Kecamatan Kadatua Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya.

Masiri dan di sebelah barat juga dengan Laut Flores. Kecamatan ini terdiri dari 6 enam desa yaitu: Desa Lipu luas 7,08 km 2 , Desa Kapoa 4.91 km 2 , Desa Banabungi 4.13 km 2 , Desa Waonu 3.26 km 2 , Desa Uwemaasi 2.90 km 2 , dan Desa Kaofe 1.39 km 2 . Tahun 2008 jumlah penduduk di Kecamatan Kadatua adalah 9 590 jiwa terdiri dari 4 807 laki-laki dan 4 783 perempuan yang tersebar dalam 2 343 rumah tangga dengan kepadatan penduduk 303 jiwakm 2 . Dari jumlah penduduk itu tercatat 3 202 orang pekerja produktif dengan dominasi pekerjaan yang dipili adalah nelayan sebanyak 26.9 atau 862 orang Bappeda 2009. Kecamatan Kadatua dipandang oleh penduduknya maupun pemerintah setempat sebagai miskin sumber daya alam. Kondisi tanah bebatuan berkapur, sulit air bersih, menjadikannya dianggap sebagai miskin sumber daya alam. Sumber daya di kecamatan Kadatua dapat dibagi menjadi sumber daya alam di daratan dan sumber daya alam di lautan Nagib et al. 2006. Usaha penangkapan ikan berkembang baru terjadi beberapa tahun terakhir ini setelah adanya alat tangkap redi pukat cincin. Tetapi penggunaan alat penangkapan ini memerlukan investasi yang tinggi, sehingga usaha penangkapan ikan dengan redi hanya berkembang di Desa Banabungi. Kini penduduk banyak mencurahkan waktunya untuk mencari bulu babi, gurita, kerang-kerangan dan usaha budidaya rumput laut, selain usaha penangkapan ikan dengan target ikan karang, layang, dan tongkol. Sebenarnya masih banyak potensi ikan yang belum dimanfaatkan seperti ikan pari sebagai hasil tangkapan yang dibuang atau dibiarkan membusuk di tepi pantai oleh para nelayan Nagib et al, 2006. Para nelayan Kecamatan Kadatua mempunyai kebiasaan merantau untuk berdagang, sehingga aktivitasnya sebagai nelayan hanya dilakukan apabila sedang berada di lokasi. Pendapatan yang tinggi di kecamatan ini diperoleh dari penduduk yang bekerja di luar negeri dan nelayan redi pukat cincin. Bagi masyarakat Kadatua, kelompok penduduk ini dikategorikan sebagai kelas ekonomi tinggi. Sarana ekonomi yang ada di Kecamatan Kadatua adalah : a Pasar tradisional desa yang aktif seminggu sekali. b Warung dan pedagang keliling untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari penduduk c Depot kecil BBM, untuk memenuhi kebutuhan BBM terutama perahu-perahu nelayan dan kendaraan motor di Pulau Kadatua.

4.2.2.2. Kecamatan Siompu

Kecamatan ini terdiri dari 8 delapan desa yaitu: Desa Laloe luas 2.00 km 2 , Desa Molona 1.98 km 2 , Desa Mbanua 3.85 km 2 , Desa Watumpara 2.17 km 2 , Desa Biwinapada 7.08 km 2 , Desa Kimbulawa 17.92 km 2 , Desa Wakinamboro 3.50 km 2 , dan Desa Tongali 4.00 km 2 . Desa di Kecamatan Siompu yang terdekat dengan Pulau Liwutongkidi adalah Desa Tongali yang terletak di bagian utara Pulau Siompu Bappeda 2009. Tahun 2008 jumlah penduduk di Kecamatan Kadatua adalah 9 845 jiwa terdiri dari 4 780 laki-laki dan 5 065 perempuan yang tersebar dalam 2 348 rumah tangga dengan kepadatan penduduk 292 jiwakm 2 . Dari jumlah penduduk itu tercatat 3 134 orang pekerja produktif atau 31.83 dari penduduk yang ada dengan dominasi pekerjaan yang dipilih adalah bertani sebanyak 60.74 atau 1 880 orang. Komposisi penduduk menurut mata pencaharian pada kedua kecamatan dapat dilihat pada Tabel 8 berikut. Tabel 8 Komposisi penduduk menurut lapangan pekerjaan tahun 2008 No Lapangan Pekerjaan Kecamatan Kecamatan Siompuindividu Kadatua individu 1. Petani 1 880 750 2. Nelayan 350 862 3. Tukang kayutukang batu 56 864 4. Transportasi Sopir mobil, ojek 32 161 5. Pedagang 170 241 6. Industri 379 108 7. PNS 125 72 8. TNI dan POLRI 7 17 9. Buruh 125 - 10. Jasa Perorangan 10 5 11. TKI - 7 12. Lainnya - 115 Sumber : Bappeda 2009

4.2.2.3 Kondisi sosial-budaya di Kecamatan Kadatua dan Siompu