34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Ekstraksi Beta Karoten dalam Endapan Perasan Wortel
Daucus carota, Linn.
Sebelum mengekstraksi beta karoten, wortel diperas dengan menggunakan juicer untuk memisahkan ampas dan perasan wortel. Dalam
penelitian ini ampas wortel tidak digunakan. Perasan wortel disaring untuk menghilangkan serat-serat wortel yang masih terdapat di dalam perasan wortel.
Dalam penelitian ini hanya digunakan endapan perasan wortel sehingga perlu dilakukan sentrifuge dengan kecepatan 4000 rpm selama 15 menit untuk
memisahkan filtrat dan endapan dari perasan wortel. Dengan kecepatan dan waktu sentrifuge
tersebut diharapkan sudah dapat memisahkan endapan dari filtrat perasan wortel.
Endapan perasan wortel yang telah diperoleh diekstraksi dengan menggunakan aseton dan heksan. Aseton digunakan untuk menyari senyawa polar
yang terdapat di dalam endapan perasan wortel. Heksan digunakan untuk menyari senyawa non polar yang terdapat di dalam endapan perasan wortel. Beta karoten
merupakan senyawa non polar sehingga beta karoten tertarik ke dalam fraksi heksan. Untuk menghilangkan aseton dari fraksi heksan, digunakan aquadest.
Lapisan teratas merupakan fraksi heksan yang akan ditetapkan kadar beta karotennya menggunakan spektrofotometri visibel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Penetapan Kadar Beta Karoten dalam Endapan Perasan Wortel
Daucus carota, Linn.
Wortel mengandung senyawa beta karoten yang berwarna karena dalam struktur molekulnya mempunyai sistem kromofor yang panjang sehingga dapat
ditetapkan kadarnya menggunakan spektrofotometri visibel.
Gambar 6. Struktur beta karoten dengan sistem kromofor Keterangan
sistem kromofor
Pembuatan kurva baku bertujuan untuk memperoleh persamaan regresi yang selanjutnya digunakan untuk menghitung kadar beta karoten dalam endapan
perasan wortel. Kurva baku dibuat dengan mengukur serapan dari 5 seri kadar larutan beta karoten baku pada panjang gelombang serapan maksimum.
Panjang gelombang serapan maksimum adalah panjang gelombang di mana senyawa memberikan serapan paling besar. Scanning panjang gelombang
dilakukan dengan menggunakan 3 seri kadar larutan baku beta karoten yaitu 2 ppm, 6 ppm, dan 10 ppm. Hal ini bertujuan untuk memastikan panjang gelombang
serapan maksimum beta karoten. Dari ketiga hasil scanning dengan Spektrofotometer Genesis 10
tersebut, diperoleh panjang gelombang serapan maksimum beta karoten adalah 452 nm. Panjang gelombang serapan maksimum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
beta karoten dalam aseton : heksan 1:9 menurut Anonim 1995 adalah 436 nm. Perbedaan panjang gelombang yang diperoleh ini dikarenakan adanya perbedaan
kondisi percobaan yang digunakan. Kurva baku yang diperoleh dari tiap replikasi sebagai berikut.
Tabel II. Kurva baku beta karoten dengan Spektrofotometer Genesis 10
KURVA BAKU I KURVA BAKU II
KURVA BAKU III Kadar
ppm Serapan
Kadar ppm
Serapan Kadar
ppm Serapan
2,174 0,262 2,160 0,243 2,056 0,336 4,348 0,541 4,320 0,626 4,112 0,570
6,522 0,930 6,480 0,986 6,168 0,980 8,696 1,200 8,640 1,291 8,224 1,320
10,870 1,509 10,800 1,629 10,280 1,622 Y = 0,14503 X + 0,0575
Y = 0,15912 X –0,0761 Y = 0,16158 X - 0,031
r = 0,99855 r = 0,99915
r = 0,99729
Dari 3 kurva baku tersebut dipilih salah satu kurva baku yang mempunyai harga koefisien korelasi r yang paling mendekati ± 1. Persamaan
regresi linier dari ketiga kurva baku yang memiliki harga r yang paling besar akan digunakan untuk menetapkan kadar beta karoten dalam endapan perasan wortel.
Kurva baku replikasi II mempunyai harga r paling besar bila dibandingkan dengan kedua kurva baku lainnya sehingga korelasi antara peningkatan kadar dengan
peningkatan serapan adalah paling baik. Oleh karena itu dipilih persamaan regresi dari kurva baku II, yaitu Y = 0,15912 X –0,0761 untuk penetapan kadar beta
karoten dalam endapan perasan wortel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kurva baku beta karoten II
y = 0,15912 x - 0,0761
0,00 0,20
0,40 0,60
0,80 1,00
1,20 1,40
1,60 1,80
2 4
6 8
10 12
kadar ppm ser
ap an
Gambar 7. Kurva baku beta karoten II
Pengukuran kadar dengan metode spektrofotometri umumnya dilakukan pada panjang gelombang serapan maksimum karena pada panjang gelombang
serapan maksimum, perubahan serapan untuk setiap perubahan kadar adalah paling besar Pecsok, Shields, Cairns, dan William, 1976. Hasil perhitungan
jumlah beta karoten dalam 1 gram endapan perasan wortel dapat dilihat pada tabel III berikut.
Tabel III. Jumlah beta karoten dalam 1 gram endapan perasan wortel dengan
Spektrofotometer Genesis 10
Replikasi Jumlah beta karoten mg
I 1,59913 II 1,62768
III 1,64307 rata-rata 1,62329
SD 0,02230
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan yang terdapat pada halaman 69, didapatkan jumlah rata-rata beta karoten dalam 1 gram endapan perasan wortel
sebesar 1,62329 ± 0,02230 mg.
C. Uji