Kapal Unit Penangkapan Ikan .1 Alat tangkap
3 Setting atau penurunan jaring
Setelah fishing ground ditentukan selanjutnya adalah setting alat. Operasi penangkapan ikan dengan bagan terlebih dahulu dimulai dengan menurunkan
jaring ke dalam perairan hingga kedalaman tertentu. Selanjutnya, menyalakan genset sebagai sumber energi lampu yang berfungsi untuk memikat perhatian
ikan agar berkumpul di bawah cahaya lampu. Apabila ikan telah berkumpul banyak di bawah cahaya lampu, sebagian lampu diangkat atau dimatikan agar
kelompok ikan yang telah berkumpul tidak menyebar. Setelah ikan berkumpul secara sempurna maka, jaring diangkat secara perlahan-lahan dengan menarik
roller. Pada saat jaring atau waring mendekati permukaan, kecepatan pengangkatan lebih ditingkatkan hingga ke permukaan air. Selanjutnya, ikan
ditangkap dengan menggunakan serok. Proses setting ini dilakukan 2-6 kali setiap operasi penangkapan.
5.3 Hasil Tangkapan 5.3.1 Komposisi hasil tangkapan
Jenis hasil tangkapan bagan apung di Palabuhanratu per trip selama penelitian antara lain baronang Siganus canaliculatus, pepetek Leiognathus sp,
tembang Sardinella sp, cumi-cumi Loligo sp dan kembung Rastrelliger sp Lampiran 1. Untuk komposisi hasil tangkapan bagan apung dijelaskan pada
Tabel 5.
Tabel 5 Komposisi hasil tangkapan bagan apung per trip
No Jenis Ikan
Jumlah kg Nama
Lokal Nama
Umum Nama Latin
1 Gerandong Baronang Siganus canaliculatus
40,04 7
2 Petek Pepetek
Leiognathus sp 297,22
50 3 Temang
Tembang Sardinella sp
217,44 36
4 Cumi-cumi Cumi-cumi Loligo sp
12,05 2
5 Kembung Kembung
Rastrelliger sp 31,15
5 Jumlah
100 Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa presentase komposisi hasil
tangkapan di dominasi oleh pepetek sebesar 50 , lalu diikuti oleh tembang dengan presentase 36 , baronang dengan presentase 7 , kembung dengan
presentase 5 dan cumi dengan presentase 2 .