Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Pedagogik Kompetensi G 17
yang secara langsung akan membangun hubungan antara Saudara berdua.
k. Menawarkan saran yang bermanfaat
Kenalkan tempat makan yang pernah Saudara kunjungi, film yang Saudara tonton, orang-orang baik yang mereka ingin temui, buku
yang Saudara baca, peluang karir atau apa pun yang terpikirkan oleh Saudara. Jelaskan apa yang menarik dari orang-orang, tempat atau
hal-hal tersebut. Jika Saudara memberi ide yang cukup menarik perhatian mereka, mereka akan mencari Saudara ketika mereka
memerlukan seseorang untuk membantu membuat keputusan tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.
l. Beri mereka motivasi
Jika orang yang Saudara hadapi lebih muda atau dalam posisi yang lebih sulit dari Saudara, mereka mungkin ingin mendengar beberapa
kata motivasi dari Saudara karena Saudara lebih berpengalaman atau Saudara tampaknya menjalani kehidupan dengan baik . Jika
Saudara ingin memiliki hubungan yang sehat dengan orang tersebut, Saudara tentu saja tidak ingin tampak seperti Saudara memiliki
semuanya sementara mereka tidak. Yakinkan mereka bahwa mereka dapat melampaui masalah dan keterbatasan mereka, sehingga
mereka akan berharap menjadikan Saudara sebagai teman yang enak untuk diajak bicara.
m. Tampil dengan tingkat energi yang sedikit lebih tinggi dibanding
orang lain
Umumnya, orang ingin berada di sekitar orang-orang yang akan mengangkat mereka, bukannya membawa mereka ke bawah. Jika
Saudara secara konsisten memiliki tingkat energi yang lebih rendah daripada orang lain, mereka secara alami akan menjauh dari
Saudara menuju seseorang yang lebih energik. Untuk mencegah hal ini terjadi, secara konsisten tunjukkan dengan suara dan bahasa
tubuh Saudara bahwa Saudara memiliki tingkat energi yang sedikit lebih tinggi sehingga mereka akan merasa lebih bersemangat dan
18 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Pedagogik Kompetensi G
positif berada di sekitar Saudara. Namun jangan juga Saudara terlalu berlebihan berenergik sehingga menyebabkan orang-orang tampak
seperti tidak berdaya. Energi dan gairah yang tepat akan membangun antusiasme mereka.
n. Sebut nama mereka dengan cara yang menyenangkan telinga
mereka
Nama seseorang adalah salah satu kata yang memiliki emosional yang sangat kuat bagi mereka. Tapi hal itu belum tentu seberapa
sering Saudara katakan nama seseorang, namun lebih pada bagaimana Saudara mengatakannya. Hal ini dapat terbantu dengan
cara Saudara berlatih mengatakan nama seseorang untuk satu atau dua menit sampai Saudara merasakan adanya emosional yang kuat.
Ketika Saudara menyebutkan nama mereka lebih menyentuh dibanding orang lain yang mereka kenal, mereka akan menemukan
bahwa Saudara lah yang paling berkesan. 0.
Tawarkan untuk menjalani hubungan selangkah lebih maju
Ada beberapa hal yang dapat Saudara lakukan untuk memajukan persahabatan Saudara dengan seseorang: tawaran untuk makan
dengan mereka, berbicara sambil minum kopi, melihat pertandingan olahraga, dll. Meskipun jika orang tersebut tidak menerima tawaran
Saudara, mereka akan tetap tersanjung bahwa Saudara ingin mereka menjalani persahabatan ke tingkat yang lebih dalam. Di satu sisi,
mereka akan memSaudarang Saudara karena Saudara memiliki keberanian untuk membangun persahabatan bukan mengharapkan
persahabatan yang instan.
7. Model Komunikasi
Model komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara satu komponen
komunikasi dengan komponen lainnya. Menurut Sereno dan Mortensen, suatu model komunikasi merupakan
deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Pedagogik Kompetensi G 19
komunikasi. Suatu model merepresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam
“dunia nyata”.
B. Aubrey Fisher mengatakan, model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari fenomena yang dijadikan
model. Werner J. Severin dan James W. Tankard, Jr. mengatakan bahwa
model membantu merumuskan suatu teori dan menyarankan hubungan. Oleh karena hubungan antara model dengan teori begitu erat, model
sering dicampur dengan teori. Adapun model-model komunikasi adalah sebagai berikut.
a. Model Stimulus – Respons
Model ini merupakan model yang paling dasar dalam ilmu komunikasi. Model ini menunjukan komunikasi sebagai sebuah
proses aksi reaksi. Model ini beranggapan bahwa kata-kata verbal, nonverbal, gambar-gambar, dan tindakan akan merangsang orang
lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu. Kita dapat juga mengatakan bahwa proses ini merupakan perpindahan informasi
ataupun gagasan. Proses ini dapat berupa timbal balik dan mempunyai efek yang banyak. Setiap efek dapat merubah perilaku
dari komunikasi berikutnya. Model ini mengabaikan komunikasi sebagai sebuah proses. Dengan
kata lain, komunikasi dianggap sebagai hal yang statis. Manusia dianggap berprilaku karena kekuatan dari luar stimulus , bukan
berdasarkan kehendak, keinginan, atau kemauan bebasnya. b. Model Komunikasi Linear
Istilah linear mengandung makna lurus. Jadi proses linier berarti perjalanan dari satu titik ke titik lain secara lurus. Dalam konteks
komunikasi proses secara linear adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal.
Komunikasi linear ini berlangsung baik dalam situasi komunikasi tatap muka face-to-face communication maupun dalam situasi
20 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Pedagogik Kompetensi G
komunikasi bermedia mediated communication. Komunikasi tatap muka, baik komunikasi antarpribadi interpersonal communication
maupun komunikasi kelompok group communication meskipun memungkinkan terjadinya dialog, tetapi adakalanya berlangsung
linear. Contoh untuk ini, seorang ayah yang sedang memberikan nasihat kepada anaknya pada waktu mana si anak diam seribu
bahasa, atau direktur perusahaan yang sedang memarahi anak buahnya, atau jaksa sedang membacakan tuduhan terhadap
terdakwa di
gedung pengadilan. Proseskomunikasi
secara linear umumnya berlangsung pada komunikasi bermedia, kecuali
komunikasi melalui media telepon. Komunikasi melalui telepon hampir tidak pernah berlangsung linear, melainkan dialogis, tanya
jawab dalam bentuk percakapan. Oleh karena komunikasi bermedia, khususnya media massa, yakni surat kabar, radio siaran, televisi
siaran, dan film teatrikal, bersifat linear, maka para komunikator media massa, seperti wartawan, penyiar radio, reporter televisi, dan
sutradara film, menunjukkan perhatiannya yang sangat besar terhadap masalah ini.
c. Model Interaksional Model komunikasi interaksional ini dikemukakan oleh Wilbur
Schramm. Bila dalam model komunikasi linier, seseorang hanyalah berperan sebagai pengirim atau penerima, maka pada model
komunikasi interaksional ini juga mengamati hubungan antara seorang pengirim dan penerima. Model komunikasi ini menekankan
proses komunikasi dua arah diantara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim kepada
penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. secara
interaksional mengilustrasikan bahwa seseorang dapat menjadi baik pengirim amupun penerima dalam sebuah interaksi, tetapi tidak dapat
menjadi keduanya sekaligus. Pada model ini terdapat elemen penting yaitu umpan balik feed back . Umpan balik merupakan tanggapan
terhadap pesan yang diterima oleh seseorang. Berbeda dengan
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Pedagogik Kompetensi G 21
komunikasi linier, bahwa di dalam komunikasi linier tanggapan yang diberikan oleh komunikan berupa respon tanpa seleksi dan
interpretasi. Umpan balik merupakan bentuk adanya dialog antara komunikator dan komunikan. Elemen lain yang juga menjadi hal
penting dalam model interaksional adalah bidang pengalaman seseorang. Mengapa bidang pengalaman seorang menjadi penentu
yang penting? Dalam berkomunikasi, adanya pengalaman serta budaya seseorang dapat menjadi penentu orang tersebut dalam
berkomunikasi, menyampaikan pesan dan menanggapinya. Proses komunikasi interaksional merupakan proses yang menetapkan
pesertanya berlaku aktif, tidak monolog namun berdialog. Dapat menjadi kesimpulan bahwa komunikasi aktif ini akan berkembang
sesuai dengan interaksi manusia yang berbeda- beda. Maka ketika kita berinteraksi, bukankah berarti kita telah melakukan komunikasi
interaksional? d. Model transaksional
Model komunikasi transaksional ini dikemukakan oleh Barnlund. Dia menggarisbawahi
pengiriman dan
penerimaan pesan
yang berlangsung secara terus menerus dalam sebuah episode
komunikasi. Model komunikasi transaksional berarti bahwa proses komunikasi tersebut kooperatif, baik pengirim maupun penerima
sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan efektivitas komunikasi yang terjadi.
8. Proses komunikasi
Komunikasi sebagai suatu proses artinya bahwa komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan ada
tahapan atau konsekuensi serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu tertentu.
Proses komunikasi adalah bagaimana sang komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat dapat menciptakan suatu
persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses