Remaja Akhir dan Individu Dewasa Awal

39

E. Remaja Akhir dan Individu Dewasa Awal

Perjalanan dari masa kanak – kanak ke masa dewasa ditandai oleh periode transisional panjang yang dikenal sebagai masa remaja. Papalia 2008 mendefinisikan masa remaja sebagai periode transisi perkembangan antara masa kanak – kanak dan masa dewasa yang mengandung perubahan besar secara fisik, kognitif, dan psikososial. Sejalan dengan Papalia, Steinberg 2002 juga mendefinisikan masa remaja sebagai periode transisi yang dialami individu secara biologis, psikologis, sosial, dan ekonomi. Para ahli membagi masa remaja menjadi 3, yakni masa remaja awal, masa remaja pertengahan, dan masa remaja akhir. Masa remaja awal mencakup periode usia 10 hingga 13 tahun, masa remaja pertengahan mencakup periode usia 14 hingga 18 tahun, serta masa remaja akhir yang mencakup periode usia 19 hingga 22 tahun Arnett, 2000; Kagan Coles, 1972; Keniston, 1970; Lipsitz, 1977 dalam Steinberg, 2002. Hurlock 1999 mengungkapkan bahwa salah satu tugas perkembangan remaja adalah mempersiapkan karir ekonomi untuk masa yang akan datang. Hal ini sejalan dengan perubahan status yang dialami oleh remaja, terutama pada status ekonomi dan kelegalan dalam hukum. Remaja mulai mendapatkan izin untuk bekerja karena remaja memiliki hak untuk mengatur keuangan mereka sendiri terkait dengan perubahan status ekonomi, serta mereka sudah legal secara hukum untuk dapat masuk 40 dalam dunia kerja terkait perubahan status legalitas dalam hukum yang berlaku Steinberg, 2002. Undang – undang ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 pasal 68 menyatakan bahwa pengusaha dilarang untuk mempekerjakan anak, sedangkan yang dimaksud dengan anak adalah setiap orang yang berumur di bawah 18 tahun. Anak yang berusia antara 13 hingga 15 tahun mendapat pengecualian dan diperbolehkan bekerja dengan beberapa ketentuan, diantaranya diperbolehkan melakukan pekerjaan ringan sepanjang tidak mengganggu perkembangan dan kesehatan fisik, mental, dan sosial. Undang – undang No. 20 tahun 1999 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No. 138 tahun 1973 pasal 3 juga menyatakan bahwa usia minimum untuk diperbolehkan bekerja di setiap jenis pekerjaan, yang karena sifat atau keadaan lingkungan tempat pekerjaan itu dilakukan dapat membahayakan kesehatan, keselamatan, atau moral orang muda, tidak boleh kurang dari 18 tahun. Hal – hal tersebut dapat menunjukkan bahwa remaja yang berusia 18 tahun ke atas telah dianggap memiliki legalitas dalam hukum untuk bekerja secara utuh dan efektif. Setelah melewati masa remaja akhir, maka individu akan memasuki masa dewasa awal. Individu yang tergolong sebagai dewasa muda merupakan individu yang secara umum berusia antara 20 – 40 tahun Dariyo, 2003. Santrock 1999 mengungkapkan bahwa individu dewasa muda mengalami transisi, baik secara fisik, intelektual, dan transisi peran sosial dalam Dariyo, 2003. 41 Havighurst Turner dan Helms, 1995 dalam Dariyo, 2003 mengemukakan tugas – tugas perkembangan dewasa muda, di antaranya a mencari dan menemukan calon pasangan hidup, b membina kehidupan rumah tangga, c meniti karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga, dan d menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Sejalan dengan tugas perkembangannya untuk meniti karier dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah tangga, maka individu dewasa muda berupaya menekuni karier sesuai minat-bakat yang dimiliki dan mampu memberi jaminan masa depan keuangan yang baik. Dariyo 2003 memaparkan bahwa individu dewasa muda akan merasa puas dengan pekerjaan dan tempat kerjanya bila mereka merasa cocok dan sesuai dengan kriteria tersebut. Bila mereka merasa bahwa minat dan bakatnya belum cocok dengan jenis pekerjaan tersebut, mereka cenderung akan berhenti dan mencari jenis pekerjaan yang sesuai dengan selera mereka. Individu dewasa muda terkadang juga akan bertahan dengan suatu pekerjaan, meskipun tidak cocok dengan latar belakang ilmu yang mereka miliki karena pekerjaan tersebut memberikan hasil keuangan yang layak baik. Hal tersebut dapat terjadi karena individu dewasa muda berpikir bahwa dengan penghasilan yang layak memadai, mereka dapat membangun kehidupan ekonomi rumah tangga yang mantap dan mapan. 42

F. Hubungan Antara Self-Esteem Dan Dukungan Sosial Dengan