Pengertiaan Keterampilan Proses Ilmiah

Dengan demikian proses pembelajaran IPA harus lebih ditekankan pada pendekatan keterampilan proses, hingga siswa dapat menemukan fakta-fakta, membangun konsep-konsep, teori- teori dari sikap ilmiah siswa itu sendiri yang akhirnya dapat berpengaruh positif terhadap kualitas proses pendidikan maupun produk pendidikan.

C. Keterampilan proses ilmiah

1. Pengertiaan Keterampilan Proses Ilmiah

Padilla 1990 menyatakan bahwa Keterampilan proses ilmiah adalah metode ilmiah, berpikir ilmiah dan pemikiran yang digunakan pada berbagai waktu untuk menggambarkan keterampilan ilmu pengetahuan. Liston 2013 menyatakan ketermpilan proses ilmiah adalah dimana seorang ilmuan memiliki rasa penasaran terhadap sesuatu, kemudian mereka mencari penjelasan. Ilmuan memilih dari pengetahuaan dan ide- ide yang telah ada sebelumnya, kemudian dirancang secara sistematis dari teori ke dalam fenomena nyata. Sedangkan menurut Semiawan, dkk dalam Devi, 2010 keterampilan proses adalah keterampilan fisik dan mental terkait dengan kemampuan-kemampuan yang mendasar yang dimiliki, dikuasai dan diaplikasikan dalam suatu kegiatan ilmiah, sehingga para ilmuan berhasil menemukan sesuatu yang baru. Dengan demikian keterampilan proses ilmiah adalah keterampilan yang didasarkan pada keterampilan kompleks yang digunakan ilmuwan dalam melakukan penelitiaan untuk mencari penjelasan dan menemukan suatu konsep ilmiah. Adapun menurut American Association for the Advancement of Science dalam Devi, 2010 keterampilan proses dibagi menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terpadu. Macam- macam keterampilan proses dasar maupun keterampilan proses terpadu adalah sebagai berikut: a. Keterampilan proses dasar 1 Pengamatan Pengamatan merupakan salah satu keterampilan proses dasar yang menggunakan lima indera yaitu penglihatan, pembau, peraba, pengecap dan pendengar. Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera disebut pengamatan kualitatif, sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur disebut pengamatan kuantitatif. 2 Pengukuran Menurut Nasution dalam Devi, 2010 mengukur adalah membuat observasi kuantitatif dengan membandingkannya terhadap standar yang kovensional atau standar non konvensional. Keterampilan mengukur dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan satuan-satuan yang cocok dari ukuran panjang, luas, isi, waktu, berat, dan sebagainya. 3 Menyimpulkan Menyimpulkan didalam keterampilan proses dikenal dengan istilah inferensi. Inferensi adalah sebuah pernyataan yang dibuat berdasarkan fakta hasil pengamatan. Hasil inferensi dikemukakan sebagai pendapat seseorang terhadap sesuatu yang diamatinya. 4 Prediksi Meramal atau memprediksi adalah kemampuan mengemukakan atau memperkirakan apa yang mungkin terjadi di waktu yang datang. Kemampuan membuat ramalan atau perkiraan yang didasari penalaran, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Prediksi didasarkan pada observasi yang cermat dan inferensi tentang hubungan antara beberapa kejadian yang telah diobservasi. Inferensi artinya harus didukung oleh fakta hasil observasi dilakukan berdasarkan data dan keadaan pada saat pengamatan dilakukan. 5 Klasifikasi Klaslifikasi adalah proses yang digunakan ilmuwan untuk mengadakan penyusunan atau pengelompokkan atas objek - objek atau kejadian-kejadian. 6 Menjelaskan Menjelaskan didalam keterampilan proses berarti kemampuan mendiskusikan dan menyampaikan hasil penemuannya kepada orang lain, baik secara lisan maupun tertulis berupa gambar, model, tabel, diagram grafik baik secara lisan maupun tulisan. b. Keterampilan proses terpadu 1 Pengontrolan variabel Variabel adalah satuan besaran kualitatif atau kuantitatif yang dapat bervariasi atau berubah pada suatu situasi tertentu. Besaran kualitatif adalah besaran yang tidak dinyatakan dalam satuan pengukuran baku tertentu. Besaran kuantitatif adalah besaran yang dinyatakan dalam satuan pengukuran baku tertentu. 2 Interprestasi data Keterampilan interpretasi data biasanya diawali dengan pengumpulan data, analisis data, dan mendeskripsikan data. Mendeskripsikan data artinya menyajikan data dalam bentuk yang mudah difahami misalnya bentuk tabel, grafik dengan angka-angka yang sudah dirata-ratakan. Data yang sudah dianalisis baru diinterpretasikan menjadi suatu kesimpulan atau dalam bentuk pernyataan. 3 Perumusan hipotesis Hipotesis biasanya dibuat pada suatu perencanaan penelitian yang merupakan pekerjaan tentang pengaruh yang akan terjadi dari variabel manipulasi terhadap variabel respon. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan, pertanyaan biasanya digunakan dalam merumuskan masalah yang akan diteliti. 4 Pendefinisian variabel Mendefinisikan secara operasional suatu variabel berarti menetapkan bagaimana suatu variabel itu diukur. Definisi operasional variabel adalah definisi yang menguraikan bagaimana mengukur suatu variabel. Definisi ini harus menyatakan tindakan apa yang akan dilakukan dan pengamatan apa yang akan dicatat dari suatu eksperimen. 5 Merancang eksperimen Eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Suatu eksperimen akan berhasil jika variabel yang dimanipulasi dan jenis respon yang diharapkan dinyatakan secara jelas dalam suatu hipotesis, juga penentuan kondisi-kondisi yang akan dikontrol sudah tepat. Untuk keberhasilan ini maka setiap eksperimen harus dirancang dulu kemudian di uji coba.

2. Pentingnya Keterampilan Proses Ilmiah

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN CURIOSITY SISWA PADA PELAJARAN FISIKA

1 9 217

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES ( CUPS ) DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP MATERI PENCEMARAN LINGKUNGA

11 34 186

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES ( CUPS ) DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

2 13 175

PENERAPAN METODE CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA (PTK pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Kartoharjo Ngawi).

0 1 8

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) DAN AUDITORY INTELLECTUALY REPETITION (AIR) DITIN

0 0 17

PENERAPAN METODE CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK Penerapan Metode Conceptual Understanding Procedurs (CUPs) Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Matematika (PTK pada Siswa Kelas

0 1 16

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Pada Pokok Bahasan Persegi Dan Persegi Panjang Melalui Metode Conceptual Understanding Procedures (Cups) (Ptk Pada Sisw

0 1 14

Pengambangan rancangan pembelajaran dengan pendekatan understanding by design pada materi gerak lurus berubah beraturan dan pelaksanaannya di kelas X pada sebuah SMA di Yogyakarta.

0 2 139

gerak lurus berubah beraturan

0 1 2

Perubahan pemahaman siswa kelas X-5 SMA Negeri I Dukun Magelang tentang gerak lurus berubah beraturan melalui pembelajaran dengan simulasi komputer - USD Repository

0 5 227