66
Tabel 9 Deskripsi Tempat Tinggal
Tempat Tinggal Frekuensi
Persentase
Asrama 43
58.1 Rumah pribadi atau dengan keluarga
30 40.5
Lain – lain
1 1.4
Total 74
100
Data yang dapat diolah dari ke-74 subjek selanjutnya digunakan untuk mengetahui reliabilitas skala penelitian. Setelah uji reliabilitas dilakukan,
peneliti menyeleksi aitem-aitem yang memiliki nilai r
it
yang tidak memenuhi standar untuk selanjutnya tidak digunakan dalam pengujian
asumsi dan hipotesis dalam penelitian ini.
C. Hasil Penelitian
Peneliti melakukan beberapa uji asumsi sebelum melakukan uji hipotesis. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa data penelitian telah
memenuhi persyaratan data yang tepat untuk menggunakan analisis data yang sesuai. Adapun uji asumsi yang dilakukan antara lain :
1. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows version 16.0. Berdasarkan hasil test of linearity dalam
SPSS diperoleh hasil bahwa variabel kecemasan memiliki hubungan yang linear dengan variabel self esteem F = 71.486, p = 0.000; p
0.05 dan variabel dukungan sosial F = 113.020, p = 0.000; p 0.05.
67
Tabel 10 Ringkasan Hasil Uji Linearitas Variabel Self Esteem dengan
Kecemasan Kesempatan Kerja Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
Linearity 1485.830
1 1485.830 71.486 0.000
Deviation from Linearity
1408.715 41 34.359
1.653 0.075
Tabel 11 Ringkasan Hasil Uji Linearitas Variabel Dukungan Sosial dengan
Kecemasan Kesempatan Kerja Sum of
Squares Df
Mean Square
F Sig.
Linearity 1782.721
1 1782.721 113.020 0.000
Deviation from Linearity
1251.408 40
31.285 1.983
0.024
2. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows version 16.0. Berdasarkan hasil uji statistik non-
parametrik Kolmogorov-Smirnov dapat dikatakan bahwa sebaran data dari tiap variabel memenuhi distribusi normal. Hal ini dapat
dilihat dari nilai Kolmogorov-Smirnov untuk self-esteem sebesar 0.560 dengan nilai signifikansi sebesar 0.912 p 0.1, untuk
dukungan sosial sebesar 1.085 dengan signifikansi sebesar 0.190 p 0.1, dan untuk kecemasan kesempatan kerja sebesar 0.822
dengan signifikansi sebesar 0.508 p 0.1.
68
Tabel 12 Hasil Uji Statistik Non-Parametrik Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Skor Total Self Esteem
Fix Skor Total
Social Support Fix
Skor Total Kecemasan
Fix N
74 74
74 Normal
Parameters
a
Mean 119.0405
130.1081 33.9595
Std. Deviation 13.90618
18.03389 6.96260
Most Extreme
Differences Absolute
.065 .126
.096 Positive
.065 .056
.074 Negative
-.053 -.126
-.096 Kolmogorov-Smirnov Z
.560 1.085
.822 Asymp. Sig. 2-tailed
.912 .190
.508 a. Test distribution is Normal.
3. Hasil Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi yang diolah dengan program SPSS for Windows
version 16.0. Berdasarkan hasil uji Pearson Correlation dapat dikatakan bahwa self-esteem memiliki hubungan negatif yang
signifikan dengan kecemasan kesempatan kerja pada penyandang disabilitas fisik r = -0.648, p = 0.000; p 0.05 dan dukungan sosial
juga memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan kecemasan kesempatan kerja pada penyandang disabilitas fisik r = -0.710, p =
0.000; p 0.05.
69
Tabel 13 Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara Self-Esteem
dengan Kecemasan Kesempatan Kerja Correlations
Skor Total Kecemasan
Fix Skor Total Self
Esteem Fix Skor Total
Kecemasan Fix
Pearson Correlation 1
-.648 Sig. 2-tailed
.000 N
74 74
Skor Total Self Esteem
Fix Pearson Correlation
-.648 1
Sig. 2-tailed .000
N 74
74 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Tabel 14 Hasil Uji Korelasi Product Moment Pearson antara Dukungan
Sosial dengan Kecemasan Kesempatan Kerja Correlations
Skor Total Kecemasan Fix
Skor Total Social Support
Fix Skor Total
Kecemasan Fix
Pearson Correlation 1
-.710 Sig. 2-tailed
.000 N
74 74
Skor Total Social
Support Fix Pearson Correlation
-.710 1
Sig. 2-tailed .000
N 74
74 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
Berdasarkan hasil uji Pearson Correlation juga terlihat bahwa dukungan sosial memiliki hubungan negatif yang lebih kuat dengan
kecemasan kesempatan kerja dibandingan dengan self-esteem.
70
4. Hasil Analisis Tambahan
Peneliti melakukan beberapa analisis tambahan yang tidak dimasukkan dalam hipotesis utama dalam penelitian ini. Hal ini
dikarenakan hasil pengujian hipotesis utama membuat uji analisis tambahan memungkinkan untuk dapat dilakukan. Uji analisis
tambahan yang pertama dilakukan dengan pengujian regresi untuk melihat apakah variabel self-esteem dan dukungan sosial dapat
menjadi prediktor yang baik untuk memprediksi munculnya kecemasan kesempatan kerja pada penyandang disabilitas fisik.
Berdasarkan hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa self-esteem bukanlah prediktor yang signifikan untuk memprediksi kecemasan
kesempatan kerja pada penyandang disabilitas fisik β = -0.111, p =
0.112, sedangkan dukungan sosial merupakan prediktor utama dari kecemasan kesempatan kerja pada penyandang disabilitas fisik
β = - 0.206, p = 0.000.
71
Tabel 15 Hasil Uji Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 73.88
4 4.939
14.960 .000
Skor Total Self Esteem Fix
-.111 .069
-.221 -1.609 .112
Skor Total Social Support Fix
-.206 .053
-.533 -3.877 .000
a. Dependent Variable: Skor Total Kecemasan Fix
Peneliti melakukan uji statistik non-parametrik Kruskal- Wallis untuk melihat perbedaan dukungan sosial pada penyandang
disabilitas fisik yang tinggal di asrama, tinggal bersama dengan keluarga atau di rumah pribadi, serta yang tinggal di luar asrama
dan tidak tinggal bersama dengan keluarga. Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa tidak terdapat perbedaan dukungan sosial
pada penyandang disabilitas fisik yang tinggal di asrama, tinggal bersama dengan keluarga atau di rumah pribadi, serta yang tinggal
di luar asrama dan tidak tinggal bersama dengan keluarga p = 0.164; p 0.05.
Peneliti juga melakukan uji statistik non-parametrik Kruskal-Wallis untuk melihat perbedaan kecemasan pada
penyandang disabilitas fisik yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada
72
perbedaan kecemasan pada penyandang disabilitas fisik yang berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan p = 0.255; p
0.05.
D. Pembahasan