BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Imunisasi
2.1.1 Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan
penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan. Sasaran imunisasi adalah Bayi di bawah satu tahun, Wanita Usia Subur WUS ialah wanita berusia 15-39 tahun
termasuk ibu hamil Bumil dan calon pengantin catin serta anak usia sekolah tingkat dasar Depkes RI, 2005.
2.1.2 Program Imunisasi
Upaya imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Upaya ini merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling effective cost. Dengan
upaya imunisasi terbukti bahwa penyakit cacar telah terbasmi dan Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974 Depkes RI, 2006.
Sejak tahun 1977, upaya imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi PD3I. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi adalah : Difteri, Pertusis, Tetanus, Tuberculosis, Campak, Poliomelitis dan Hepatitis B
Depkes RI, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Kemajuan dalam bidang transportasi telah membantu meningkatkan mobilitas penduduk, termasuk penyakit. Importasi virus polio liar dari negara yang masih
endemis polio dari benua Afrika ke Indonesia telah terjadi pada bulan Maret tahun 2005. Kejadian ini ditetapkan sebagai KLB Nasional yang memerlukan upaya
penanggulangan yang bersifat nasional, karena Indonesia harus segera memutuskan rantai penularannya agar tidak menjadi negara endemis polio dan menjadi ancaman
bagi negara lain Depkes RI, 2006. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa program imunisasi ke
dalam penyelenggaraan pelayanan yang bermutu dan efisien. Perkembangan teknologi lain adalah menggabungkan beberapa jenis vaksin yang dapat digabung
sebagai vaksin kombinasi yang terbukti dapat meningkatkan cakupan imunisasi, mengurangi jumlah suntikan dan kontak dengan petugas imunisasi. Jenis-jenis Vaksin
dalam Program Imunisasi adalah : Vaksin BCG Bacillus Calmette Guerine, Vaksin DPT, TT, DT, Polio Oral Polio Vaccine=OPV, Campak, Hepatitis B dan DPT-HB.
Menurut Depkes RI 2005 Kegiatan dalam program imunisasi lain terdiri dari :
1. Imunisasi Rutin
Kegiatan imunisasi rutin adalah kegiatan imunisasi yang secara rutin dan terus-menerus harus dilaksanakan pada periode waktu yang telah ditentukan.
Berdasarkan kelompok usia sasaran, imunisasi rutin dibagi menjadi : imunisasi rutin pada bayi, imunisasi rutin pada wanita usia subur dan imunisasi rutin pada anak
sekolah.
Universitas Sumatera Utara
Pada kegiatan imunisasi rutin terdapat kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk melengkapi imunisasi rurin pada bayi dan Wanita Usia Subur WUS seperti kegiatan
sweeping pada bayi dan kegiatan akselerasi MNTE Maternal Neonatal Tetanus Elimination pada WUS.
Pelayanan imunisasi rutin dapat dilaksanakan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu, rumah sakit atau rumah bersalin, Posyandu, di sekolah atau melalui
kunjungan rumah. Pelayanan imunisasi rutin ini dapat juga dilakukan oleh swasta seperti rumah sakit swasta, dokter praktek dan bidan praktek.
2. Imunisasi Tambahan
Kegiatan imunisasi tambahan adalah kegiatan imunisasi yang dilakukan atas dasar ditemukannya masalah dari hasil pemantauan atau evaluasi. Kegiatan ini
sifatnya tidak rutin dan membutuhkan biaya khusus. Kegiatan ini dilakukan dalam suatu periode tertentu.
Yang termasuk ke dalam kegiatan imunisasi tambahan ini adalah : a Backlog Fighting adalah upaya aktif melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur di
bawah 3 tahun pada desa yang selama 2 tahun berturut-turut tidak mencapai target UCI, b Crash Program, kegiatan ini ditujukan untuk wilayah yang memerlukan
intervensi secara cepat untuk mencegah terjadinya KLB dan ditujukan pada desa yang selama 3 tahun berturut-turut tidak mencapai target UCI.
3. Imunisasi dalam Penanganan KLB
Pedoman pelaksanaan imunisasi dalam penanganan KLB disesuaikan dengan situasi epidemiologis penyakit masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
4. Kegiatan Imunisasi Tambahan untuk Penyakit tertentu dalam Wilayah yang luas
dan waktu tertentu, misalnya : a.
Pekan Imunisasi Nasional PIN merupakan suatu upaya yang dilaksanakan serentak secara nasional untuk mempercepat pemutusan siklus kehidupan virus
polio importasi dengan cara memberikan vaksin polio kepada setiap balita termasuk bayi baru lahir tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya.
Pemberian imunisasi polio pada waktu PIN di samping untuk memutus rantai penularan, juga berguna sebagai booster atau imunisasi ulangan polio.
b. Sub PIN merupakan suatu upaya untuk memutuskan rantai penularan polio bila
ditemukan satu kasus polio dalam wilayah terbatas dengan pemberian dua kali imunisasi polio dalam interval satu bulan secara serentak pada seluruh sasaran
berumur kurang dari satu tahun Depkes RI, 2006. c.
Catch Up Campaign Campak merupakan upaya untuk memutuskan transmisi penularan virus campak pada anak sekolah dan balita. Kegiatan ini dilakukan
dengan pemberian imunisasi campak secara serentak pada anak sekolah dasar tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Pemberian imunisasi
campak selain untuk memutus rantai penularan juga berguna sebagai booster atau imunisasi ulangan dosis kedua.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Pelaksanaan Program Imunisasi