Aktivitas Pembelajaran Modul Bina SMA-SMK KK G Prof-Ped

78 Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Profesional Kompetensi G LK-08 Ditinjau dari aktivitas batiniahnya, terdapat tiga tahapan pokok dalam mengapresiasi drama. Sebutkan ketiga tahapan tersebut LK-9 Ketika berlatih berdialog ada beberapa hal yang harus diperhatikan, sebutkan LK-10. Bacalah penggalan drama berikut ini 1 Agaknya budaya modern yang memusingkan otak seorang guru desa seperti saya sudah demikian berakarnya di hati anak-anak muda kita. 2 Dan yang lebih menakutkan sudah mulai menjalar dan menyentuh anak desa, termasuk anak saya. 3 Good morning Pak Marjuki, how are you hari ini? tanya seseorang mengagetkanku. 4 Rasa kagetku berubah jadi takjub, bingung, dan takut. 5 Di depanku berdiri sesosok makhluk modern, mirip yang ada di sinetron televisi. 6 Aku begitu ketakutan sampai tidak bisa mengatakan sepatah kata pun. 7 Ternyata sulur-sulur akar modernisasi mulai menjalar ke tempatku mengajar. 8 Damainya hutan pinus di lereng gunung yang memagari dusun kecil ini mulai terusik oleh keganasan budaya gaul. 9 Bahkan di depanku korban gaul seolah mau menerkamku. 10 Betapa tidak, Bu Guru Istikomah datang dengan tampang baru, rambutnya yang ikal panjang hitam indah, kini berubah lurus bagai sapu ijuk kena percikan cat cokelat. Sebutkan pembuktian watak tokoh aku pencemas yang terdapat pada kutipan di atas Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia Kelompok Profesional Kompetensi G 79

F. Rangkuman

Drama adalah karangan yang menggambarkan kehidupan dan watak manusia dalam bertingkah laku yang dipentaskan dalam beberapa babak. Seni drama sering disebut seni teater. Yang dimaksud dengan apresiasi drama ialah kegiatan membaca, menonton, menghayati, memahami, atau menghargai karya drama. Dengan mengapresiasi drama diharapakan kita akan bisa menghayati karakter tokoh – tokoh drama. Ada dua pengertian drama, yaitu: 1 drama sebagai text play atau reportair, dan 2 drama sebagai theatre atau performance. Perbedaannya adalah: 1. Drama sebagai text-play atau naskah adalah hasil sastra milik pribadi, yaitu milik penulis drama tersebut, sedangkan drama sebagai teater adalah seni kolektif. 2. Text-play masih memerlukan pembaca soliter pembaca yang mempunyai perasaan bersatu, sedangkan teater memerlukan penonton kolektif dan penonton ini sangat penting. 3. Text-play masih memerlukan penggarapan yang baik dan teliti baru dapat dipanggungkan sebagai teater dan ia menjadi seni kolektif. 4. Text-play adalah bacaan, sedangkan teater adalah pertunjukan atau tontonan. Drama mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan cabang-cabang kesusastran yang lain; puisi dan prosa. Ada empat unsur yang membangun penciptaan naskah drama dengan bantuan penggunaan