Analisis hasil tangkapan 1 Analisis Data

H 1 ; minimal salah satu bi ≠ 0 untuk I = 1, 2, 3,…., n, berarti bahwa Y tergantung terhadap Xi secara bersama-sama. Jika t hitung t tabel H ditolak t hitung t tabel H diterima Keterangan :  H ditolak, artinya pada selang kepercayaan tertentu faktor teknis produksi Xi yang bersangkutan berpengaruh nyata terhadap perubahan produksi Y.  H diterima, artinya pada selang kepercayaan tertentu faktor teknis produksi Xi yang bersangkutan tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan produksi Y. 2 Fungsi Cobb-Douglas Menurut Soekartawi 1995, kaidah-kaidah pada garis regresi juga berlaku dalam penyelesaian fungsi Cobb-Douglas. Secara sistematis, fungsi Cobb- Douglas dapat dituliskan sebagai berikut : Y = aX 1 b1 X 2 b2 …… X 1 b1 …… X n bn e u ……………………...............…....………1 Dimana Y = variabel yang dijelaskan X = variabel yang menjelaskan a,b = besaran yang akan diduga u = kesalahan disturbance term e = logaritma natural e=2,718 Untuk memudahkan dalam pendugaan terhadap persamaan 1, maka persamaan tersebut diubah menjadi bentuk linear berganda dengan cara melogaritmakan persamaan tersebut. Persamaan 1 dituliskan kembali untuk menjelaskan hal ini, yaitu: Y=fX 1 ,X 2 Y= aX 1 b1 X 2 b2 e u ......................................................................................................2 Logaritma dari persamaan diatas adalah : Log Y = log a + b 1 log X 1 +b 2 log X 2 + v Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + v………...................................…………………...3 Dimana Y = log Y X = log X a = log a b = log b v = log v Persamaan 3 dapat dengan mudah diselesaikan dengan cara regresi berganda. Pada persamaan tersebut nilai b 1 dan b 2 adalah tetap walaupun variabel yang terlibat telah dilogaritmakan. Hal ini dapat dimengerti karena b 1 dan b 2 pada fungsi Cobb-Douglas adalah sekaligus menunjukkan elastic X terhadap Y. 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Umum Palabuhanratu 4.1.1 Kondisi umum geografi dan topografi Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu kabupaten pesisir di wilayah selatan Provinsi Jawa Barat yang secara keseluruhan mempunyai 9 kecamatan pesisir. Dalam hal ini yang dimaksud kecamatan pesisir adalah kecamatan yang sebagian atau seluruh wilayahnya yang berbatasan langsung dengan lautan, lautan yang dimaksud dalam hal ini adalah Samudera Hindia. Kecamatan Pesisir tersebut antara lain Kecamatan Simpenan, Palabuhanratu, Cikakak, Cisolok, Ciemas, Ciracap, Surade, Cibitung dan Tegalbuleud BPS Kabupaten Sukabumi 2009. Secara geografis, wilayah pesisir Teluk Palabuhanratu terletak pada posisi 6º 97’ – 7º 2’ LS dan 106º 49’ – 107º 00’ dengan luas wilayah 4.127 km 2 dan ketinggian 0 – 50 m dari permukaan laut Departemen Pertanian 2006. Batas wilayah administratif Kabupaten Sukabumi adalah: 1 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lebak dan Samudera Hindia 2 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Cianjur 3 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor 4 Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia Palabuhanratu terletak di pantai selatan Jawa Barat dengan panjang garis pantai ± 105 km. Satuan mofologi penyusun pantai di wilayah pesisir Teluk Palabuhanratu terdiri dari perbukitan dan daratan merupakan ciri utama pantai selatan dengan pantai yang terjal dan perbukitan yang bergelombang serta mempunyai kemiringan 40 dan disusun oleh sedimen tua Bappeda Kabupaten Sukabumi 2009.

4.1.2 Keadaan iklim dan musim

Kegiatan penangkapan ikan di Teluk Palabuhanratu dipengaruhi oleh keadaan musim yaitu musim barat dan timur. Musim peralihan berlangsung pada bulan Maret sampai Mei. Kondisi Teluk Palabuhanratu pada musim barat ditandai dengan intensitas hujan yang sangat tinggi, angin yang sangat kencang disertai ombak yang besar. Hal ini yang menyebabkan pada musim ini sebagian besar nelayan tidak berangkat melaut. Pada musim timur yang berlangsung sekitar bulan Mei sampai September kondisi perairan relatif tenang, jarang terjadi hujan, dan ombak relatif kecil sehingga memungkinkan nelayan untuk melaut. Oleh karena itu, musim timur dikatakan sebagai musim puncak ikan Prayitno 2006.