Kondisi Lokasi HASIL PENELITIAN

37

IV. HASIL PENELITIAN

4.1 Kondisi Lokasi

a. Gambaran lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Cibadak, Ciampea, Bogor. Desa Cibadak memiliki luas wilayah 114 ha. Batas wilayah sebelah utara adalah pegunungan Cibodas, sebelah selatan Desa Cicadas, sebelah timur Desa Bojong Rangkas, sebelah barat Desa Giri Mulya. Secara Geografis Desa Cibadak terletak pada ketinggian antara 300 - 900 mdpl, merupakan dataran tinggi, dengan suhu 30 C dan rerata curah hujan 2900 mmthn. Kondisi penelitian merupakan lahan pinjam pakai seluas 20 ha yang dipakai untuk peternakan sapi perah dan domba garut Lampiran 2. Kebutuhan akan pakan sangat tergantung dengan kondisi lahan yang setiap harinya harus merumput guna memenuhi kebutuhan pakan ternak. Lokasi penelitian awal mula merupakan bekas perkebunan karet yang sekarang terbuka dan menjadi lahan alang-alang dan semak sehingga tidak produktif. b. Sifat kimia dan biologis tanah Dari hasil pengujian sifat kimia tanah Tabel 4 di Laboratorium Servis Tanah dan Tanaman SEAMEO BIOTROP diketahui pH tanah di blok 1, 2 dan 3 adalah 4,1; 4,5 dan 4,0. Hasil ini menunjukkan bahwa tanah di lokasi penelitian adalah sangat masam. C organik dan N total termasuk dalam kriteria rendah – sedang. Rasio CN adalah rendah. Kandungan P tersedia adalah sangat rendah. Kandungan Ca yaitu rendah, Mg masuk dalam kriteria rendah – sedang. Kandungan K dan Na yaitu rendah. KTK masuk dalam kriteria sedang dan tinggi. KB Kejenuhan Basa yaitu sangat rendah – rendah. Untuk kandungan Al di blok 1, 2 dan 3 yaitu 16,32 me100g sedang; 13,98 me100g sedang; dan 33,8 me100g tinggi. 38 Tabel 4. Hasil pengujian sifat fisik dan kimia tanah pada blok 1, 2, dan 3 di service laboratory SEAMEO BIOTROP No. Parameter Pengujian Satuan Blok 1 2 3 1 pH H 2 0 4,1 4,5 4,0 CaCl 2 3,9 3,1 3,5 2 C Org 1,04 2,10 2,01 3 N Total 0,14 0,25 0,21 4 Rasio CN 7,4 8,4 9,6 5 P Tersedia 1,59 2,42 3,44 Kation-kation dapat ditukar 6 Ca cmolkg 3,82 2,23 5,86 7 Mg cmolkg 0,90 0,52 1,20 8 K cmolkg 0,17 0,14 0,14 9 Na cmolkg 0,30 0,25 0,26 10 Total cmolkg 5,19 3,14 7,46 11 KTK cmolkg 25,85 22,82 22,07 12 KB cmolkg 20,1 13,8 33,8 Al – H dd 13 Al 3- me100g 16,32 13,98 3,17 14 H + me100g 1,25 2,89 1,24 Tekstur 3 Fraksi 15 Pasir 10,8 8,4 11,6 16 Debu 15,0 20,8 17,0 17 Liat 74,2 70,8 71,4 Keterangan : - Contoh uji dihitung terdapat contoh kering 105 C - Cmolkg ≈ me100g - Telah terakreditasi oleh KAN dengan No. LP-221-IDN Sifat biologis tanah dicerminkan oleh potensi spora endomikorhiza. Tabel 5 menunjukkan potensi sebaran spora mikorhiza sebelum dilakukan pengelolaan tanah yaitu 36 spora per 10 g tanah blok 1, 42 spora per 10 g tanah blok 2, dan 69 spora per 10 g tanah blok 3, dengan jenis dominan Glomus sp. Pada akhir penelitian juga dilakukan penghitungan sebaran spora dengan rerata potensi sebanyak 173 spora per 10 g tanah, dengan jenis Glomus sp., Acaulospora sp., dan Scutellospora sp. 39 Tabel 5. Hasil analisis sebaran mikorhiza pada awal dan akhir penelitian Pengamatan Jenis Blok Jr_1 Jr_2 Jumlah Awal Total 1 Komposit 36 Total 2 Komposit 42 Total 3 Komposit 69 Rerata 49.00 Akhir S0 1 96.00 120.00 108.00 2 157.00 143.00 150.00 3 108.00 121.00 114.50 Rerata 120.33 128.00 124.17 S1 1 139.00 244.00 191.50 2 269.00 152.00 210.50 3 233.00 254.00 243.50 Rerata 213.67 216.67 215.17 S2 1 126.00 187.00 156.50 2 248.00 163.00 205.50 3 165.00 149.00 157.00 Rerata 179.67 166.33 173.00 Tabel 5 menunjukkan bahwa pengolahan lahan dan penanaman sorgum telah meningkatkan populasi V-AM dari rata-rata 49 spora meningkat menjadi 215 spora pada perlakuan tanpa sorgum S0, 215 spora pada tanaman sorgum jenis Numbu S1 dan sorgum jenis ZH-30 S2 sebanyak 173 spora.

4.2 Percobaan Pendahuluan