e. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat adalah proses aktif, inisiatif, diambil oleh masyarakat sendiri dengan dibimbing oleh cara berfikir mereka
sendiri dengan menggunakan sarana dan proses dimana mereka dapat menegaskan kontrol secara efektif.
Suatu perencanaan pembangunan akan cepat mengenai sasaran, pelaksanaannya dengan baik dan termanfaatkan hasilnya
apabila perencanaan tersebut benar-benar memenuhi kebutuhan masyarakat setempat untuk memungkinkan hal itu terjadi. Maka
perlunya masyarakat
terlibat langsung
dalam perumusan
perencanaan pembangunan. Partisipasi masyarakat adalah suatu hal yang sangat penting dalam pemerintahan yang demokratis.
Partisipasi masyarakat
dalam kegiatan
perencanaan pembangunan di Kelurahan Cempaka Putih tingkat cukup tinggi,
sebagai contoh dalam menentukan suatu perencanaan pembangunan partisipatif,
berlangsungnya dengan
melibatkan masyarakat.
Perencanaan pembangunan partsipatif di Keluurahan Cempaka Putih diawali di tingkat DusunLingkungan sampai ke tingkat Kelurahan.
Dengan metode ini mampu menggali potensi. Masalah dan kebutuhan riil dalam kegiatan yang diiusulkan dalam Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Musrenbang Kelurahan Cempaka Putih.
7. Pemerintahan Kelurahan Cempaka Putih
a. Kepala Kelurahan dan Perangkatnya
Berdasarkan Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 34 Tahun 2009 Tentang Rincian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja
Kelurahan, Pembangunan, dan Pemberdayaan Masyarakat yang meliputi Pemerintahan, ekonomi, pembangunan kesejahteraan sosial
serta administrasi kepegawaian ketata usahaan umum serta keuangan dibantu oleh seorang Sekretaris Kelurahan dan 4 orang seksi, yakni:
Seksi Pemerintahan, Kesejahteraan Sosial, Pelayanan Umum, Ekonomi dan Pembangunan dan Kelompok Jabatan Fungsional.
Gambar 4.3 Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Cempaka Putih
Sumber: Kelurahan Cemmpaka Putih Tahun 2016
b. Kepala LingkunganDusun RT dan RW
Kelurahan Cempaka Putih terbagi dalam 6 LingkunganDusun, terdiri dari 11 Rukun Warga RW dan 55 Rukun Tetangga.
Tabel 4.9 Jumlah Kepala Lingkungan, RT Dan RW
No. Lingkungan
Jumlah Keterangan
RT RW
1 Lingkungan I
15 3
RW: 01, 02, 11 2
Lingkungan II 4
1 RW: 04
3 Lingkungan III
13 2
RW: 05, 10 4
Lingkungan IV 10
2 RW: 06, 07
5 Lingkungan V
9 2
RW: 08, 09 6
Lingkungan VI 4
1 RW: 03
Jumlah 55
11
Sumber: Data Kelurahan Cempaka Putih Tahun 2016
Bekerjasama dengan Lembaga Permasyarakatan LPM Kelurahan sebagai mitra kerjasama pemerintaha, dan dalam rangka
pembinaan dan penguatan Lembaga Kemasyarakatan lainnya, diadakan pemilihan Ketua RT dan Ketua RW di lingkungan
Kelurahan Cempaka Putih. Kemudian dilantik langsung oleh Kepala Kelurahan di Lingkungan KantorKelurahan Cempaka Putih.
c. Ideologi Politik
Walaupun penduduk Kelurahan Cempaka Putih berasal dari berbagai macam Suku dan Ras, keadaan politik dapat dikatakan
aman, tidak ada gejala atau kecenderungan yang mengarah kepada hal-hal yang mengkhawatirkan kelangsungan jalannya pemerintahan
dan pembangunan. Partisipasi masyarakat dalam kegiatan politik, diwakilkan
dengan tertib melalui tokoh-tokoh Partai Politik Parpol. Dalam memberikan gambaran ideologi politik di Kelurahan Cempaka Putih,
digambarkan dari pelaksanaan Pemilihan Umum Pemilu Kepala DaerahWalikota dan Wakil Walikota Tangerang Selatan pada awal
tahun ini. Partai Politik yang ada di wilayah Kelurahan Cempaka Putih
yaitu: Partai Persatuan Pembangunan, Partai Demokrat, Partai Demokrasi Indonesia Pembangunan, Partai Golongan Karya, Partai
Hati Nurani Rakyat, Partai Bulan Bintang, dan Partai Keadilan Sejahtera.
B. Pergaulan Mahasiswa Kost
Pergaulan mahasiswa yang tinggal di tempat kost di RT 003 RW 03 Kelurahan Cempaka Putih Kecamatan Ciputat Timur sangat tidak terkontrol
perilaku bergaulnya dibandingkan dengan mahasiswa yang tinggal bersama orang tuanya. Orang tua itu cuman tahu anaknya kuliah dan belajar di kampus
kemudian mereka para orang tua tidak tahu bagaimana perilaku pergaulan anaknya itu selama berada di kost-kostan.
Para orang tua pun sangat percaya terhadap anaknya sendiri sampai- sampai anaknya berbohong saja mereka percaya. Dan orang tua pun sangat
mempercayai kepada pemilik kost untuk mengawasi anaknya, padahal tidak sedikit para pemilik kost-kostan yang acuh atau bodo amatan terhadap
mahasiswa yang kost di tempatnya.
1. Lingkungan Tempat Kost
Lingkungan kost sangat berpengaruh sekali terhadap perilaku mahasiswa, ketika lingkungan sekitarnya mendukung dan seperti
mengasih kesempatan untuk mereka, maka kemudian mahasiswa merasa mendapat kesempatan dan akan timbul pikiran atau niatan-niatan untuk
berperilaku menyimpang di tempat kost. Mahasiswa berpedoman jika ada kesempatan maka perilaku yang menyimpang itu akan muncul.
Menurut mahasiwa C, “yaelah bang lingkungan di tempat ini mah nyantai-nyantai aja, mana ada yang berani ngomelin gua
sama temen-temen gua di sini, apalagi temen-temen sesama penghuni emang udah klop banget , satu pemikiran lahh sama
gua. Tetangga di sini juga pada cuek bebek aja bang, bodo amatan orang-orang sini mah, jadi ya kalau kita lagi ngapa-
ngapain biasa aja mereka mah pada cuek dan ga peduli, kan itu yang bikin gua demen sama kehidupan di sini,
mangkannya gua betah kan di sini dari semester satu sampe
sekarang belum lulus juga hahaha.”
82
Lingkungan kost kini sangat berpengaruh besar terhadap terjadinya perilaku pergaulan yang menyimpang, ketika ada peluang pasti mereka
akan melakukan
tidakan-tindakan atau
perilaku-perilaku yang
82
Mahasiswa C, Wawancara, Ciputat 11 November 2016