Uji Normalitas Data Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

a. Uji Normalitas Data

Model yang paling baik adalah apabila datanya berdistribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya, jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau mendekati normal dilakukan dengan regression standarrized residual. Berdasarkan hasil ujio normalitas dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal. Dengan demikian model regresi hipotesis penelitian tersebut memenuhi asumsi normalitas. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Normal P-P Plot of Regress ion Stand Dependent Variable: Kinerja dalam P Observed Cum Prob 1.00 .75 .50 .25 0.00 Exp ect ed C um P rob 1.00 .75 .50 .25 0.00 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Data Universitas Sumatera Utara

b. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas adalah kejadian yang menginformasikan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas dan hubungan yang terjadi cukup besar. Hal ini menyebabkan koefisien menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standard error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga. Berdasarkan uji multikolinieritas dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk variabel bebas lebih kecil dari 10 VIF 10. Dengan demikian maka model atau persamaan regresi hipotesis penelitian tersebut memenuhi asumsi multikolinieritas. Hasil pengujian multikolonieritas dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.18 Hasil Uji Multikolinieritas Data Coefficients Collinearity Statistics Model Tolerance VIF 1 Karakteristik individu .092 10.812 Karakteristik organisasi .085 11.754 Karakteristik psikologis .438 2.283 a Dependent Variable: Kinerja Sumber: Hasil Penelitian 2011, diolah

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, sebaliknya jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Berdasarkan uji heteroskedastisitas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu, dengan demikian dapat disimpulkan model atau Universitas Sumatera Utara persamaan regresi hipotesis penelitian tersebut terbebas dari asumsi heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Sumber: Hasil Penelitian 2011, diolah Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Data d. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 sebelumnya . Jika ada korelasi, maka terjadi masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Autokorelasi dapat dideteksi dengan melakukan uji Durbin-Watson DW-test. Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi apabila nilai DW Test antara -2 dengan +2. Berdasarkan uji autokorelasi dapat dilihat bahwa nilai Durbin-Watson variabel bebas 1,946 antara -2 dan +2. Dengan demikian maka model atau persamaan regresi hipotesis penelitian tersebut tidak terjadi autokorelasi. Hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Scatterplot Dependent Variable: Kinerja dalam Pelaksanaa Regression Standardized Predicted Value 1.5 1.0 .5 0.0 -.5 -1.0 -1.5 -2.0 R egr essi on S tude nt ize d R esi du al 4 3 2 1 -1 -2 -3 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.19 Hasil Uji Autokorelasi Data Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .984 .969 .967 1.10 1.971 a Predictors: Constant, Karakteristik psikologis, Karakteristik individu, Karakteristik organisasi b Dependent Variable: Kinerja dalam Pelaksanaan Imunisasi Sumber: Hasil Penelitian 2011, diolah Untuk menganalisis pengaruh variabel bebas karakteristik individu, karakteristik organisasi dan karakteristik psikologis terhadap kinerja dalam pelaksanaan program imunisasi di Kabupaten Tapanuli Selatan menggunakan uji regresi ganda multiple regression dengan hasil sebagai berikut:

1. Uji Hipotesis

Pengaruh antara variabel-variabel: karakteristik individu X 1 , karakteristik organisasi X 2 dan karakteristik psikologis X 3 . Berdasarkan hasil uji regresi berganda di atas Tabel 4.20, didapatkan variabel dalam persamaan garis regresi menjadi: Y = -19,263 + 0,691X 1 + 0,2259X 2 + 0,108X 3 Tabel 4.20 Hasil Uji Regresi Indikator Unstandardized Coefficients Std. Error t Sig. B Constant -19.263 2.559 -7.527 0.000 Karakteristik organisasi 0.225 0.029 7.812 0.000 Karakteristik individu 0.691 0.095 7.242 0.000 Karakteristik psikologis 0.108 0.039 2.734 0.008 Universitas Sumatera Utara