POLY LACTIC ACID PLA

8 Polimer dengan bobot molekul rendah BM = 2000-10000 PLA bobot molekul tinggi BM 100000 Kondensasi azeotropik Kondensasi Polimer dengan BM rendah 1000-5000 Polimerisasi pembukaan cincin Asam laktat Kitosan merupakan poliglukosamin yang dapat larut dalam kebanyakan asam seperti asam laktat, asam asetat atau asam-asam organik adipat, malat, asam mineral seperti HCl, HNO 3 pada konsentrasi 1 mempunyai daya larut terbatas dalam asam fosfat dan tidak larut dalam asam sulfat Lab. Protan, 1987. Menurut Johnson dan Peniston 1975, kitosan mempunyai gugus fungsional yaitu gugus amina, sehingga mempunyai derajat reaksi kimia yang tinggi.

D. POLY LACTIC ACID PLA

Polylactic acid poliasam laktat merupakan suatu polimer biodegradabel yang diperoleh dari asam laktat. PLA termasuk ke dalam golongan poliester alifatik yang dapat terdegradasi maupun teruraikan di dalam tanah, contohnya bahan terdegradasi melalui kegiatan mikroorganisme pada lingkungan yang sesuai untuk memproduksi biomassa dan karbondioksida Sawa et al., 1995. PLA mempunyai kemampuan mekanik yang dapat bersaing dengan poliester lain yang berdasar pada minyak bumi, khususnya nilai modulus elastis yang tinggi, bersifat termoplastik, biocompatible, dan kemudahan dalam pencetakan Smith, 2005. Poliasam laktat bersifat termoplastik, memiliki kekuatan tarik dan modulus polimer yang tinggi, bobot molekul dapat mencapai 100,000 hingga 500,000 dan titik leleh antara 175-200 C Oota, 1997. Umumnya, peningkatan jumlah stereo isomer menurunkan kristalinitas dan titik leburnya. Oleh karena itu, perbandingan kandungan dari monomer L dan D penting dalam pembentukan PLA Smith, 2005. Gambar 4. Proses pembuatan Poliasam Laktat PLA Menurut Auras 2002, poli asam laktat dapat diproduksi dengan tiga metode yaitu : 1 Polikondensasi langsung asam laktat yang akan menghasilkan PLA dengan berat molekul lebih rendah dari 1.6 x 10 4 ; 2 Kondensasi dehidrasi azeotropik, yang dapat menghasilkan PLA dengan berat molekul mencapai 15,400 dan rendemen sebesar 89 dan 3 Polimerisasi pembukaan 9 cincin sehingga diperoleh PLA dengan berat molekul tinggi antara 2x10 4 hingga 6.8x10 5 . Proses produksi dapat dilihat pada Gambar 4. Menurut Botelho et al. 2004, kelebihan PLA dibandingkan dengan plastik yang terbuat dari minyak bumi adalah: a. Biodegradabel, artinya PLA dapat diuraikan secara alami di lingkungan oleh mikroorganisme. b. Biocompatible, dimana pada kondisi normal, jenis plastik ini dapat diterima oleh sel atau jaringan biologi. c. Dihasilkan dari bahan yang dapat diperbaharui termasuk sisa industri dan bukan minyak bumi. d. 100 recyclable, melalui hidrolisis asam laktat dapat diperoleh dan digunakan kembali untuk aplikasi yang berbeda atau bias digabungkan untuk menghasilkan produk yang lain. e. Tidak menggunakan pelarut organikbersifat racun dalam memproduksi PLA. Kekurangan yang nyata pada penggunaan PLA sebagai plastik adalah mempunyai fleksibilitas yang rendah. PLA bersifat kaku, rapuh, dan mudah rusak pada suhu diatas suhu transisi gelasnya Tg Urayama et al., 2003. Sifat fisik dan mekanik dari PLA tergantung dari perbandingan LD, berat molekul, kristalinitas, orientasi dan metode analisis yang digunakan. Sifat termal dan mekanik PLA dari berbagai metode persiapan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Sifat termal dan mekanik polimer PLA pada suhu 110 C dengan katalis berbeda dan bahan pembentuk bertekanan C.M Perbandingan LD Katalis atau bahan pencetak Kuat tarik MPa Persentase pemanjangan Impact strength kJm 2 Titik leleh 0C ∆H Jg 1000 SnOct 2 59.5 12.2 13.5 192.1 76.0 1000 SnAcac 2 34.5 3.3 2.7 198.0 95.5 1000 ZnDMH 2 25.3 3.0 2.4 201.3 100.7 8515 SnOct 2 62.3 7.5 4.0 - 1000 C.M 72.3 8.1 13.1 184.4 47.9 1000 C.M 67.8 18.1 6.4 193.0 12.7 8515 C.M 64.5 7.6 4.3 - Sumber : Grijpma et al. 1994. Pencampuran PLA dengan polimer lain atau bahan pengisi akhir-akhir ini banyak diteliti. PLA dilaporkan dapat bercampur dengan stereoisomer lain misalnya poli D, L-asam laktat, dan pencampurannya mempunyai sifat yang berbeda sesuai dengan perbadingan campurannya Perego et al., 1996. Telah diketahui bahwa PLA dapat membentuk campuran yang misibel dengan berbagai jenis polimer antara lain polietilen oksida PEO Nijenhuis et al., 1996, polivinil asetat PVA Gajria et al,. 1996, polietilen glikol PEG Sheth et al., 1997, PBS Park dan Im, 2003, dan polivinil asetat-co-vinil alkohol PVAc-co-VA kopolimer Park dan Im, 2003. Kerapuhan dan kekakuan dari PLA adalah kekurangan utama pada beberapa aplikasi. Pemlastis banyak digunakan pada industri plastik untuk meningkatkan fleksibilitas Sears et al., 1982. Ada beberapa pemlastis yang dilaporkan cocok dicampurkan dengan PLA antara lain PEG dengan berat molekul rendah Kim et al., 1998, polipropilen glikol Ke dan Sun, 2001, dan sebagian asam lemak Krishnan dan Narayan U.S. Patent. 10 Salah satu upaya untuk mengurangi sensitifitas film kitosan terhadap kelembaban adalah melalui pencampuran dengan poliester poliasam laktat Suyatma et al., 2004. Pencampuran PLA dengan polimer lain sering dilakukan, PLA mampu membentuk campuran yang misibel dengan beberapa polimer lain. Aplikasi PLA dalam hal komoditas plastik sangat membantu dalam mengurangi biaya dari polimer, sebagaimana kemudahan pengontrolan dalam prosesnya Rafler et al., 2001. Gambar 5. Granula PLA.

E. PEMLASTIS

Dokumen yang terkait

Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Karet Alam/Monmorillonite Menggunakan Polietilen Glikol Sebagai Pemodifikasi Organik

2 126 72

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

7 76 146

Karakterisasi Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, dan Ekstrak Jambu Biji (Psidium guajava L.) dengan Pemlastis Gliserin

3 64 75

Pengaruh Konsentrasi Polietilen Glikol (PEG) 6000 Terhadap Disolusi Piroksikam Dalam Dispersi Padat

6 91 87

Karakteristik Sifat Mekanik Biokomposit Serat Kelapa dengan Matrik Plastik Biodegredabel dari PLA (Poli Lactic Acid)

0 5 20

Pengaruh Polietilen Glikol (PEG) Terhadap Ukuran Partikel Magnetit (Fe3 O4 ) yang Disintesis dengan Menggunakan Metode Kopresipitasi

0 0 5

Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Karet Alam/Monmorillonite Menggunakan Polietilen Glikol Sebagai Pemodifikasi Organik

0 0 13

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 36

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Polietilen Glikol (PEG) - Pengaruh Penambahan Polietilen Glikol 6000 Terhadap Sifat-sifat Fisik dan Pelepasan Natrium Diklofenak dari Cangkang Kapsul Alginat

0 0 19