Penelitian Yang Relevan LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

lxxxiv luas yang sama dalam waktu yang sama. Seperti terlihat pada gambar 2.13. b. Dua daerah yang diarsir mempunyai luas yang sama. Palnet bergerak dari titik 1 ke titik 2 dalam waktu yang sama dengan geraknya dari titik 3 ke titik 4. Palnet bergerak paling cepat pada bagian orbitnya yang paling dekat dengan Matahari. Hukum Ketiga Kepler : Perbandingan kuadrat periode edar planet atau waktu yang dibutuhkan planet untuk mengelilingi Matahari satu putaran penuh. Dua planet yang mengitari Matahari sama dengan perbandingan pangkat tiga jarak rata- rata planet-palnet tersebut dari Matahari. Jika T 1 dan T 2 menyatakan periode dua planet, dan R 1 dan R 2 menyatakan jarak rata-rata planet dari Matahari, maka Hukum Ketiga Kepler dapat dinyatakan sebagai berikut : 2 2 1 2 2 1 ÷÷ ø ö çç è æ = ÷÷ ø ö çç è æ R R T T atau dapat ditulis 2 2 3 2 2 1 3 1 T R T R = 37

B. Penelitian Yang Relevan

Dalam dunia pendidikan, pendekatan pembelajaran sudah banyak dibahas dan diterapkan dalam usahanya untuk menyajikan pembelajaran di kelas. Hanya saja penerapan pendekatan ini disesuaikan dengan bahan ajarnya dan alokasi waktu yang tepat dalam penyajiannya di kelas. Penelitian yang mempunyai relevansinya dengan penelitian ini adalah : 1. Kristiadi, 2007 yang berjudul Pengaruh Penggunaan Strategi Pembelajaran Problem Solving Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS ditinjau dari Minat Belajar Siswa Studi Eksperimen pada SMP Sub Rayon Wuryantoro Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret. Kelebihan dari penelitian ini mengungkap tentang : a Strategi pembelajaran problem solving, inquiry dan lxxxv ekspositori terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS, b Pengaruh signifikan antara minat belajar tinggi dan minat belajar rendah terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran IPS, c interaksi penggunaan strategi pembelajaran dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran IPS. Kesimpulan dari penelitian ini adalah prestasi belajar siswa dengan penerapan strategi pembelajaran problem solving ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan prestasi yang diperoleh siswa dengan penerapan strategi pembelajaran inquiry dan strategi pembelajaran ekspositori, tetapi hanya untuk kompetensi tertentu sedangkan pada kompetensi yang lain mungkin lebih cocok dengan menggunakan strategi pembelajaran inquiry atau strategi pembelajaran ekspositori. Semakin tinggi minat belajar siswa semakin tinggi pula prestasi belajarnya. Kelemahan dari penelitian ini adalah pembelajaran problem solving, inquiry dan ekspositori lebih tepat untuk mengungkap persoalan-persoalan yang memiliki hubungan erat terhadap keadaan alamiah Ilmu Pengetahuan Alam dan disistematisasi melalui persamaan secara matematis, sedangkan untuk siswa yang memiliki minat tinggi pada umumnya adalah siswa yang memiliki prestasi kognitif yang lebih baik. Untuk siswa yang memiliki prestasi yang sedang-sedang saja atau bahkan prestasinya rendah akan memiliki minat yang rendah pula. Jadi penelitian ini lebih terjaring untuk siswa yang memiliki prestasi yang menengah keatas. Selanjutnya peneliti mencoba mengkaitkan pembelajaran kooperatif melalui metode problem solving yang dikombinasikan dengan metode pemberian tugas dengan meninjau kreativitas siswa. Jika ditinjau minat siswa pada umumnya siswa yang telah memilih jurusan ilmu alam IPA akan memiliki minat yang besar dalam untuk dapat memperoleh prestasi optimal di lembaga pendidikan SMA Taruna lxxxvi Nusantara. Untuk itu yang peneliti ungkap adalah kreativitas siswa yang masih terpendam ini yang harus dibangkitkan agar dapat memotivasi dalam mencapai prestasi yang optimal dan akan meningkatkan semangat kompetisi positif terhadap mata pelajaran Fisika di tingkat sekolah yang sederajad. 2. M. Agus Fuadi, 2007 yang berjudul Pengaruh Pendekatan Ketrampilan proses sains melalui Eksperimen Menggunakan Kit dan Alat Sederhana pada Pembelajaran Fisika Ditinjau dari Kreativitas Siswa. Studi kasus pada siswa kelas X MAN Karanganyar tahun pelajaran 20062007 pada materi listrik dinamis. Penelitian ini mengungkap tentang : a Pembelajaran fisika dengan pendekatan ketrampilan proses sains melalui metode eksperimen menggunakan kit dan alat sederhana terhadap prestasi belajar pada kompetensi dasar listrik dinamis, b Pengaruh kreativitas siswa terhadap prestasi belajar pada kompetensi dasar listrik dimanis. Kelebihan dari penelitian ini bahwa Ketrampilan proses adalah bagian dalam penalaran kognitif untuk mendukung dalam metode eksperimen khususnya mata pelajaran Fisika pada kompetensi dasar listrik dinamis. Apalagi ditunjang untuk mengungkap kreativitas siswa dalam menemukan langkah-langkah secara sistematis dan logis untuk menemukan konsep yang tepat dalam memahami pengertian kognitif dalam pkompetensi dasar listrik dinamis. Kelemahan dari penelitian ini adalah kegiatan eksperimen sebenarnya sudah termasuk dalam rangkaian ketrampilan proses, sehingga siswa dalam melaksanakan eksperimen sudah memahami tentang langkah-langkah untuk menemukan konsep pembelajaran fisika. Apalagi kompetensi dasar yang digunakan adalah listrik dinamis, maka setiap siswa tentu akan merangkai suatu peralatan elektronika yang membentuk suatu rangkaian tertutup sehingga akan menimbulkan arus listrik. Jika lxxxvii syarat-syarat esensial dari rangkaian listrik dinamis terrsebut tidak dipenuhi maka akan terjadi pemutusan arus. Ketrampilan proses akan terbentuk secara mandiri setelah siswa banyak melakukan eksperimen. Jika ditinjau dari kreativitas siswa, tentu siswa yang memiliki tingkat kreativitas tinggi akan sejalan terhadap prestasi yang dicapai. Namun untuk siswa yang tidak inovatif dan tidak banyak bereksperimen atau tergolong ke dalam siswa kreativitasnya rendah, maka akan memperoleh prestasi yang sedang atau bahkan kurang. Peneliti mengambil tinjuan kreativitas siswa yang sangat mendukung dalam mengungkap penemuan-penemuan baru, ketrampilan berani mengutarakan pendapat, dan mampu menciptakan konsep penalaran yang lebih orisinil dan dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya peneliti melibatkan dalam pembelajaran kooperatif melalui metode problem solving agar dapat mengungkap langkah pemecahan masalah yang lebih sistematis, logis, kritis dan analitis yang dikombinasikan dengan metode pemberian tugas. Metode pemberian tugas diharapkan siswa akan dapat bekerja sama dengan teman sebaya atau dalam kelompok belajar yang telah diatur agar lebih beragam baik kemampuan kognitif, jenis kelamin, agama, suku maupun ras yang ada di SMA Taruna Nusantara ini.

C. Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI MELALUI PENDEKATAN QUANTUM DAN KETRAMPILAN PROSES DITINJAU DARI PEMBERIAN TUGAS DI SMP

0 3 113

PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH MELALUI METODE PROYEK DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR DAN KREATIVITAS SISWA

2 10 176

PEMBELAJARAN IPA TERSTRUKTUR MELALUI METODE DISKUSI DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL DAN KEMAMPUAN MENALAR SISWA

2 16 164

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN MENGGUNAKANPENDEKATAN CTL MELALUI METODE EKSPERIMEN DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS SISWA

0 5 130

Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Inkuiri melalui Metode Eksperimen dan Metode Demonstrasi ditinjau dari Kreativitas dan Motivasi Berprestasi Siswa.

0 0 17

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DAN PROBLEM POSING BERBANTUAN ALAT PERAGA DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA.

0 0 10

PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE PROBLEM POSING DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS DAN KREATIVITAS SISWA.

1 4 8

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DAN PEMBERIAN TUGAS DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA | Harsono | PROSIDING : Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika 3771 8341 1 SM

0 1 17

Eksperimentasi Pembelajaran RME dengan Problem Solving dan RME dengan Problem Posing Ditinjau dari Kreativitas Siswa

0 0 12

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN SNOWBALL THROWING DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA

0 0 12