Analisis Resiliensi Ekologi-Sosial Eko-Sosio

3.4. Metode Analisa Data 3.4.1. Analisis Kondisi Ekosistem Terumbu Karang Presentase tutupan karang yang ditemukan, menggunakan kategori KLH 2001, sebagai berikut : 0.0 - 29.9: buruk 25.0 - 49.9: sedang 50.0 - 74.9: baik 75.0 - 100 : sangat baik Selain itu, analisis sebaran spasial dan persentase tutupan ekosistem terumbu karang dilakukan dengan software CPCE Coral Point Count with Excel extension versi 3.6. yang dikembangkan oleh National Coral Reef Institute NCRI.

3.4.2. Analisis Resiliensi

Analisis resiliensi sistem eko-sosio pengelolaan terumbu karang dilakukan dengan pendekatan sistem system aproach. Untuk itu, teknik analisis data ini merupakan input utama dalam rancang bangun desain MORESIO-CRM Model Resiliensi Ekologi Sosial-Coral Reef Management. Input teknik analisis ini terdiri dari :

3.4.2.1. Analisis Resiliensi Ekologi-Sosial Eko-Sosio

Untuk mendapatkan nilai dari resiliensi ekologi-sosial untuk masing- masing nilai resiliensi ekologi-sosial maka dilakukan identifikasi struktur dan faktor RES Resiliensi Ekologi-Sosial kemudian diberi bobot dan skoring sesuai dengan kepentingan dan pengaruhnya terhadap resiliensi terumbu karang. Parameter-parameter yang dijadikan Indikator untuk menilai resiliensi eco-sosio sistem mengacu pada Clanahan et al 2002, Charles 2001, Carpenter et al 2004, Nystrom and Folke 2001, IUCN 2009 serta hasil konsultasi pribadi peneliti yang dimodifikasi dalam bentuk tabel kriteria seperti pada Tabel 4. Tabel 4. Indikator dan kriteria resiliensi eco-sosio system terumbu karang No. Indikator Resiliensi Ekologi Nilai Resiliensi Ekologi Kriteria Resiliensi Skor Baik Buruk 1. Presentasi tutupan karang 1;2;3; 4 4 1 301; 31-502; 51-753; 754 modifikasi dari KLH, 2001 2. Keanekaragaman jenis karang 1;2;3 3 1 40 jenis1; 40-59 jenis 2; 60 jenis 3 3. Suhu 1;2;3; 4 4 1 23-25 C 4; 26-35 C 3; 19-22 C 2; 19 C dan 35 C 1 Nybakken, 1988 4. Keberadaan Achantaster plancii 1;2 2 1 Tdk ada 2; ada 1 5. Kelimpahan ikan karang 1;2;3 3 1 76 jenis 1; 77-152 jenis 2; 153 jenis 3 6. Kelimpahan ikan herbivora 1;2;3 3 1 15 jenis1; 26-50 jenis2; 50 jenis 3 7. Keberadaan bulu babi 1;2 2 1 Tdk ada 1; ada 2 8. Kekeruhan 1;2;3 3 1 0 – 0.25 NTU3; 0.26 – 0.50 NTU2; 0.50 NTU 1 9. Jenis eksploitasi ekosistem terumbu karang 1;2;3; 4 4 1 Memancing+tangkap tradisional4; memancing+tangkap tradisional+bahan bangunan3; memancing, tangkap tradisional+peledakpotassium2; seluruh jenis kegiatan 1 No. Indikator Resiliensi Sosial-ekonomi Nilai Resiliensi Sosial Kriteria Resiliensi Skor Baik Buruk 1. Tingkat pendidikan 1;2;3; 3 1 74 SD: rendah1; 50-74 SD+SMP: sedang2; 50 SD+SMP: tinggi3 2. Potensi konflik 1;2;3 3 1 Tdk ada 3; rendah 2; tinggi 1 3. Kearifan lokal 1;2 2 1 Tdk ada 1; ada 2 4. Tingkat kepatuhan masyarakat 1;2;3 3 1 Tdk patuh 1; patuh 2; sangat patuh 3 5. Pemahaman fungsi terumbu karang 1;2;3 3 1 minim 1; cukup 2; baik 3 6. Kelembagaan nelayan 1;2 2 1 Tdk ada 1; ada 2 7. Jenis Mata Pencaharian 1;2;3 3 1 1 1; 1-2 2; 2 3 8. Alokasi waktu pemanfaatan ekosistem terumbu karang 1;2;3 3 1 paruh waktu 3; musiman 2; setiap hari 1 9. Ketergantungan dari ekosistem terumbu karang 1;2;3 3 1 rendah 3; sedang 2; tinggi 1 Sumber : Modifikasi dari Clanahan et al 2002, Charles 2001, Carpenter et al 2004 Nystrom dan Folke 2001, IUCN 2009, konsultasi pribadi peneliti 2009- 2011 Dan untuk analisis resiliensi sistem ekologi-sosial terumbu karang dilakukan dengan beberapa proses analisis yaitu :

a. Standarisasi dan analisis indeks resiliensi terumbu karang