Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

situasi yang baru. Misalnya, memecahkan persoalan dengan menggunakan rumus tertentu, menerapkan suatu dalil atau hukum dalam suatu persoalan. Beberapa tingkah laku operasional biasanya tercermin dalam kata-kata; menghitung, memecahkan, mendemonstrasikan, dan lain- lain. d Tipe hasil belajar analisis Analisis merupakan tipe hasil belajar yang kompleks, yag memanfaatkan unsur tipe hasil belajar sebelumnya, yakni pengetahuan, pemahaman, aplikasi. Analisis sangat diperlukan bagi para siswa menengah apalagi perguruan tinggi. Beberapa tingkah laku operasional biasanya tercermin dalam kata-kata; menguraikan, memecahkan,membedakan dan lain-lain. e Tipe hasil belajar sintesis Sintesis merupakan kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi satu integritas. Sudah barang tentu sintesis memerlukan kemampuan hafalan, pemahaman, aplikasi, dan analisis. Beberapa tingkah laku operasional biasanya tercermin dalam kata-kata; mengkategorikan, menggabungkan, merancang dan lain-lain. f Tipe hasil belajar evaluasi Dalam tipe hasil belajar evaluasi, tekanan pada pertimbangan sesuatu nilai, mengenai baik tidaknya, tepat tidaknya, dengan meggunakan kriteria tertentu. Tingkah laku operasional dilukiskan dalam kata-kata; menilai, membandingkan, menyimpulkan dan lain-lain. 1.2 Tipe hasil belajar bidang afektif Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, dan lain-lain. Sekalipun bahan pelajaran berisi bidang kognitif, namun bidang afektif harus menjadi bagian integral dari bahan tersebut. 1.3 Tipe hasil belajar bidang psikomotor Hasil belajar bidang psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan, kemampuan bertindak individu. Ada 6 tingkatan keterampilan yakni: a Gerakan refleks b Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar c Kemampuan perseptual d Kemampuan di bidang fisik e Gerakan-gerakan skill f Kemampuan yang berkenaan dengan non decursive komunikasi seperti gerakan ekspresif

2. Fasilitas Belajar

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia dalam Isti 2005, fasilitas adalah segala sesuatu yang memudahkan. Dari pengertian itu, fasilitas belajar dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang memudahkan seorang siswa melaksanakan kegiatan belajar dengan baik. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, seperti makan, pakaian, perlindungan kesehatan dan lain- lain, juga membutuhkan berbagai fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku-buku, dan lain-lain. Fasilitas belajar mempunyai fungsi untuk menunjang dan menggalakkan kegiatan belajar siswa agar kegiatan belajar tersebut berjalan dengan baik dan lancar. Kurangnya kelengkapan fasilitas belajar bagi siswa, sehingga kebutuhan belajar yang dibutuhkan itu tidak ada, maka kegiatan belajar anak pun menjadi terhenti untuk beberapa waktu. Sebagai contoh anak yang tidak mempunyai ruang dan tempat belajar yang khusus, maka anak bisa belajar kemana-mana, bisa di ruang dapur, di ruang tamu, atau belajar di tempat tidur. Anak yang tidak mempunyai tempat belajar berupa meja dan kursi, terpaksa memanfaatkan meja dan kursi tamu untuk belajar. Bila ada tamu yang datang dia menjauhkan diri entah kemana, mungkin ke ruang dapur karena tidak ada pilihan lain. Hal tersebut menyulitkan anak untuk belajar. Sehingga belajarnya menjadi tidak efektif.