4.2.2 Alat penangkap ikan
Jenis alat tangkap yang digunakan di pelabuhanratu sangat beagam, antara lain pancing, gillnet, bagan, payang, rawai, purse seine, trammelnet, rampus,
pancing tonda dan tuna longline. Untuk alat tangkap bagan apung, perkembangannya selama empat tahun terakhir ini kurang baik terutama pada
tahun 2011 terjadi penurunan yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya.
Jumlah bagan apung di Palabuhanratu menurun tiap tahunnya. Pada tahun 2008 persentasi bagan apung dari jumlah alat tangkap yang ada sebesar 25,8
dan terjadi penurun yang sangat drastis pada tahun 2011 sebesar 2,7 .
Tabel 2 Jumlah alat tangkap yang beroperasi di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu periode 2008 -2011
Jenis Alat Tangkap Tahun
2008 2009
2010 2011
Payang Pelagic Danish Seine 45
971 533
375 Pancing Ulur Hand Line
254 1667
1052 729
Jaring Rampus Shrimp Entangling Gill Net 35
553 301
118 Bagan Apung Raft Lift Net
200 164
453 79
Trammel Net Trammel Net 30
93 235
90 Purse Seine Purse Seine
3 18
12 13
Gill Net Gill Net 50
369 118
77 Rawai Bottom Line
7 2
1 Pancing Tonda Trolline
40 605
1065 1126
Tuna Longline Tuna Longline 110
275 437
331
Sumber : PPN Palabuhanratu 2011
4.2.3 Nelayan
Jumlah nelayan di Palabuhanratu selama periode 1993-2011 berubah-ubah tiap tahunnya. Jumlah terbesar nelayan yang beraktivitas di Palabuhanratu terjadi
pada tahun 2007 sebesar 5.994 jiwa, jumlah ini meningkat sebesar 27,21 dari tahun sebelumnya yang berjumlah 4363 jiwa.
Selengkapnya mengenai perkembangan jumlah nelayan yang beraktivitas di Palabuhanratu dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Perkembangan jumlah nelayan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu periode 1993 -2011
No Tahun
Jumlah Nelayan Perkembangan
Orang 1
1993 3.028
2 1994
2.608 -16,10
3 1995
2.718 4,05
4 1996
2.418 -12,41
5 1997
2.589 6,60
6 1998
2.694 3,90
No Tahun
Jumlah Nelayan Orang
Perkembangan 7
1999 2.565
-5,03 8
2000 2.354
-8,96 9
2001 2.377
0,97 10
2002 2.519
5,64 11
2003 3.340
24,58 12
2004 3.439
2,88 13
2005 3.498
1,69 14
2006 4.363
19,83 15
2007 5.994
27,21 16
2008 3.900
-53,69 17
2009 4.453
12,42 18
2010 4.474
0,47 19
2011 4.569
2,08
Sumber : PPN Palabuhanratu 2011
4.2.4 Volume dan nilai produksi perikanan laut
Volume produksi perikanan tangkap di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2011 sebesar 6.539,13 ton dengan nilai produksi sebesar Rp 120.339.550.000.
Jika melihat perkembangan volume dan nilai produksi 2005-2011 terdapat beberapa penurunan volume dan nilai hasil tangkapan tiap tahunnya.
Perkembangan volume dan nilai produksi sejak tahun 2005 hingga 2011 dapat dilihat pada Tabel 6. Pada tabel 6 dapat dilihat volume hasil tangkapan terbesar
terdapat pada tahun 2010 sebesar 6.744,28 ton, sedangkan volume hasil tangkapan terkecil terdapat pada tahun 2009 sebesar 3.930,27 ton. Nilai penangkapan
terbesar terdapat pada tahun 2010 sebesar Rp 144.701.150.000, sedangkan nilai penangkapan terkecil terdapat pada tahun 2005 sebesar Rp 32.153.935.000.
Harga rata-rata hasil tangkapan terbesar terdapat pada tahun 2010 sebesar Rp 21.455.000,36, sedangkan harga rata-rata hasil tangkapan terkecil terdapat pada
tahun 2005 sebesar Rp 4.871.000,42.
Tabel 4 Perkembangan volume dan nilai produksi ikan Kabupaten Sukabumi tahun 2005-2010
Tahun Volume
penangkapan ikan Ton
Nilai penangkapan Rp 1.000
Harga rata-rata hasil tangkapan Rp 1000
2005 6.600,53
32.153.935 4.871,42
2006 5.461,56
32.550.913 5.960,00
2007 6.056,26
38.695.761 6.389,38
2008 4.580,68
42.562.537 9.291,75
2009 3.930,27
56.735.940 14.435,63
2010 6.744,29
144.701.150 21.455,36
2011 6.539,13
120.339.550 18.402,99
Sumber: PPN Palabuhanratu 2011