Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat
28 persyaratan genetik jelas asal-usulnya, fisik sehat, seragam, kekar dan
fisiologis daya tumbuh tinggi, dan adaptif terhadap lingkungan baru. Cabutan anakan Sentang , tinggi 20-30 cm, dicabut dari lokasi di bawah tegakan pohon
induk tahun tanam 1956 di kebun percobaan Dramaga, Bogor. Tinggi dan diameter rata-rata pohon induk sebesar 25 m dan 80 cm. Jumlah bibit cabutan
yang dipersiapkan sebanyak 500 batang, kemudian ditanam pada polybag berisi media tumbuh dengan komposisi tanah, sekam, charcoal dan kompos 1:1:1:1,
vvvv. c. Analisis potensi mikorhiza pada semai sentang di pembibitan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui potensi mikoriza V- AM pada bibit yang mungkin terbawa dari bawah tegakan sentang, mengingat
bibit yang digunakan berasal dari cabutan. Bibit tersebut dibagi menjadi tiga kategori tinggi kecil 30 cm, sedang 31-40 cm dan besar 41 cm. Potensi V-
AM yang dihitung adalah jumlah spora dalam media tumbuh. Metode yang digunakan dalam mengekstrak spora V-AM mengikuti metode tuang-saring dari
Brundrett et al. 1996. d. Pengadaan benih sorgum
Tujuan pengadaan benih sorgum adalah mendapatkan benih sorgum berkualitas, jumlah memadai dan tepat waktu berupa varietas sweet sorghum
sorgum manis dan grain sorghum sorgum penghasil tepung. Untuk benih sorgum varietas ZH-30 berasal dari hasil radiasi sinar gamma 200-350 Gy oleh
BATAN dengan teknik mutasi dan telah diuji multi lokasi Supriyanto et al., 2011a. Untuk sorgum varietas Numbu merupakan varietas nasional breeder
seeds yang dikeluarkan oleh Balai Penelitian Serialea Maros, Kementrian Pertanian dan juga dikembangkan oleh SEAMEO-BIOTROP. Dengan demikian
kedua varietas tersebut sangat memenuhi persyaratan genetika, fisik dan fisiologis.
e. Pembersihan Lahan Tujuan pembersihan lahan adalah untuk mendapatkan gambaran tentang
luasan efektif untuk percoabaan. Pembersihan lahan dilakukan pada lahan seluas + 1500 m
2
setiap blok seluas 500 m
2
di areal peternakan Ciampea, Bogor yang
29 dimulai dari penyemprotan herbisida yang mengandung bahan aktif glyposate.
Setelah vegetasi yang tumbuh kering 15 hari kemudian dilakukan pembabatan dengan menggunakan parang diikuti dengan pencangkulan. Hasil akhir dari
kegiatan pembersihan lahan adalah diperolehnya lahan yang memenuhi persyaratan sebagai lokasi percobaan yang terbebas dari gulma dan tumbuhan
perdu. f. Analisis tanah awal
Analisis kondisi tanah awal bertujuan untuk mengetahui sifat kimia dan biologi tanah. Contoh tanah diambil secara acak pada kedalaman 0 – 20 cm.
Parameter yang diukur dalam analisis tanah awal adalah unsur N, P, K, Ca, Mg, KTK dan pH dan potensi V-AM.
g. Penerapan rancangan percobaan dan pemasangan ajir tanam Rancangan percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok Pola Faktorial
Gambar 3 dan 4 diterapkan di lapangan dengan mempertimbangkan bentuk bentang darat. Pemasangan ajir sebagai tanda tempat penanaman sentang
dikerjakan sesuai jarak tanam yang dirancang, yaitu 2,5 m x 2,5 m dan 2,5 m x 5 m.
h. Pengolahan lahan Pengolahan lahan dilakukan dengan tujuan untuk mempersiapkan lahan
tanam yang sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman agar diperoleh pertumbuhan yang baik dan sesuai dengan rancangan percobaan. Pekerjaan
pengolahan meliputi penggemburan tanah dan penataan sesuai lay out penanaman sehingga diperoleh lahan yang siap untuk ditanami sorgum. Ukuran setiap plot
pengamatan adalah 50 m
2
untuk jarak tanam 2,5 m x 2,5 m sebanyak 3 plot dan 100 m
2
untuk jarak tanam 2,5 m x 5 m sebanyak 3 plot. Total jumlah plot pengamatan adalah 6 plot per blok, sehingga jumlah total plot sebanyak 18 plot
pengamatan dalam 3 blok. Plot dengan luasan kecil yaitu 50 m
2
x 3 = 150 m
2
2,5 m x 2,5 m. Plot dengan luasan besar yaitu 100 m
2
x 3 = 300 m
2
2,5 m x 5 m = 450 m
2
per blok x 3 blok = 1350 m
2
. Kompos dan biocharcoal yang ditambahkan pada lahan sorgum sebanyak 25 kg untuk plot 50 m
2
dan 50 kg untuk plot 100 m
2
.