Pembahasan Hasil Penelitian Usulan program pendampingan keluarga muda Katolik di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran demi kebahagiaan dan keutuhan perkawinan.

lahir batin. Bisa dikatakan bahwa keluarga muda telah memiliki pemahaman yang baik tentang keutuhan keluarga.

3. Program Pendampingan

Berdasarkan tabel 4 dapat diperoleh gambaran mengenai program pendampingan beserta harapan-harapan dari keluarga muda di paroki sebagai berikut: Katekese menjadi layanan yang paling banyak diketahui oleh keluarga muda 45. Sebagian hanya mengetahui sebatas kursus persiapan perkawinan dan sebagian yang lain tidak tahu kalau ada layanan dari paroki. Hal ini menggambarkan katekese menjadi sarana yang disukai oleh keluarga muda. Selain itu informasi tentang layanan dari paroki jangkauannya masih kurang luas. Hal ini lebih jelas terlihat dalam tabel 4 item nomor 18, dimana sebagian besar keluarga menyatakan tidak tahu adanya layanan 40. Selain informasi yang tidak sampai, jadwal layanan yang tidak sesuai dengan irama hidup keluarga dikeluhkan sebagian keluarga yang mengetahui adanya layanan. Keterbatasan sumber dayapetugas yang melayani juga menjadi keluhan sebagian keluarga muda 15. Selain banyak diketahui oleh keluarga muda, katekese juga menjadi layanan yang banyak diharapkan 47,5, retret menjadi pilihan berikutnya 20. Usulan lain yang menyangkut bentuk layanan adalah konseling keluarga, kursus pasca perkawinan dan wisata rohani. Dari tabel 4 item nomor 19 dan 20, keluarga muda mengusulkan beberapa materi yang perlu disampaikan dalam layanan pastoral, diantaranya adalah perihal ekonomi keluarga, kesehatan, masa tumbuh kembang anak, pendidikan anak dan psikologi rumah tangga. Selain itu layanan yang diberikan perlu mengakomodasi kebutuhan keluarga yang memiliki balita.

E. Rangkuman Penelitian

Pada dasarnya keluarga muda di paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran memiliki pemahaman yang cukup akan pentingnya membangun keluarga sesuai dengan ajaran Gereja keluarga Katolik. Namun keterbatasan layanan dari paroki yang disebabkan oleh berbagai hal seperti keterbatasan informasi yang sampai pada umat, keterbatasan tenaga pastoral, dan jadwal yang tidak sesuai dengan kondisi keluarga, menjadi hambatan keluarga muda untuk mendapatkan dukungan dari paroki. Adapun layanan yang diharapkan oleh keluarga muda adalah dalam bentuk katekese. Sedangkan materi layanan diharapkan mampu mencakup berbagai tantangan yang dihadapi keluarga, yaitu: perihal ekonomi keluarga, kesehatan, masa tumbuh kembang anak, pendidikan anak dan psikologi rumah tangga.

BAB IV USULAN PROGRAM PENDAMPINGAN KELUARGA KATOLIK

PAROKI HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN

A. Latar Belakang Penyusunan Program

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga muda merindukan layanan dari paroki. Namun jangkauan layanan untuk keluarga muda di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran masih kurang luas. Kurangnya jangkauan layanan dari paroki disebabkan karena masih banyak kendala yang dihadapi paroki dalam melayani keluarga muda. Salah satu hambatan yang menonjol adalah ketidaktahuan keluarga muda akan layanan dari paroki. Ketidaktahuan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal. Bisa jadi karena kurangnya publikasi yang memadai atau bahkan jumlah layanan dari paroki yang masih kurang dibanding dengan kebutuhan umat. Kesadaran keluarga muda untuk selalu mengusahakan membangun keluarga Katolik cukup tinggi. Namun usaha ini masih sebatas kemampuan masing-masing secara pribadi dan belum mendapatkan pendampingan yang memadai. Melihat banyaknya keluarga muda di paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran yang masih belum terjamah pendampingan yang memadai, demi membantu usaha yang sudah baik dilakukan, para keluarga muda perlu diberi pendampingan yang disiapkan dengan baik sehingga keluarga muda sungguh terbantu dalam menghadapi hambatan dan tantangan dalam membangun keluarga Katolik. Dalam hal ini dipilih pendampingan dalam bentuk katekese.

B. Katekese

Dalam Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia PKKI I dihasilkan bahwa arah katekese di Indonesia adalah Katekese Umat. Selanjutnya dalam PKKI II Katekese Umat diartikan sebagai komunikasi iman atau tukar pengalaman iman penghayatan iman antar anggota jemaatkelompok. Melalui kesaksian, para peserta saling membantu sehingga iman masing-masing diteguhkan dan dihayati secara makin sempurna. Komunikasi iman yang terjadi antar peserta dalam Katekese Umat dilaksanakan sebagai sesama dalam iman yang sederajat, yang saling bersaksi tentang iman mereka. Peserta berdialog dalam suasana terbuka, ditandai sikap saling menghargai dan saling mendengarkan Suhardiyanto, 2010 : 20. Proses dialog dalam suasana terbuka membuat peserta Katekese Umat aktif berpikir, aktif berbicara, aktif mengambil keputusan. Komunikasi iman yang terjadi dalam Katekese Umat membuat tema yang dibicarakan dekat dengan hidup nyata yang dialami peserta. Oleh karena itu Katekese Umat menjadi sarana yang sangat strategis untuk menumbuhkan sikap iman umat Suhardiyanto, 2010 : 21. Shared Christian Praxis SCP merupakan suatu alternatif Katekese Umat model pengalaman hidup. SCP menekankan proses berkatekese yang bersifat dialogal dan partisipatif yang mermaksud mendorong peserta untuk merefleksikan secara kritis pengalaman hidup dan mengkonfrontasikannya dengan pengalaman iman Kristiani dengan tujuan agar secara pribadi maupun kelompok mampu mengadakan penegasan dan mengambil keputusan demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah di dalam kehidupan sehari-hari Sumarno, 2011 : 14-15.