6
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Profesional Kompetensi G
Puisi lama dibatasi tentang pantun. Sesuai dengan tujuan apresiasi makaSaudara diharapkan dapat memahami bagaimana menulis pantun dan
puisi baruyang tentunya harusmempunyai pengatahuan pantun dan puisi. Dengan demikian akan mendapatkan pengetahuan dasar pantun, puisi dan
kenikmatan menulispantun dan puisi, bahkan kesadaran yang lebih baik terhadap diri sendiri, orang lain, serta kehidupan sebagai upaya
pembentukan watak yang baik.
Menulis Puisi Indonesia 1. Pengertian Puisi
M. Atar Semi 1988: 93-94 mengutip tentang beberapa ahli sastra tentang pengertian puisi:
a William Worsworth mengemukakan bahwa puisi adalah kata-kata terbaik dalam susunan yang terbaik poetry is the best word in the
best order b Leigh Hunt mengatakan bahwa puisi adalah luapan perasaan yang
imajinatif poetry is imaginative passion c Mathew Arnold berpendapat bahwa puisi merupakan kritik
kehidupan poetry is crities of life d Herbert Read berpendapat bahwa pusi bersifat intuitif, imajinatif dan
sintetik poetry is intuitive, imajinativeand syntetic Dari definisi-definisi diatas memang seolah terdapat perbedaan pikiran
mengenai puisi. Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa puisi merupakan kritik kehidupan dan luapan perasaan manusia yang
dituangkan dalam bentuk tulisan kata-kata terbaik dan terindah, dan yang bersifat intuitif, imajinatif dan sintetik.
2. Jenis Puisi
Kita patut berbangga hati karena ternyata bangsa Indonesia memiliki kekayaan karya sastra. Berbagai jenis puisi dapat ditemukan dalam
karya sastra Indonesia. Begitu beragamnya bentuk dan jenis puisi di
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Profesional Kompetensi G 7
Indonesia, maka
dilakukan penggolongan
berdasarkan waktu
kemunculan puisi tersebut, cara pengungkapannya, keterbacaan sebuah puisi, dan lain-lain. Berdasarkan waktu kemunculannya, puisi
dapat digolongkan atas tiga kelompok yaitu: 1 puisi lama, 2 puisi baru, dan 3 puisi modern. Modul ini pembahasannya dibatasi pada
dua jenis puisi yaitu 1 puisi lama pantun dan 2 Puisi baru.
a Puisi Lama
Puisi lama lahir sebelum kesusastraan Indonesia mendapat pengaruh dari kebudayaan barat. Masyarakat pada masa itu yang
cenderung statis dan bersifat kolektif, melahirkan bentuk puisi yang sangat terikat oleh berbagai aturan. Puisi lama harus mengandung
rima, memiliki jumlah larik tertentu, bahkan jumlah suku kata dalam satu larik terutama dalam pantun harus mengikuti ketentuan.
Ada beberapa jenis puisi lama yaitu: 1 mantra, 2 bidal, 3 pantun dan karmina, 4 talibun, 5 seloka, 6 gurindam, serta 7 syair.
Pantun a. Pengertian Pantun
Pantun merupakan puisi melayu lama asli indonesia yang terdiri dari sampiran dan isi dengan rima a-b-a-
b. Kata “Pantun” berasal dari bahasa jawa kuno yaitu tuntun, yang berarti
mengatur atau menyusun. Pantun adalah sebuah karya yang tidak hanya memiliki rima dan irama yang indah, namun juga
mempunyai makna yang penting. Pantun awalnya merupakan karya sastra indonesia lama yang diungkapkan secara lisan,
namun seiring berkembangnya zaman sekarang pantun mulai diungkapkan tertulis.
Pantun merupakan karya yang dapat menghibur sekaligus mendidik dan menegur. Pantun merupakan ungkapan perasaan
dan pikiran, karena ungkapan tersebut disusun dengan kata- kata hingga sedemikian rupa sehingga sangat menarik untuk
didengar atau dibaca. Pantun menunjukkan bahwa indonesia
8
Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Profesional Kompetensi G
memiliki ciri khas tersendiri untuk mendidik dan menyampaikan hal yang bermanfaat.
b. Struktur Pantun
Pantun adalah bentuk puisi yang terdiri atas 4 empat baris yang bersajak, bersilih 2-2 pola ab-ab, dan biasanya tiap baris
terdiri atas 4 perkataan. Dilihat dari segi strukturnya, pantun dibangun atas ciri bait, larik baris, rima, sampiran, dan isi.
Selain ciri tersebut, sebuah pantun juga mementingkan irama pada waktu pengucapan atau penyampaiannya.
Teks pantun terdiri atas empat larikbaris dan bersajak akhir a- b-a-b. Lazimnya, teks pantun terdiri atas dua bagian: dua baris
pertama disebut sampiran dan dua baris terakhir disebut isi. Sampiran, yang biasanya berupa sketsa alamsuasana
mencirikan mayarakat pendukungnya, berfungsi sebagai pengantar paling tidak menyiapkan rimasajak dan irama dua
baris terakhir untuk mempermudah pemahaman isi pantun. Dua baris pertama merupakan pembayang atau sampiran,
sedangkan dua baris berikutnya mengandung maksud atau isi. Sampiran yang biasanya merupakan ciri alam mengantarkan
menuju isi atau maksud yang merujuk kepada dunia manusia yang meliputi perasaan, pemikiran, dan perbuatan manusia.
Apa guna orang bertenun, } sampiran baris 1 untuk membuat pakaian adat. } sampiran baris 2