22
3.2.3 Ikan karang
Metode yang dilakukan dalam pengamatan ikan karang adalah underwater visual census. Selama melakukan pengamatan, peneliti hanya
melakukan pengamatan terhadap keberadaan ikan karang. Pengamatan ikan karang ditunjang dengan buku identifikasi ikan karang dari Kuiter et al.
2001. Pengamatan dilakukan sepanjang garis transek 70 m pada kolom air dengan jarak pandang 2.5 m ke kiri dan 2.5 m ke kanan.
3.3.4 Sosial ekonomi dan bu d
a ya
Pengumpu l
a n
d a
t a
pri m
er di l
aku k
a n den
g a
n me
nggunakan metode survei melalui teknik
wa wanc
a ra den
g an 50 responde
n interview. Wawancara
dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi lokasi penelitian, kondisi sosial ekonomi dan persepsi atau pemahaman masyarakat tentang
pengelolaan Pulau Liwutongkidi seba g
ai kawasan ekowisata. Pengambilan samp
e l dilak
u ka
n secara sengaja purposive
d engan p
e rtimb
a n
ga n
b a
h wa
responden adalah i
ndivi d
u ,
m a
sy a
ra k
a t atau aparat Pemerintah Daerah yang
mempengaruhi dalam pengambilan kebijakan baik langsung maupun tidak langsung dalam pengembangan ekowisata di daerah setempat.
Pengumpulan data primer dibantu dengan daft ar
pert a
n yaa
n t erstr
u ktu
r k
u e
sioner ya
ng t e
lah diper
s iap
ka n
s eb
el u
mny a
. Data yang d
ikumpu l
kan meliputi data ekonomi dan sosial. Sedangkan data untuk analisis biaya perjalanan
dapat dilihat pada Tabel 3. 1. Data ekonomi masyarakat seperti mata pencaharian, tingkat pendapatan
2. Data sosial dan budaya meliputi : tingkat pendidikan, sarana dan prasarana perikanan, sistem kekerabatan masyarakat, kepariwisataan, dan perhubungan.
Tabe1 3 Data yang dikumpulkan dalam analisis biaya perjalanan No
Data yang dibutuhkan Jenis data
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
Ju m
l a
h pengunjun g
ke l o
kasi per musi m
ata u
per tahun
Bi a
y a
pe r
jalanan peng unju
ng P
endapatan rumah ta n
g ga
Umu r
Pendidikan Ju
m lah rombongan
Tan g
gunga n
kelua r
ga Lai
n- lain faktor yang
m empengaruhi demand
Data sekunder Data primer
Data primer Data primer
Data primer Data primer
Data primer Data primer
23
3.3 A
nalisi s D
a t
a 3.3.1 Persentase Penutupan Karang
Persen penutupan karang berdasarkan pada kategori dan persentase tutupan karang hidup life form. Semakin tinggi persen penutupan karang hidup
maka kondisi ekosistem terumbu karang semakin baik dan semakin penting pula untuk dilindungi. Data persen penutupan karang hidup yang diperoleh
berdasarkan metode line intersect transect LIT dihitung berdasarkan persamaan dari English et al. 1997 :
Persentase penutupan
=
x Keterangan
: li
= Panjang lifeform karang jenis ke- i m L = Panjang
t ransek yang diamat
i m Kategori kondisi dalam persentase
penutupan karang hidup berdasarkan Gomez dan Yap 1988 menyatakan kriteria baku mutu untuk kondisi
terumbu karang sebagai berikut : a. Sangat Baik antara 75 – 100
b. Baik antara 50 – 74.9 c. Sedang antara 25 – 49.9
d. Rusak antara 0 –24.9
3.3.2 Kelimpahan dan Keanekaragaman Ikan Karang
Kelimpahan ikan didefinisikan sebagai banyaknya ikan per luas daerah pengambilan contoh. Kelimpahan ikan dihitung dengan rumus dari
Odum 1971 : Kelimpahan Ikan =
∑ Xi L Keterangan :
∑ Xi = Jumlah individu ikan karang pada stasiun ke-i ind L = Luas terumbu karang yang diamati m²
Sedangkan keanekaragaman ikan karang dihitung dengan menggunakan Indeks Shanon – Wiener Krebs 1972.
H
′
p ln p
Keterangan : H
′
= indeks keanekaragaman Shannon-Wiener
S = jumlah spesies ikan karang atau jumlah lifeform biota habitat dasar