Saran Jumlah minimum utang debitur yang beritikad tidak baik yang dapat ditahan.

B. Saran

Untuk menanggulangi perbuatan tidak kooperatif debitur pailit dalam pengurusan dan pemberesan harta pailit, maka berikut saran-saran yang dapat diberikan kepada beberapa pihak yang terlibat : 1. Pihak pemerintah Pemerintah perlu mempertegas pengaturan atau keberadaan lembaga-lembaga yang berupaya untuk mengatasi perbuatan tidak kooperatif debitur pailit, seperti keberadaan Lembaga Paksa Badan dalam bentuk undang-undang yang bersifat umum dan mengikat dengan memperhatikan substansinya sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, agar pelaksanaan lembaga paksa badan bisa berlaku efektif sebagaimana tujuan yang ingin diwujudkan oleh lembaga tersebut. 2. Pihak debitur Pihak debitur hendaknya menyadari bahwa tindakan tidak kooperatif debitur dalam rangka pengurusan dan pemberesan harta pailit dapat memberikan kerugian bagi para pihak yang terlibat dalam proses kepailitan tersebut. Selain itu juga kepada debitur juga dapat dikenakan pidana penjara apabila telah terbukti bahwa debitur tersebut sudah melakukan perbuatan tidak kooperatif dalam pengurusan dan pemberasan harta pailit. 3. Pihak kreditur Untuk mengantisipasi perbuatan tidak kooperatif debitur dalam pengurusan dan pemberesan harta pailit sebaiknya kreditur melakukan koordinasi secara langsung dengan lembagainstasi yang berhubungan langsung dengan proses pengurusan dan pemberesan harta pailit dan melakukan tindakan tegas, seperti meminta kepada Hakim agar debitur tidak kooperatif tersebut ditahan. DAFTAR PUSTAKA A. Buku Amiruddin dan Zainal Asikin. Pengantar Metode Penelitian Hukum .Jakarta. Rajawali Pers, 2006. Aria, Suyudi. Kepailitan Di Negeri Pailit. Jakarta. Dimensi, 2003. Badrulzaman. Mariam Darus. Asas-Asas Hukum Perikatan. Medan.FH USU, 1970. Faudi, Munir. Hukum Pailit Dalam Teori dan Praktek. Jakarta. Citra Aditya Bakti, 2005. Harahap, M. Yahya. Ruang Lingkup Eksekusi Perdata. Jakarta. Sinar Grafika, 1990. Ikhsan Edy , Mahmul Siregar. Metode penelitian dan Penulisan Hukum Sebagai Bahan Ajar .Medan. Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2009. Jono. Hukum Kepailitan. Jakarta. Sinar Grafika,2010. Kartini ,Rahayu. Hukum Kepailitan. Malang. UMM Press, 2008. Muhammad, Abdulkadir. Hukum Perdata Indonesia. Bandung. PT. Citra Aditya Bakti, 2000. Muljadi, Kartini. Pedoman Penanganan Perkara Kepailitan. Jakarta. Raja Grafindo Persada, 2003. Nurdin, Adriani. Kepailitan BUMN Persero Berdasarkan Asas Kepastian Hukum. Bandung. P.T. Alumni, 2012. Shubhan, Hadi. Hukum Kepailitan Prinsip,Norma,dan Praktik di Peradilan, Jakarta.Kencana Prenada Media Grup, 2008. Sinaga, Syamsudin M. Hukum Kepailitan Indonesia. Jakarta. Tatanusa, 2012. Sjahdeini ,Sultan Remi. Hukum Kepailitan. Jakarta. PT Pustaka Utama Grafiti, 2010. Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum . Jakarta. Universitas Indonesia UI Pers, 1986. Subekti. Pokok-Pokok Hukum Perdata. Jakarta. Intermasa, 2001. Suhaimi, T. Pertanggungjawaban Pidana Direksi. Medan. Books Terrace Librari, 2010. Sunarmi. Hukum Kepailitan. Jakarta. Softmedia, 2010. Sunarmi. Prinsip Keseimbangan Dalam Hukum Kepailitan di Indonesia. Jakarta.Sofmedia, 2010. Syahrini, Riduan. Buku Materi Dasar Hukum Acara Perdata . Banjarmasin. Citra Aditya Bakti, 2000. Usman, Rachmadi. Dimensi Hukum Kepailitan di Indonesia. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama, 2004. Widjaja, Gunawan, Kartini Muljadi. Penanggungan Utang dan Perikatan Tanggung Menanggung. Jakarta. Raja Grafindo Persada, 2005. Widjaja, Gunawan. Risiko Hukum dan Bisnis Perusahaan Pailit. Jakarta. Forum Sahabat, 2009. Yuhassarie, Emmy. Kewajiban dan Standar Pelaporan Dalam Kepailitan dan Perlindungan Kurator dan Harta Pailit. Jakarta. Pusat Pengkajian Hukum, 2004.

B. Peraturan