(72)

7) Menumbuhkan budaya sekolah yang mendorong sikap rational dengan kemampuan melakukan penelitian pada seluruh warga sekolah.

8) Mengembangakan sistem komunikasi sekolah berbasis teknologi informasi.

9) Menerapkan manajemen terbuka dan peran aktif seluruh warga sekolah.

10)Mendorong kepedulian masyarakat sebagai pendukung suksesnya program sekolah.

11)Mendorong seluruh komponen sekolah meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, sesuai dengan agamanya masing-masing.

c. Tujuan SMA Negeri 6 Yogyakarta

“Menghasilkan lulusan yang berkualitas agar mampu bersaing di tingkat lokal, nasional maupun global”

Indikator Ketercapaian Pendidikan SMA Negeri 6 Yogyakarta 1) Meningkatnya rata-rata nilai Ujian Sekolah dan Ujian Nasional 2) Meningkatnya jumlah siswa yang diterima di PTN terkemuka

baik di dalam negeri maupun di luar negeri sesuai minat masing-masing


(73)

3) Meningkatnya proses pembelajaran sehingga dihasilkan lulusan yang mandiri, kreatif dan inovatif

4) Meningkatnya prestasi Kelompok Ilmiah Remaja dalam berbagai kejuaraan baik tingkat regional maupun tingkat nasional

5) Meningkatnya ketrampilan seluruh siswa dalam pengoperasian komputer

6) Meningkatnya kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris sebagai bahasa Internasional

7) Meningkatnya potensi akademik siswa sehingga dapat berkiprah dalam Olimpiade Sains

8) Meningkatnya semangat dan kemauan siswa untuk melaksanakan 7 K di sekolah

9) Meningkatnya kualitas tenaga kependidikan sehingga memiliki kemampuan meneliti serta profesional dalam melaksanakan tugas

10)Meningkatnya peran aktif seluruh komponen untuk memajukan sekolah melalui manajemen terbuka, terpercaya dan terukur 11)Meningkatnya hubungan yang kondusif antara masyarakat dan

sekolah dengan berbasis teknologi informasi.

12)Meningkatnya keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, oleh seluruh komponen sekolah, sesuai dengan agamanya masing-masing.


(74)

3. Sejarah Singkat SMA Negeri 6 Yogyakarta

Sekolah ini mula-mula didirikan untuk menutupi kekurangan tenaga pamong praja di negara bagianYogyakarta pada tahun 1950. Mengingat sejak Jakarta ditetapkan menjadi Ibu Kota RIS pada tahun 1949, maka kegiatan pemerintah pusat berangsur-angsur dipindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta, bersama-sama dengan pegawai pamong prajanya. Untuk mengatasi kekurangan atau bahkan kekosongan pegawai ini, digelar pertemuan antara tokoh-tokoh UGM dengan para pendidik yang ada, merumuskan upaya apa yang tepat dan apa yang dapat dilaksanakan, untuk mengisi kekosongan formasi pamong praja tersebut. Dari hasil rapat itu, diputuskan untuk mendirikan sebuah sekolah.

Pada awalnya sekolah baru ini dinamai SMA Yuridis Ekonomi. Siswanya diambil dari pegawai-pegawai yang berijazah SMP/SLTP dan ex-TP (Tentara Pelajar). Karena pada saat itu jenis SMA yang ada adalah SMA/A dan SMA/B maka akhirnya SMA Yuridis Ekonomi berubah nama menjadi SMA/C, sesuai dengan SK Pendirian (Instillingen Besluit) yang diterbitkan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan pada 1 Juli 1950. Pada saat itu, SMA Negeri C terbagi menjadi 2 sekolah yaitu SMA IC masuk siang dan SMA IIC masuk pagi dalam satu lokasi yang sama.


(75)

Beberapa tahun kemudian, ada perubahan nama sesuai urutan jumlah SMA Negeri yang berada di kota Yogyakarta pada waktu itu, maka SMA IC berubah menjadi SMA 5C dan SMA IIC menjadi SMA 6C. Seiring dengan perkembangan waktu itu, SMA 5C memisahkan diri dari SMA 6C kemudian menempati gedung baru di Jl. Nyi Pembayun Kota Gede sedangkan SMA 6C tetap bertahan di Jl. Cornelis Simanjuntak 2 sampai saat ini. Karena kekhasan nama SMA 6

dengan huruf “C”, maka hingga saat inipun masyarakat lebih sering menyebut SMA N 6 Yogyakarta dengan sebutan “SMA Namche”.

Kepala Sekolah yang pertama adalah alm. R.M. Poespokoesoemo. Namun beliau hanya menjabat kurang lebih setahun saja (31 Maret 1950 hingga 1 Desember 1951). Lalu beliau digantikan oleh alm. R.A. Djoko Tirtono, SH. (1 Desember 1951 – 1 Juni 1968). Kemudian saat ini dipimpin oleh Drs. Rubiyatno. Sampai saat ini, SMA 6 Yogyakarta telah memiliki 14.000 orang alumni yang tersebar di seluruh nusantara dan bahkan dunia.

4. Sarana dan Prasarana

a. Tanah dan Halaman

Tanah sekolah sepenuhnya adalah tanah Kasultanan Yogyakarta. Luas areal lebih kurang 5.770 m2. Sekitar sekolah dikelilingi oleh pagar sepanjang 360 m.


(1)

34 68 2 Sedang

35 82 3 Tinggi

36 80 3 Tinggi

37 65 2 Sedang

38 78 2 Sedang

39 63 1 Rendah

40 78 2 Sedang

41 80 3 Tinggi

42 78 2 Sedang

43 71 2 Sedang

44 81 3 Tinggi

45 73 2 Sedang

46 72 2 Sedang

47 53 1 Rendah

48 76 2 Sedang

49 77 2 Sedang

50 81 3 Tinggi

51 69 2 Sedang

52 82 3 Tinggi

53 71 2 Sedang

54 65 2 Sedang

55 86 3 Tinggi

56 86 3 Tinggi

57 76 2 Sedang

58 78 2 Sedang

59 78 2 Sedang

60 73 2 Sedang

61 86 3 Tinggi

62 84 3 Tinggi


(2)

LAMPIRAN 8

SURAT IJIN

PENELITIAN


(3)

(4)

(5)

LAMPIRAN 9

SURAT SELESAI

PENELITIAN


(6)