4 Media pembelajaran perlu dirancang dan dipersiapkan agar memenuhi
kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, sehingga siswa dapat berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Peneliti tertarik untuk mengembangkan media
pembelajaran berbasis metode Montessori untuk mata pelajaran IPA, karena banyak materi IPA kelas IV yang sulit dan asbtrak bagi siswa, sehingga
dibutuhkan benda yang sifatnya konkret agar mempermudah siswa dalam memahami konsep dalam mata pelajaran IPA. Materi yang digunakan dalam
mengembangkan media pembelajaran berbasis metode Montessori adalah materi IPA kelas IV tentang bagian luar tumbuhan dan fungsinya. Kekhasan dalam
penelitian ini adalah belum ada sebelumnya penelitian yang mengembangkan media pembelajaran IPA SD materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya berbasis
metode Montessori.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana prosedur pengembangan media pembelajaran IPA SD materi
bagian luar tumbuhan dan fungsinya berbasis metode Montessori sesuai dengan ciri-ciri spesifik yang ditetapkan?
1.2.2 Bagaimana kualitas media pembelajaran IPA SD materi bagian luar
tumbuhan dan fungsinya berbasis metode Montessori?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mendeskripsikan prosedur pengembangan media pembelajaran IPA SD
materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya berbasis metode Montessori sesuai dengan ciri-ciri spesifik yang ditetapkan.
5 1.3.2
Mengetahui kualitas media pembelajaran IPA SD materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya berbasis metode Montessori dengan kualitas
baik.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Mahasiswa
a. Penelitian ini membuka wawasan mahasiswa bahwa adanya media
pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam memahami materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya
b. Penelitian ini memberikan pemikiran baru kepada mahasiswa akan
pentingnya pengembangan media pembelajaran SD yang inovatif sehingga dapat membantu kelangsungan proses pembelajaran.
c. Penelitian ini memberi wawasan dan bekal kepada mahasiswa untuk
mengembangkan sendiri berbagai media pembelajaran inovatif yang lain berbasis Metode Montessori berdasarkan proses pengembangan dan
validasi produk yang telah dilakukan. 1.4.2
Bagi Guru a.
Guru dapat memiliki pemahaman akan pentingnya media pembelajaran inovatif yang lain untuk mengatasi berbagai kesulitan yang dialami oleh
siswa pada mata pelajaran IPA. b.
Guru dapat memiliki pengalaman tentang cara mengembangkan media pembelajaran IPA SD yang inovatif berbasis metode Montessori yang
memanfaatkan potensi lokal atau sumber daya yang ada di lingkungan sekitar.
6 c.
Guru dapat mengembangkan sendiri berbagai media pembelajaran yang lain dengan menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis metode
Montessori. 1.4.3
Bagi Siswa a.
Siswa memperoleh pengalaman langsung menggunakan media pembelajaran dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi berkaitan
dengan materi bagian luar tumbuhan dan fungsinya. b.
Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang dapat mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimilikinya.
c. Siswa memiliki pengalamanan langsung terhadap pembelajaran IPA yang
aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan adanya penggunakan media pembelajaran IPA berbasis Montesssori.
1.4.4 Bagi Sekolah
a. Sekolah memiliki wawasan yang luas tentang pengembangan media
pembelajaran SD berbasis metode Montessori untuk mata pelajaran IPA. b.
Sekolah memiliki pertimbangan untuk melakukan pengembangan media pembelajaran IPA yang dapat membantu siswa dalam memahami materi
pembelajaran. 1.4.5
Bagi Prodi PGSD a.
Prodi PGSD memiliki berbagai media pembelajaran berbasis metode Montessori yang teruji, terukur, dan tervalidasi.
b. Prodi PGSD memiliki kesempatan untuk memproses HAKI terhadap
produk-produk yang dikembangkan dari hasil penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7 c.
Prodi PGSD memiliki pengalaman dalam penelitian kolaboratif dengan menggunakan metode
research and development
yang melibatkan dosen, mahasiswa, guru, dan siswa di SD mitra.
1.5 Definisi Operasional