Sejarah Kelurahan Cempaka Putih

46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Kelurahan Cempaka Putih

1. Sejarah Kelurahan Cempaka Putih

“Desa Cempaka Putih adalah hasil dari pemekaran dari Desa Rempoa pada tahun 1980 dengan Pejabat Kepala Desa Bapak H. Noor Abdullah dan Sekretaris Desa Bapak H. Asman Saidan, kantor Desa Cempaka Putih pada saat itu berlokasi di rumah almarhum Bapak H. M. Mursan Kepala Dusun pada saat itu”. 80 Pada tahun 1982 Kantor Desa Cempaka Putih pindah ke jalan Jambu tanah Desa hingga saat ini. Selanjutnya pada tahun 1984 diadakan pemilihan kepala Desa yang pertama, dengan calon Kepala Desa, yaitu; 1 Bapak H. Asman Saidan, dan 2 Bapak Abdullrahim. Dari hasil pemilihan Kepala Desa tersebut, yang terpilih adalah Bapak H. Asman Saidan. Bapak H. Asman Saidan menjabat Kepala Desa Cempaka Putih selama 8 tahun; dari tahun 1985 sampai dengan tahun 1993. Kemudian di tahun 1993 kembali diadakan pemilihan Kepala Desa Cempaka Putih dengan calon Kepala Desa, yaitu; 1 Bapak H. Asman Saidan, dan 2 Ibu Caisah M. Kemudian yang terpilih adalah Bapak H. Asman Saidan, menjabat Kepala Desa untuk yang kedua kalinya dengan Sekteraris Desa Bapak H. Aslih HS. Raihan prestasi Desa Cempaka Putih tahun 1993, berhasil meraih Juara I Tingkat Provinsi Jawa Barat melalui tahapan Lomba Desa Tingkat Kecamatan Ciputat, Lomba Desa Tingkat Kewedanaan dan Lomba Desa Tingkat Kabupaten DT. II Tangerang. Setelah melalui periode keduanya, pada tahun 2001 kembali diadakan Pemilihan Kepala Desa, dengan calon Kepala Desa, yaitu; 1 80 Data Kelurahan Cempaka Putih Bapak H. Aslih HS dan 2 Bapak Tarmizi, S.Ag. Pada Pemilihan Kepala Desa kali ini Bapak H. Aslih HS terpilih menjadi Kepala Desa. Sampai tahun 2012 Bapak H. Aslih HS masih menjadi Plt Lurah setelah terjadi perubahan status Desa Menjadi Kelurahan pada tahun 2005. Kemudian dari tahun 2012 hingga saat ini Kepala Kelurahan Cempaka Putih adalah Bapak Tarmizi, S.Ag. Penamaan Cempaka Putih tentunya memiliki sejarah dan harapan tersendiri bagi masyarakat, yaitu merupakan “bunga yang menebarkan wewangian harum semerbak dengan pohon menjulang tinggi yang menjanjikan keteduhan yang berdaun panjang serta terlihat menawan, indah nan cantik”. 81 Cempaka Putih dalam bahasa ilmiah latin ialah Michelia Alba yang bersinonim dengan Michelia Longifolia. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut White Champaca. Kemudian dalam bahasa Filiphina Tsampakang Puti. Sedangkan di beberapa daerah di Indonesia disebutnya; Kanthil Jawa, Cempaka Bodas Sunda, Campaka Madura, Jeumpa Gadeng Aceh, Cempaka Putieh Minangkabau, Sampaka Mapusi Mongoondow, Bunga Eja Kebo Makassar, Bunga Eja Mapute Bugis, Capaka Babulo Tidore. Sedangkan secara medis pada bunga, batang, daun Cempaka Putih mengandung Alkaloid Mikelarbina dan Liriodenima yang mempunyai khasiat sebagai ekspektoran dan dierektik, karena dipercaya dapat menjadi obat alternatif bagi berbagai penyakit seperti bronkhitis, batuk, sulit buang air kecil, demam, keputihan, radang prostata, dan infeksi saluran kemih. Bunga Cempaka Putih tampak sederhana sekali karena terdiri dari beberapa kuntum bunga yang meruncing dan memanjang, di dalamnya terdapat putik dan benang sari serta mempunyai warna putih saat mendekati masa berbunga. Di balik kesederhanaan tersebut terdapat keistimewaan, yaitu harum semerbak yang khas dan sering digunakan 81 Data Kelurahan Cempaka Putih pada acara-acara sakral dan penting seagai penghias. Filosofi penggambaran tersebut menjadi Motto Kelurahan Cempaka Putih, yaitu “Kesederhanaan Yang Istimewa”.

2. Perkembangan Kelurahan Cempaka Putih