Menurut mahasiswa J, “walah gua sendiri mah belum pernah yang namanya nyoba narkoba, tapi kalau temen
sekamar gua mah parah banget sama narkobanya, dia malah pernah hampir mati gara-gara pake narkoba.
Mangkannya gua gak tertarik sama narkoba, takut gua
masuk penjara kan kasian orang tua gua bang.”
92
Menurut mahasiswa J, temannya tersebut ketika itu memakai narkoba dia hampir meninggal dunia karena terlalu banyak
menggunakannya. Mangkannya mahasiswa J tersebut tidak tertarik sama sekali terhadap narkoba.
Kemudian dari beberapa informan yang diteliti, hampir semuanya bbelum pernah dan tidak akan mau untuk mengkonsumsi
narkoba. Menurut mahasiswa D, “Alhamdulillah sebejat-
bejatnya gua tapi sama yang namanya narkoba mah gua belum pernah nyoba sama sekali, dan gak ada
ketertarikan
sama sekali
untuk nyoba-nyoba
mengkonsumsi narkoba bang.”
93
Menurut mahasiswa D tersebut, meskipun dia adalah anak yang bandel dan menyimpang, tetapi kalau untuk mengkonsumsi
narkoba dia tidak ingin. Mencobanya saja dia tidak ingin, apalagi mengkonsumsinya secara rutin.
e. Seks Bebas
Seks bebas merupakan momok yang sangat menakutkanbagi para orang tua, karena seks bebasatau berhubungan suami istri di
luar nikah itu sering dilakukan oleh para remaja yang berada pada umur 17 tahun sampai 25 tahun.
Seks bebas telah merambah dunia anak muda Indonesia. Mereka berpikir bahwa dengan seks mereka bisa puas dan enjoy.
Mereka tidak berpikir tentang dampak yang terjadi jika mereka tertular virus HIVAIDS. Virus yang belum ditemukan untuk
92
Mahasiswa J, Wawancara, Ciputat 11 November 2016
93
Mahasiswa D, Wawancara, Ciputat 11 November 2016
menyembuhkannya. Salah satu penyebab Seks bebas adalah media. Medialah yang paling banyak mempengaruhi moralitas anak bangsa.
Semakin banyak remaja disuguhi dengan eksploitasi seks di media, maka mereka akan semakin berani mencoba seks di usia muda.
Remaja di Indonsia sangat sering disuguhkan berita-berita yang berbau pornografi dan media yang sering menyuguhkan acara-
acara yang tidak mendidik moral. Mahasiswa termasuk juga sebagai remaja karena di usianya yang terbilang masih dalam masa remaja
ini sering melakukan kegiatan seks bebas tersebut. Menurut mahasiswa J, “kalau dibilang pernah mah ya
pernah bang hahaha. Gua sekamar sama orang yang gila seks sih bang jadi gua kebawa-bawa otak
mesumnya dia hahaha. Gua sama temen sekamar gua malah punya jadwal khusus pake kostan buat
ngelampiaskan hasrat kita ini bang hahaha.”
94
Dari pernyataan di atas sudah sangat jelas bahwa mahasiswa tersebut pernah melakukan hubungan seksual atau seks bebas dengan
lawan jenis yang bukan muhrimnya. Bahkan dia mempunyai jadwal tersendiri untuk memakai kamar kostnya untuk dipakai sebagai
perilaku seks bebas dengan pasangannya. Dari pernyataan di ats pula bahwa kita berteman dengan yang
mempunyai hasrat seksual yang tinggi pasti kita akan mengikuti apa yang dilakukan oleh temannnya tersebut.
Selain pernyataan di ats masih ada lagi yang peneliti temukan dari informan lainnya yang pernah melakukan seks bebas.
Menurut mahasiswa A, “waduh gua minta tolong abang jangan kasih tahu siapa-siapa ya, gak enak soalnya
bang. Gua pernah bawa pacar gua ke kostan gua dan nginep bang. Nah setelah itu gua sama pacar gua
ngelakuin hubungan intim selayaknya suami istri gitu. Gua ngelakuin itu di dalam kamar kost gua bang. Gua
ganti-gantian pake kostannya sama temen gua bang,
94
Mahasiswa J, Wawancara, Ciputat 11 November 2016
temen gua juga sering bawa pacarnya ke kostan dan ngelakuin hal yang sama seperti gua bang.”
95
Dengan tidak adanya rasa takut, para mahasiswa berani menginapkan pacarnya di kostannya. Hingga saking seringnya si
pacarnya itu menganggap seperti ada kostannya sendiri. Menurut mahasiswa A tersebut bahkan pacarnya tersebut sering ikut
meminum-minuman keras bersama, ketika pacarnya tersebut sudah mabuk, maka akan dimulai melakukan hubungan intimnya dengan
pacarnya. Kelakuan tersebut sangat memprihatinkan bagi para kaum wanita, karena wanita seharusnya bersikap lembut dan feminim,
tetapi berbeda dengan wanita yang seperti ini, mereka rela melakukan hal apapun asalkan membuat pacarnya itu senang.
Wanita berbuat seperti itu karena adanya ajakan dari laki-laki yang mendorongnya dan merayunya, hingga terjadilah wanita
tersebut terjerumus dalam perilaku yang menyimpang. Mahasiswa itu sering merasa bosan karena terlalu sering
mereka berada di lingkungan yang seperti itu saja, etika mereka merasa bosan, mahasiswa tersebut mencari pengalaman baru dengan
mencoba hal-hal yang belum pernah mereka lakukan. Sangat ironis memang yang seharusnya mahasiswa itu menjadi
agen perubahan bangsa Indonesia ini malah merusak diri sendiri dengan melakukan tindakan yang tidak selayaknya dilakukan oleh
seorang mahasiswa yang belum menikah. Mahasiswa sekarang sudah banyak yang merusak moral bangsa.
5. Saran dan Solusi Terkait Perilaku Menyimpang