cxxvii
2. Hipotesis Kedua
H : Tidak ada perbedaan pengaruh siswa yang mempunyai kreativitas tinggi,
sedang dan siswa yang mempunyai kreativitasnya rendah terhadap prestasi belajar fisika siswa pada kompetensi dasar gravitasi bumi.
H
1
: Ada perbedaan pengaruh siswa yang mempunyai kreativitas tinggi, sedang dan siswa yang mempunyai kreativitasnya rendah terhadap prestasi
belajar fisika siswa pada kompetensi dasar gravitasi bumi. Dari hasil uji analisis Variansi dengan general linear model GLM
menunjukkan bahwa prestasi kognitif yang didapat dalam pembelajaran kooperatif melalui metode problem solving dan metode pemberian tugas dengan memperhatikan
kreativitas siswa p-value = 0,003. Nilai p lebih kecil daripada taraf signifikansi α =
0,05. Hal ini berarti secara umum bahwa prestasi kognitif siswa yang tergolong kreativitas tinggi, sedang maupun rendah tidak ada bedanya baik yang telah
menerima pembelajaran kooperatif melalui metode problrm solving dengan metode pemberian tugas pada kompetensi dasar gravitasi bumi.
Rata-rata prestasi belajar yang dicapai dalam ranah kognitif melalui metode problem solving untuk kreativitas tinggi adalah 72,00, kreativitas sedang adalah
71,818 dan kreativitas rendah adalah 70,429. Sedangkan dalam pembelajaran melalui metode pemberian tugas untuk kreativitas tinggi adalah 83,692, kreativitas sedang
adalah 74,263 dan untuk kreativitas rendah adalah 74,700. Berdasarkan hasil uji analisis variansi dan rata-rata hasil prestasi belajar tersebut apat dinyatakan bahwa
siswa yang memiliki kreativititas tinggi tidak memberikan rata-rata prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kreativitas rendah.
cxxviii Hal ini tidak sejalan dengan harapan beberapa ahli perancang pembelajaran
yang mengisyaratkan bahwa kreativitas terdiri atas kreativitas aptitude dan non aptitude Utami Munandar, SC, 1999 : 88 – 93. Ciri-ciri aptitude adalah ketrampilan
berpikir lancar, berpikir luwes, berpikir orisinal, elaborasimerinci dan mengevaluasi. Kreativitas sangat dibutuhkan oleh setiap orang, tetapi tidak semua orang memiliki
kreativitas tinggi. Metode problem solving dan pemberian tugas meningkatkan pemikiran kreatif. Karena di dalam kedua metode ini terkandung proses memikirkan
berbagai gagasan atau pemecahan masalah. Proses pemikiran kreatif bersifat holistik dan imajinatif dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan. Dalam berpikir
kreatif pikiran akan menjelajahi semua persoalan untuk mencari jawaban terhadap suatu persoalan Conny Semiawan, 1990.
Sejalan dengan teori kreativitas Moreno dalam Slameto 2003 : 146 mengungkapkan hubungan antara kreativitas dengan penemuan yaitu “ yang penting
dalam kreativitas itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan sesuatu yang baru
bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain”. Jadi dapat
disimpulkan bahwa
kreativitas merupakan
kemampuan untuk
mengkombinasikan antara unsur-unsur yang baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya dan menerapkannya dalam pemecahan. Pembelajaran Fisika
dalamkompetensi dasar gravitasi bumi memerlukan penemuan-penemuan yang baru dalam menentukan resultan gaya, resultan kuat medan dari suatu massa partikel
objek yang dipengaruhi oleh beerapa vektor gaya atau vektor kuat medan gravitasi. Menentukan pemecahan kuat medan gravitasi bumi yang dirasakan oleh suatu massa
partikel objek yang berada di ketinggian h dari permukaan bumi atau dalam
cxxix kedalaman h dari permukaan bumi. Penerapan kekekalan energi mekanik dalam
menentukan kecepatan lepas dan kecepatan sirkular sebuah benda yang dilempar dari permukaan bumi.
3. Hipotesis Ketiga