kesalahpahaman konsep berkaitan dengan teori, akan tetapi peneliti tidak terlibat jauh dalam mencapai kesepakatan akhir siswa. Setelah
semua masalah selesai didiskusikan dan tidak ada lagi pertanyaan dari setiap kelompok, peneliti mengakhiri diskusi kelas dan mempersilahkan
semua siswa duduk kembali di tempat duduk masing-masing. kegiatan selanjutnya siswa mengerjakan soal-soal posttest dan tes 2 kemampuan
proses. Soal posttest yang diberikan adalah soal yang sama dengan soal pretest, sedangkan soal tes 2 kemampuan proses ilmiah disesuaikan
dengan materi yang dibahas pada pertemuan kedua. Siswa diminta mengerjakan soal posttest dan tes 2 kemampuan proses ilmiah sampai
bel berbunyi. Di akhir pembelajaran, ketika semua siswa telah mengumpulkan jawabannya, sebelum mengakiri pelajaran dan
meninggalkan kelas, peneliti berpamitan dan tidak lupa mengucapkan terimakasih atas partisipasi siswa yang telah membantu peneliti
melaksanakan penelitian.
B. Data dan Analisis Data
1. Pemahaman Konsep
a. Nilai Pretest
Tabel 4.2 Nilai Pretest
Kode Siswa Nilai Pretest
Tingkat Pemahaman
1 17
Tidak paham 2
19 Tidak paham
3 27
Tidak paham 4
27 Tidak paham
Kode Siswa Nilai Pretest
Tingkat Pemahaman
5 43
Tidak paham 6
34 Tidak paham
7 26
Tidak paham 8
27 Tidak paham
9 33
Tidak paham 10
32 Tidak paham
11 27
Tidak paham 12
13 Tidak paham
13 22
Tidak paham 14
19 Tidak paham
15 22
Tidak paham 16
19 Tidak paham
17 22
Tidak paham 18
28 Tidak paham
19 17
Tidak paham 20
19 Tidak paham
21 27
Tidak paham 22
22 Tidak paham
23 27
Tidak paham 24
22 Tidak paham
25 19
Tidak paham 26
22 Tidak paham
27 19
Tidak paham 28
17 Tidak paham
29 12
Tidak paham 30
22 Tidak paham
31 27
Tidak paham 32
22 Tidak paham
33 19
Tidak paham 34
22 Tidak paham
Nilai akhir pretest dihitung berdasarkan jumlah skor yang diperoleh dibagi dengan skor maksimal. Nilai terendah yang
diperoleh siswa adalah 13 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 43. Nilai rata-rata pretest adalah 23,11. Nilai rata-rata 45,
sehingga tingkat pemahaman siswa termasuk dalam tidak paham. Nilai pretest ini dapat dikualifikasikan dengan interval nilai seperti
tabel berikut ini:
Tabel 4.3 Persentase kualifikasi nilai pemahaman siswa pada nilai pretes
Interval Nilai Kalifikasi
Frekuensi Persentase
80-100 Sangat paham
65-79 Paham
55-64 Cukup paham
45-54 Kurang paham
45 Tidak paham
34 100
Untuk lebih jelasnya, kualifikasi pemahaman siswa pada nilai pretes ditunjukan dalam diagram berikut:
Diagram 4.1 Kualifikasi tingkat pemahaman siswa pada nilai pretes
34
5 10
15 20
25 30
35 40
1 2
3 4
5
Ju m
la h
S is
w a
Kualifikasi
Sangat paham Paham
Cukup paham Kurang paham Tidak paham
Dari 34 siswa yang mengikuti pretest, seluruh siswa tingkat pemahamannya adalah tidak paham dengan persentase 100.
Pemahaman siswa dikualifikasikan tidak paham, dikarenakan siswa belum pernah belajar tentang materi gerak lurus beraturan glbb
sebelumnya. b.
Nilai Posttest
Tabel 4.4 Nilai posttest
Kode Siswa Nilai Posttest Tingkat
Pemahaman 1
60 Cukup paham
2 55
Cukup paham 3
65 Paham
4 60
Cukup paham 5
75 Paham
6 75
Paham 7
65 Paham
8 75
Paham 9
75 Paham
10 70
Paham 11
70 Paham
12 55
Cukup paham 13
70 Paham
14 60
Cukup paham 15
75 Paham
16 70
Paham 17
75 Paham
18 75
Paham 19
75 Paham
20 75
Paham 21
80 Sangat paham
22 70
Paham 23
70 Paham
24 80
Sangat paham 25
65 Cukup paham
26 80
Sangat paham
Kode Siswa Nilai Posttest Tingkat
Pemahaman 27
60 Cukup pajam
28 75
Paham 29
55 Cukup paham
30 65
Paham 31
60 Cukup paham
32 65
Paham 33
55 Cukup paham
34 70
Paham
Nilai terendah yang diperoleh siswa pada soal posttest adalah 55 dan nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 80. Nilai
rata-rata posttes adalah 67,26. Nilai rata-rata posttest ini termasuk dalam tingkat paham. Hasil nilai posttest ini dapat
dikualifikasikan dengan interval nilai seperti tabel berikut ini:
Tabel 4.5 Persentase kualifikasi nilai pemahaman siswa pada nilai posttest
Interval Nilai Kalifikasi
Frekuensi Persentase
80-100 Sangat paham
3 8,8235
65-79 Paham
21 61,7645
55-64 Cukup paham
10 29,411
45-54 Kurang paham
45 Tidak paham
Untuk lebih jelasnya, kualifikasi pemahaman siswa pada nilai posttest ditunjukan dalam diagram berikut:
Diagram 4.2 Kualifikasi tingkat pemahaman siswa pada nilai posttest
Dari 34 siswa yang mengikuti postest, hasilnya menunjukan bahwa siswa yang tingkat pemahamannya dikualifikasikan sangat
paham sebesar 8,823, kualifikasi paham sebesar 61,764, kualifikasi cukup paham sebesar 29,411, kualifikasi kurang paham
dan tidak paham sebesar 0. Secara umum pemahaman siswa dikualifikasikan paham, hal ini dikarenakan siswa telah belajar dan
memiliki pemahaman tentang materi gerak lurus berubah beraturan glbb melalui metode Conceptual Understanding Prosedures
CUPs. c.
Uji Test-t Nilai Pretest dan Postest Untuk mengetahui perbedaan nilai Pretest dan Posttest,
menggunakan analisis stastistik Test-T, yaitu untuk menguji satu kelompok yang di tes dua kali Suparno, 2010:97. Perhitungan
3 21
10 5
10 15
20 25
1 2
3 4
5
Ju m
lah s
is w
a
Kualifikasi
Sangat paham Paham
Cukup paham Kurang paham Tidak paham
dilakukan dengan menggunakan SPSS agar meminimalis terjadinya kesalahan dalam menghitung. Perhitungan ini dilakukan untuk
mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan metode Conceptual Understanding
Prosedures CUPs.
Tabel 4.6 Nilai pretes dan posttest
Kode Siswa
Pretest Posttest
1 17
60 2
19 55
3 27
65 4
27 60
5 43
75 6
33 75
7 27
65 8
27 75
9 33
75 10
32 70
11 27
70 12
13 55
13 22
70 14
19 60
15 22
75 16
19 70
17 22
75 18
28 75
19 17
75 20
19 75
21 27
80 22
22 70
23 27
70 24
22 80
25 19
65 26
22 80
27 19
60 28
17 75
29 12
55 30
22 65
31 27
60
Kode Siswa
Pretest Posttest
32 22
65 33
19 55
34 22
70
Data diatas kemujian diuji menggunakan program SPSS 16.0 for windows dengan analisis Sample Test-T
didapatkan output sebagai berikut:
Dari analisis statistik diatas maka diperoleh nilai probabilitas P atau Sig. 2-tailed adalah sebesar P = 0.000 dan t = -34.515
dengan level signifikan = 0.005.
Untuk mengetahui rata-rata nilai pretest dan posttest dilihat pada tabel output pertama. Hasil mean pretest sebesar 23.2941 dan
mean posttest sebesar 68.3824. Untuk lebih jelas melihat
perbedaannya, berikut ini disajikan diagram nilai rata-rata pretest dan posttest:
Bagan 4.3 Perbandingan nilai pretes dan posttest
Menurut Suparno 2010, apabila nilai Sig.2-tailed kurang dari
, maka hasilnya adalah signifikan. Signifikan artinya terdapat perbedaan atau pengaruh. Karena
Karena nilai P= 0.000 maka P
sehingga hasilnya adalah signifikan yang bearti bahwa terdapat perbedaan yang mencolok secara statistik pada nilai pretest dan
posttest. d.
Kesimpulan Secara keseluruhan, pemahaman siswa pada materi gerak
lurus berubah beraturan glbb mengalami peningkatan. terjadi
peningkatan nilai yang diperoleh siswa yaitu dengan nilai rata-rata pretest siswa 23,294 meningkat menjadi 68,382 pada nilai posttest.
Peningkatan ini juga dibuktikan dengan hasil analisis nilai pretest dan posttest siswa kelas X MIA 4 dimana dari hasil uji Test-T yang
10 20
30 40
50 60
70
Pretest Posttest
23.2941 68.3824
N il
a i
ra ta
-r a
ta
Tes
dilakukan didapatkan nilai P= 0.000
= 0.05
, maka hasilnya signifikant.
2. Kemampuan Keterampilan Proses Ilmiah
a. Keadaan Awal Kemampuan Proses Ilmiah
Tabel 4.7 Hasil tes keadaan awal keterampilan memprediksi Kode
Siswa Kriteria Keterampilan Memprediksi
Skor Total
Disertai gambar
Kelengkap -an data
Teori yang
relevan hubungan
sebab akibat
Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
1 2
√
1 3
4
√
1 5
6
√
1 7
8
√ √
2 9
10 11
√
1 12
13
√
1 14
√
1 15
16
√
1 17
18
√
1 19
20
√
1 21
√
1 22
23 24
√
1 25
26 27
√
1
Kode Siswa
Kriteria Keterampilan Memprediksi Skor
Total
Disertai gambar
Kelengkap -an data
Teori yang
relevan hubungan
sebab akibat
Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
28
√ √
2 29
√
1 30
√
1 31
√
1 32
33
√
1 34
√
1
∑ ����
5 16
21
Presentase
11.76 47,058
12,352
Tabel 4.8 Hasil tes keadaan awal keterampilan menjelaskan Kode
Siswa Kriteria Keterampilan Menjelaskan
Skor Total
Disertai gambar
Teori yang relevan
hubunga n sebab
akibat Bahasa
Indonesia yang baik dan benar
Penjelasan lengkap
1 2
√
1 3
√ √
2 4
5 6
√
1 7
8
√
1 9
10
√
1 11
√
1 12
13 14
√
1 15
√
1 16
17
√
1 18
√
1 19
√
1
Kode Siswa
Kriteria Keterampilan Menjelaskan Skor
Total
Disertai gambar
Teori yang relevan
hubunga n sebab
akibat Bahasa
Indonesia yang baik dan benar
Penjelasan lengkap
20
√
1 21
√
1 22
23
√
1 24
√
1 25
26 27
√
1 28
29
√
1 30
√
1 31
32
√
1 33
√
1 34
∑ ����
3 18
21
Presentase
8,823 52,941
12,352
Dari hasil tes keadaan awal kemampuan proses ilmiah memprediksi dan menjelaskan, didapatkan persentase nilai
kemampuan memprediksi sebesar 12,352, dan keterampilan menjelaskan sebesar 12,352.
b. Kemampuan Keterampilan Proses Ilmiah Setelah Pembelajaran 1
Tabel 4.9 Hasil tes ke-2 keterampilan memprediksi Kode
Siswa Kriteria Keterampilan Memprediksi
Skor Total
Disertai gambar
Kelengkap -an data
Teori yang
relevan hubungan
sebab akibat
Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
1
√ √
√
3 2
√ √
√ √
√
5
Kode Siswa
Kriteria Keterampilan Memprediksi Skor
Total
Disertai gambar
Kelengkap -an data
Teori yang
relevan hubungan
sebab akibat
Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
3
√ √
2 4
√ √
2 5
√ √
√ √
√
5 6
√ √
√
3 7
√ √
2 8
√ √
√
3 9
√ √
√
3 10
√ √
√ √
√
5 11
√ √
√ √
4 12
√ √
2 13
√ √
√ √
4 14
√ √
√
3 15
√ √
2 16
√ √
√ √
4 17
√ √
√
3 18
√ √
2 19
√ √
√ √
4 20
√ √
√
3 21
√ √
2 22
√ √
√ √
√
5 23
√ √
√ √
√
5 24
√ √
√
3 25
√ √
2 26
√ √
√ √
4 27
√ √
√
3 28
√ √
√ √
4 29
√ √
√
3 30
√ √
√
3 31
√ √
2 32
√ √
√ √
4 33
√ √
√ √
4 34
√ √
√
3
∑ ����
20
21
24
13
32
110
Presentase
58,82 3
61,764 70,588
38,235 94,117
64,705
Tabel 4.10 Hasil tes ke-2 keterampilan menjelaskan Kode
Siswa Kriteria Keterampilan Menjelaskan
Skor Total
Disertai gambar
Teori yang relevan
hubunga n sebab
akibat Bahasa
Indonesia yang baik dan benar
Penjelasan lengkap
1
√ √
√ √
4 2
√ √
2 3
√ √
√
3 4
√ √
2 5
√ √
√ √
4 6
√ √
√ √
4 7
√ √
2 8
√ √
√ √
√
5 9
√ √
2 10
√ √
√
3 11
√ √
√
3 12
√ √
√
3 13
√ √
2 14
√ √
2 15
√ √
√ √
√
5 16
√ √
√
3 17
√ √
2 18
√ √
√ √
√
5 19
√ √
2 20
√ √
√ √
4 21
√ √
√ √
4 22
√
1 23
√ √
√
3 24
√ √
√
3 25
√ √
√ √
4 26
√ √
√
3 27
√ √
√ √
4 28
√ √
2 29
√ √
√ √
4 30
√ √
2 31
√ √
2 32
√ √
√ √
√
5 33
√ √
2 34
√ √
2
∑ ����
19 23
14 34
14 104
Kode Siswa
Kriteria Keterampilan Menjelaskan Skor
Total
Disertai gambar
Teori yang relevan
hubunga n sebab
akibat Bahasa
Indonesia yang baik dan benar
Penjelasan lengkap
Presentase
55,88 2
64,705 38,235
100 41,176
60
Dari hasil tes ke-2 kemampuan proses ilmiah, didapatkan persentase nilai kemampuan memprediksi sebesar 64,705, dan
keterampilan menjelaskan sebesar 60.
c. Kemampuan Keterampilan Proses Ilmiah Setelah Pembelajaran 2
Tabel 4.11 Hasil tes ke-3 keterampilan memprediksi Kode
Siswa Kriteria Keterampilan Memprediksi
Skor Total
Disertai gambar
Kelengkap -an data
Teori yang
relevan hubungan
sebab akibat
Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
1
√ √
√ √
4 2
√ √
√ √
4 3
√ √
√ √
√
5 4
√ √
√
4 5
√ √
√ √
√
5 6
√ √
√ √
4 7
√ √
√ √
4 8
√ √
√
2 9
√ √
√ √
4 10
√ √
√ √
4 11
√ √
√ √
√
5 12
√ √
√
3 13
√ √
√ √
√
5 14
√ √
√
3 15
√ √
√ √
4 16
√ √
√ √
4 17
√ √
√ √
4 18
√ √
√ √
4 19
√ √
√ √
4 20
√ √
√ √
4
Kode Siswa
Kriteria Keterampilan Memprediksi Skor
Total
Disertai gambar
Kelengkap -an data
Teori yang
relevan hubungan
sebab akibat
Bahasa Indonesia yang
baik dan benar
21
√ √
√ √
4 22
√ √
√ √
√
5 23
√ √
√ √
4 24
√ √
√ √
4 25
√ √
√ √
√
5 26
√ √
√
3 27
√ √
√ √
4 28
√ √
√ √
4 29
√ √
√ √
√
5 30
√ √
√ √
4 31
√ √
√ √
4 32
√ √
√ √
√
5 33
√ √
√ √
√
5 34
√ √
√ √
4
∑ ����
34
25
28 19
34 140
Presentase
100 73,529
82,352 55,882
100 82,352
Tabel 4.12 Hasil tes ke-3 keterampilan menjelaskan Kode
Siswa Kriteria Keterampilan Menjelaskan
Skor Total
Disertai gambar
Teori yang relevan
hubunga n sebab
akibat Bahasa
Indonesia yang baik dan benar
Penjelasan lengkap
1
√ √
√ √
4 2
√ √
√ √
4 3
√ √
√
3 4
√ √
√ √
4 5
√ √
√ √
4 6
√ √
√
3 7
√ √
√ √
√
5 8
√ √
√
3 9
√ √
√
3 10
√ √
√ √
√
5 11
√ √
√ √
√
5 12
√ √
2 13
√ √
√ √
√
5 14
√ √
√
3
Kode Siswa
Kriteria Keterampilan Menjelaskan Skor
Total
Disertai gambar
Teori yang relevan
hubunga n sebab
akibat Bahasa
Indonesia yang baik dan benar
Penjelasan lengkap
15
√ √
√ √
√
5 16
√ √
√
3 17
√ √
√ √
√
5 18
√ √
√ √
√
5 19
√ √
2 20
√ √
√ √
4 21
√ √
√ √
4 22
√ √
2 23
√ √
√ √
4 24
√ √
√ √
√
5 25
√ √
√
3 26
√ √
√ √
4 27
√ √
√ √
4 28
√ √
√
3 29
√ √
√ √
4 30
√ √
√ √
4 31
√ √
√ √
4 32
√ √
√ √
4 33
√ √
√
3 34
√ √
√ √
4
∑ ����
26 27
20 34
22 129
Presentase
55,88 2
64,705 38,235
100 41,176
75,882
Dari hasil tes ke-3 kemampuan proses ilmiah, didapatkan persentase nilai kemampuan memprediksi sebesar 82,325, dan
keterampilan menjelaskan sebesar 75,882. d.
Peningkatan Kemampuan Keterampilan Proses Setiap Pertemuan 1
Kemampuan memprediksi Berikut adalah tabel persentase tiap kriteria keterampilan proses
ilmiah Memprediksi pada tes ke-1, 2 dan 3.
Tabel 4.13 Persentase skor tiap kriteria keterampilan memprediksi
Kemampuan Proses
Kriteria Persentase Skor Tiap Tes
Keadaan awal
Tes 2 Tes 3
Memprediksi 1. Disertai gambar
58,823 100
2. Kelengkapan data
61,764 73,529
3. Berdasarkan teori
yang relevan 70,588
82,352 4.
Hubungan sebab akibat
14,705 38,235
55,882 5.
Menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar
47,058 94,117
100
∑ �� � � � � � 12,352
64,705 82,352
Untuk melihat peningkatan keterampilan proses ilmiah memprediksi, disajikan pada bagan berikut:
Bagan 4.4 Peningkatan persentase nilai tiap kriteria keterampilan memprediksi
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2
3 4
5
14.705 47.058
58.823 61.764
70.588
38.235 94.117
100 73.529
82.352 55.882
100
P e
rs e
n ta
se p
e n
ja w
a b
Keadaan awal Setelah pertemuan 1
Setelah pertemuan 2 Kelengkapan
data Berdasarkan
teori yg relevan Menggunakan b.ind
yg baik benar Hubungan
sebab-akibat Disertai
gambar
Berdasarkan bagan di atas, dari masing-masing kriteria penilaiaan keterampilan memprediksi, kriteria yang mendapatkan
peresntase nilai tertinggi hanya kriteria menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini dikarenakan bahwa dalam
pembelajaran pada umumnya, guru selalu mengajak siswa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, akan tetapi
ketika pembelajaran fisika siswa belum pernah di ajak untuk melakukan keterampilan proses ilmiah.
Untuk lebih jelas melihat peningkatan kemampuan
memprediksi, disajikan bagan bagan berikut:
Bagan 4.5 Peningkatan keterampilan proses memprediksi
10 20
30 40
50 60
70 80
90
1 2
3 12,352
64,705 82,352
P e
rs e
n ta
se
Tes
Keadaan awal Setelah pertemuan 1
Setelah pertemuan 2
Dari bagan di atas, dapat dilihat bahwa keterampilan memprediksi mengalami peningkatan secara bertahap, baik
peningkatan setiap kriteria maupun peningkatan secara umum. 2
Kemampuan Menjelaskan Berikut adalah tabel presentase tiap kriteria keterampilan
menjelaskan pada tes ke-1, 2 dan 3.
Tabel 4.14 Persentase skor tiap kriteria keterampilan menjelaskan
Kemampuan Proses
Kriteria Persentase Skor Tiap Tes
Tes 1 Tes 2
Tes 3 Menjelaskan 1.
Disertai gambar 55,882
76,470 2.
Sesuai dengan teori yang relevan
64,705 79,411
3. Hubungan sebab
akibat 8,823
38,235 58,823
4. Menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan
benar 52,941
100 100
5. Penjelasan
lengkap 41,176
64,705 ∑ �� � � � �
12,352 60
75,882
Untuk melihat peningkatan keterampilan proses ilmiah menjelaskan , disajikan pada bagan berikut:
Bagan 4.6 Peningkatan persentase nilai tiap kriteria keterampilan menjelaskan
Sama dengan keterampilan memprediksi, keterampilan menjelaskan dari masing-masing kriteria penilaiaan, kriteria
yang mendapatkan persentase nilai tertinggi hanya kriteria menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Untuk lebih jelas melihat peningkatan kemampuan memprediksi, disajikan bagan bagan berikut:
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2
3 4
5
8.823 52.941
55.882 64.705
38.235 100
41.176 76.47
79.411 58.823
100
64.705
P e
rs e
n ta
se P
e n
ja w
a b
Keadaan awal Setelah pertemuan 1
Setelah pertemuan 2 Disertai gambar
Sesuai dgn teori yg relevan
Hub sebab- akibat
Meng b.Ind yg baik benar
Penjelasan lengkap
Bagan 4.7 Peningkatan keterampilan menjelaskan
Dari bagan di atas, dapat dilihat bahwa keterampilan menjelaskan mengalami peningkatan secara bertahap, baik
peningkatan setiap kriteria maupun peningkatan secara umum.
e. Kesimpulan
Berdasarkan pada analisis data kemampuan keterampilan proses ilmiah memprediksi dan menjelaskan pada siswa kelas X
MIA 4 SMA Negeri 1 Prambanan, setelah mengikuti pembelajaran dengan metode Conceptual Understanding Prosedures CUPs pada
topik gerak lurus berubah beraturan glbb, dapat disimpulkan bahwa metode Conceptual Understanding Prosedures CUPs
mampu meningkatkan kemampuan proses ilmiah siswa.
10 20
30 40
50 60
70 80
1 2
3 12,352
60 75,882
P e
rs e
n ta
se
Tes
Keadaan awal Setelah pertemuan 1
Setelah pertemuan 2
79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan penelitian serta analisis data dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Metode Conceptual Understanding Prosedures CUPs
efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa tentang materi gerak lurus berubah
beraturan glbb pada siswa kelas X MIA 4 SMA N 1 Prambanan, rata- rata nilai setelah menigikuti pembelajaran lebih baik secara signifikan
daripada rata-rata nilai sebelum mengikuti pembelajaran yang dibuktikan dengan uji Test-T.
2. Metode Conceptual Understanding Prosedures CUPs efektif dalam
meningkatkan keterampilan memprediksi. Terlihat dari persentase keadaan awal kemampuan memprediksi sebesar 12,352, meningkat
menjadi 64,705 setelah pembelajaran pertama, dan meningkat lagi menjadi 82,352 setelah pembelajaran kedua.
3. Metode Conceptual Understanding Prosedures CUPs efektif dalam
meningkatkan keterampilan menjelaskan. Terlihat dari persentase keadaan awal kemampuan menjelaskan sebesar 12,352, meningkat
menjadi 60 setelah pembelajaran pertama, dan meningkat lagi menjadi 75,882 setelah pembelajaran kedua.