yang berarti bahwa seluruh faktor-faktor produksi yang ada di dalam model secara bersama-sama menunjukkan pengaruh nyata terhadap produksi hasil tangkapan
bagan apung.
5.5 Pembahasan 5.5.1 Unit Penangkapan Ikan
Suatu unit penangkapan ikan terdiri dari tiga unsur penting, yaitu kapal, alat tangkap dan nelayan. Ketiga unsur ini saling berkaitan karena merupakan satu
kesatuan dan sangat menunjang keberhasilan operasi penangkapan ikan. Evaluasi yang dilakukan dan pengamatan langsung dilapangan terhadap unit penangkapan
bagan apung di Palabuhanratu menunjukkan bahwa unit penangkapan bagan apung yang digunakan di daerah tersebut saat ini pada dasarnya tidak berbeda
secara signifikan dengan unit penangkapan bagan apung yang digunakan pada penelitian sebelumnya Syafrie 2012. Alat tangkap bagan apung terdiri dari tiga
bagian utama yaitu panggung bagan, jaring bagan atau waring dan alat bantu penangkapan seperti lampu tabungdan serok.
5.5.2 Hasil Tangkapan
Komposisi hasil tangkapan didominasi oleh pepetek sebesar 50 , hal ini disebabkan saat pengambilan data pada bulan April-Mei terjadi musim peralihan
di Palabuhanratu. Ikan karnivora besar sedang memijah sehingga pepetek tidak dimangsa oleh karnivora besar. Sifat ikan pepetek, tembang dan gerandong yang
schooling yang membuat terjadinya rantai makanan diatas waring bagan dimana ikan kecil dimangsa oleh ikan yang lebih besaryaitu ikan pepetek dan ikan
tembang memangsa ikan gerandong.
Secara keseluruhan diversitas hasil tangkapan menunjukkan perubahan. Terlihat bahwa nilai indeks diversitas berada diatas angka 1 yang berarti tingkat
selektivitas yang rendah dan keanekaragaman spesies tinggi. Hal tersebut menunjukkan alat tangkap ini tidak selektif yang membuat seluruh spesies yang
berkumpul di atas bagan apung tertangkap oleh mata jaringnya yang kecil.Nilai indeks dominansi mendekati 0, hal ini berarti terdapat dominansi spesies yang
rendah. Nilai indeks dominansi berhubungan erat dengan nilai indeks diversitas. Berdasarkan hasil yang didapatkan terlihat bahwa bila nilai indeks diversitas
tinggi, maka nilai indeks dominansi rendah, demikian pula sebaliknya. Hal ini mengindikasikan bahwa selektivitas alat tangkap bagan apung rendah.
Selang kelas panjang total hasil tangkapan bagan apung per trip memiliki kisaran dari 1,9 cm hingga 19,2 cm dan masih banyak ikan hasil tangkapan di
bawah length of maturity. Selang kelas tersebut menunjukkan bahwa ukuran hasil tangkapan bagan apung memiliki kisaran selang kelas panjang total yang tinggi
dan secara biologis masih banyak yang tidak layak tangkap. Hal ini berkaitan dengan ukuran mata jaring yang sangat kecil yaitu 0,5 inch. Dengan demikian
bagan apung dapat menangkap ikan pada berbagai ukuran panjang total. Bila dihubungkan dengan selektivitas, maka dapat diketahui bahwa selektivitas bagan
apung rendah.
5.5.3 Analisis Faktor-Faktor Produksi
Adapun hasil analisis faktor-faktor produksi unit penangkapan bagan apung yang dilakukan pada penelitian ini diperoleh nilai koefisien determinasi R
2
dari fungsi regresi linear berganda sebesar 67,8 sedangkan nilai koefisien
determinasi R
2
dari fungsi Cobb-Douglas sebesar 70,7 dengan faktor produksi yang diteliti adalah dimensi alat tangkap X