1. Daya sebar
Uji daya sebar sediaan gel dilakukan dengan mengukur diameter penyebaran 0,5 gram gel pada kaca bulat berskala yang ditimpa beban seberat 125
gram selama 1 menit modifikasi Garg et al., 2002. Uji daya sebar dilakukan untuk mengetahui sejauh mana gel dapat menyebar dan merata ketika
diaplikasikan pada kulit. Daya sebar merupakan karakteristik penting dalam formulasi dan bertanggung jawab terhadap kemudahan saat diaplikasikan di kulit,
pengeluaran dari wadah, dan yang paling penting mempengaruhi penerimaan konsumen Garg et al., 2002.
Hasil pengukuran daya sebar gel pada tabel VIII menunjukkan bahwa gel UV Protection formula V dengan komposisi gliserol 100 mempunyai daya
sebar paling kecil dan gel UV Protection formula II dengan komposisi gliserol : propilen glikol 25 : 75 mempunyai daya sebar paling besar. Terjadinya
peningkatan diameter daya sebar gel ini dikarenakan adanya penambahan propilen glikol di dalam gel sehingga menyebabkan konsistensi gel lebih encer. Hal ini
ditandai dengan semakin menurunnya viskositas gel. Dari data yang diperoleh berdasarkan perhitungan daya sebar gel UV
Protection didapatkan persamaan Simplex Lattice Design :
Y = 3,90 A + 4,10 B + 0,72 AB dengan Y = daya sebar cm, A = humektan gliserol dalam campuran, dan B =
humektan propilen glikol dalam campuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan hasil prediksi SLD di atas, didapat daya sebar campuran humektan gliserol dan propilen glikol. Hasil prediksi SLD dan hasil percobaan
terlihat pada gambar 12 berikut.
Gambar 12. Grafik hubungan antara humektan gliserol dan propilen glikol dengan respon daya sebar gel
UV Protection endapan perasan wortel
Dari gambar 12, grafik hubungan antara humektan gliserol dan propilen glikol dengan respon daya sebar gel UV Protection endapan perasan wortel berupa
kurva melengkung terbuka ke bawah. Kurva melengkung terbuka ke bawah menunjukkan bahwa interaksi antara humektan gliserol dan propilen glikol
meningkatkan respon daya sebar gel. Dari grafik dapat diketahui daya sebar gel
yang paling yang paling kecil, yaitu pada komposisi 100 gliserol formula V. Hal ini dikarenakan pada formula V hanya menggunakan humektan gliserol tanpa
propilen glikol, sehingga konsistensi gel menjadi lebih kental. Daya sebar gel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang paling besar, yaitu pada komposisi gliserol : propilen glikol = 50 : 50 formula III. Hal ini dikarenakan pada formula III menggunakan campuran
komposisi humektan gliserol dan propilen glikol yang sebanding yaitu 50 : 50 sehingga konsistensi gel menjadi lebih encer dan daya sebarnya menjadi lebih
besar. Daya sebar berbanding terbalik dengan viskositas sehingga semakin besar viskositas sediaan maka daya sebar semakin kecil.
Dari uji secara statistik yang dilakukan dengan uji F dengan taraf kepercayaan 95 diperoleh hasil bahwa F hitung F tabel
2,27
= 3,35 tabel IX sehingga persamaan SLD untuk daya sebar dapat digunakan untuk memprediksi
respon daya sebar dan menentukan range komposisi optimum humektan gliserol dan propilen glikol dalam formula gel UV Protection.
Tabel IX. Hasil perhitungan uji F pada daya sebar gel UV Protection
SS Derajat bebas
Mean of square F hitung
regresi 0,3201 2
0,1601 residual 0,4146
27 0,0154
total 0,7347 29
10,40
Dalam penelitian ini diharapkan gel mempunyai konsistensi tidak encer tetapi cukup kental sehingga mudah diambil dari wadahnya dan daya sebar yang
dihasilkan optimum. Daya sebar dapat diartikan sebagai kemampuan penyebaran pada kulit. Daya sebar mempengaruhi pemerataan sediaan saat diaplikasikan ke
kulit. Semakin mudah gel dioleskan pada kulit, maka daya sebarnya semakin tinggi sehingga luas permukaan yang kontak dengan kulit akan lebih banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Viskositas