Contoh Pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga Muda demi

B. PENGEMBANGAN LANGKAH- LANGKAH

1. Pembukaan

a. Pengantar Bapak-Ibu yang terkasih, dalam Yesus Kristus, kita berkumpul di tempat ini karena kasih Allah dalam Yesus. Kita di sini berkumpul sebagai umat yang beriman kepada Kristus, di mana kita masing-masing telah sepakat untuk membangun keluarga kristiani lewat saling menerimakan sakramen perkawinan yang sudah bapak-ibu laksanakan dan telah disaksikan dan diteguhkan oleh pejabat Gereja yang berwenang. Untuk itu kita harus berani membuka diri agar semakin mampu membangun keluarga Katolik lestari seperti apa yang diharapkan Kristus melalui Gereja untuk kita. Sebentar lagi akan kita simak kisah keluarga Alfonsus Liquori Eddy Partadinata. Kita akan belajar membangun keluarga lestari. Semoga dengan adanya pertemuan ini kita dapat mewujudkan keluarga Katolik lestari seturut ajaran Gereja. b. Lagu Pembukaan : Madah Bakti 477 c. Doa Pembukaan : Bapa Yang Maha Kasih, puji syukur kami sampaikan pada-Mu. Pada hari ini Engkau berkenan mengumpulkan kami di tempat ini, agar kami selau Engkau mampukan untuk menjaga kelestarian keluarga kami seturut ajaran-Mu. Bukalah hati kami, agar kami mampu menyampaikan sharing dan menerima ajaran-Mu dengan baik. Ya bapa berkatilah pertemuan kami kali ini, agar sungguh menjadi berkat bagi kami.

2. Langkah I: Mengungkapkan pengalaman hidup peserta

a Salah seorang peserta membacakan kisah keluarga Alfonsus Liquori Eddy Partadinata yang berjudul Kembali Bersulang Kasih. b Penceritaan kembali tentang apa yang terjadi pada keluarga Alfonsus Liquori Eddy Partadinata: Pendamping meminta salah satu peserta untuk mencoba menceritakan kembali kisah keluarga Alfonsus Liquori Eddy Partadinata tersebut secara singkat dan jelas. c Inti pada kisah Kembali Bersulang Kasih tersebut adalah: Pak Eddy pergi dari rumah meninggalkan keluarganya dan meninggalkan pesan agar iserinya Agatha Eva Leonita tidak mencarinya. Ibu Eva menyerahkan kepergian suaminya kepada Tuhan. Tanpa diduga putra kedua mereka mengirim pesan melalui pager dengan mengancam akan membakar rumah bila ayahnya tidak pulang. Ancaman ini akhirnya membawa pak Eddy pulang. Sikap pak Eddy sebelum pertobatan adalah mengejar materi dengan mendirikan empat perusahaan. Uang banyak telah membuat pak Eddy terlena, sehingga keluarganya terbengkelai. Bahkan sampai ada perempuan lain dalam keluarganya. Setelah berbaikan Eddy dan Eva mengikuti retret penyembuhan batin. Selanjutnya mereka aktif dalam persekutuan doa. Dan berkecimpung dalam pewartaan. Keinginan bisa mewartakan Tuhan