Temukan Nada Indikator Pencapaian Kompetensi
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Profesional Kompetensi G 35
Setiap puisi yang ditulis oleh penyair tentu memiliki nada yang khas, sesuai dengan keadaan penyair bersangkutan.
Perasaan kagum itu diungkapkannya dengan pelukisan detail- detail keindahan. Pengungkapan detail-detail keindahan alam
dilakukan oleh penyair seperti kerja seorang kameramen yang menyorot detail-detail keindahan alam.
Berpangkal tolak dari sikap mengangumi alam tersebut, pengajar menugasi siswa untuk ‘mengabadian’ berbagai
perasaan ke dalam puisi. Guru memberikan ruang dan
kesempatan yang luas bagi siswa untuk mengeksplorasi berbagai sik
ap berdasarkan implmentasi strategi “Re-kreasi”. Dengan strategi “Re-kreasi” berdasarkan nada puisi lain, siswa
dapat secara leluasa bersikap. Sikap-sikap yang diekspresikan
oleh siswa merupakan manifestasi berbagai sikap siswa dalam menghadapi berbagai peristiwa nyata. Implementasi strategi
“Re-kreasi” berdasarkan nada puisi lain dapat mendukung peningkatan empat keterampilan berbahasa dan mendukung
pengembangan daya
cipta, kreativitas,
dan dapat
memperkokoh pembentukan watak yang secara kultural, ideologis, dan pragmatis amat berguna bagi pembentukan
pribadi paripurna. c
Implementasi Strategi “Re-kreasi” Berdasarkan Suasana Puisi. Suasana dalam konteks ini mengandung pengertian ‘perasaan
penyair’ pada saat menulis puisi menyiratkan bagaimana suasana perasaan terpesona terhadap alam. Berdasarkan
suasana yang sama atau berbeda pengajar dapat merancang implementasi strategi “Re-kreasi”. Guru dapat merancang
pembelajaran menulis kreatif puisi berdasarkan rasa kagum
kepada pemimpin, tokoh-tokoh masyarakat, pahlawan, dan lain- lainnya.
1 Implementasi Strategi “Re-kreasi” Berdasarkan Latar
Puisi Latar berhubungan dengan segala keterangan
36
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Profesional Kompetensi G
mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya lakuan dalam karya sastra. Latar dalam puisi berupa keadaan
sosial, sejarah, dan sebagainya yang menjelaskan terjadinya sesuatu. Sebagai variasi, pengajar dapat
mengarahkan siswa untuk melaksanakan “Re-Kreasi” penciptaan kembali berlatar kota-kota di Indonesia atau
yang terdekat dengan lokasi pembelajaran berlangsung. Puisi sebagai karya kemanusiaan yang kreatif, imajinatif,
dan sugestif dapat berfungsi memberikan pengaruh positif terhadap cara berpikir orang mengenai baik dan buruk,
mengenai benar dan salah, dan mengenai cara hidupnya sendiri serta bangsanya. Pembelajaran penulisan kreatif
puisi sebagai sarana pembentukan pribadi, baik diarahkan pada upaya pembentukan watak dan pribadi
yang kreatif berbasis pengembangan emosi dan spiritual. Sebagai tindak lanjut implementasi strategi “Re-kreasi”,