Laju Transmisi Uap Air Metode Gravimetri

25 1000 99.50.5 991 97.52.5 955 PEG 263.4 230.5 225.1 242.4 210.3 tanpa PEG 202.9 220.6 187.7 185.2 192.6 0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 300.0 p e rs e n p e m a n ja n ga n 1000 99.50.5 991 97.50.5 955 PEG 42.0 39.5 37.9 40.7 37.4 tanpa PEG 36.2 32.1 31.7 25.1 32.1 0.0 50.0 100.0 150.0 200.0 250.0 300.0 p e rs e n p e m a n ja n ga n menyebabkan film lebih panjang dan akan mempunyai nilai persentase pemanjangan yang lebih besar. Nilai persentase pemanjangan film biodegradabel kitosanPLA dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. Diagram nilai persentase pemanjangan film biodegradabel kitosanPLA a pelarut asam laktat b pelarut asam asetat. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan film biodegradabel kitosanPLA berbeda nyata pada taraf 5 untuk pengaruh jenis pelarut dan penambahan pemlastis sedangkan untuk perbedaan konsentrasi tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dalam hal persentase pemanjangan Lampiran 6. Film biodegradabel kitosanPLA dengan penambahan pemlastis PEG mempunyai nilai persentase pemanjangan yang lebih besar dibandingkan dengan film tanpa panambahan pemlastis PEG. Dengan demikian terbukti bahwa penambahan pemlastis PEG mampu meningkatkan persentase pemanjangan dari film biodegradabel kitosanPLA. Hal ini berarti pemlastis ditambahkan untuk meningkatkan fleksiblitas dari polimer Daniels, 1989 diacu dalam Suyatma et al., 2005.

5. Laju Transmisi Uap Air Metode Gravimetri

Penghambatan uap air, oksigen, karbondioksida, aroma, dan komponen rasa dalam sistem makanan dapat meningkatkan umur simpan produk makanan Suyatma et al., 2004. Transmisi uap air dalam kemasan sangat dipengaruhi oleh RH, temperatur, ketebalan, jenis dan konsentrasi pemlastis serta sifat bahan pembentuk dari film Astuti, 2008. Penambahan pemlastis sangat mempengaruhi transmisi uap air dalam kemasan. Transmisi uap air ini berhubungan erat dengan masa simpan produk pangan, sebab dengan transmisi uap air dapat diperkirakan tanggal kadaluarsa dari produk pangan. Pada penelitian kali ini nilai WVP film biodegradabel kitosanPLA untuk pelarut asam laktat berkisar antara 111.8±21.2 sampai 208.9 grm 2 hari dan untuk pelarut asam asetat berkisar antara 233.3±36.7 a b 26 sampai 358.2±30.4 grm 2 hari. Nilai WVP film biodegradabel kitosanPLA dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Data WVP film biodegradabel kitosanPLA Pelarut Konsentrasi PEG grm 2 hari Tanpa PEG grm 2 hari Asam laktat 1000 191.5±11.8 a 123.7±3.4 a Asam laktat 99.50.5 175.6±18.2 a 126.3±4.6 a Asam laktat 991 207.4±36.7 a 111.8±21.2 a Asam laktat 97.52.5 168.5±22.8 a 143.0±25.7 a Asam laktat 955 208.9±9.7 a 144.8±9.3 a Asam asetat 1000 342.2±32.4 cd 254.8±23.9 cd Asam asetat 99.50.5 324.1±18.6 cd 261.8±0.6 cd Asam asetat 991 328.5±70.3 b 233.3±36.7 b Asam asetat 97.52.5 358.2±30.4 c 320±9.9 c Asam asetat 955 285.6±37.6 b 277.4±21.3 b Ket : Nilai yang diikuti dengan huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan nyata pada taraf 5. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa nilai WVP tidak berbeda nyata pada taraf 5 untuk ketiga jenis faktor yaitu perbedaan konsentrasi, perbedaan pelarut, dan penambahan pemlastis, tapi untuk hubungan antara perbedaan konsentrasi dan perbedaan pelarut uji lanjut Duncan menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 Lampiran 7. Film biodegradabel kitosanPLA dengan pelarut asam laktat mempunyai nilai WVP yang lebih kecil dibandingkan dengan pelarut asam asetat. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Canner et al. 1998 yang menyatakan bahwa nilai WPV dari edible film kitosan semakin menurun dengan pelarut berturut-turut dari laktat, format, propionat, dan asetat. Hal ini dapat dijelaskan mungkin karena gugus reaktif OH pada asam laktat berikatan dengan kitosan sehingga lebih sedikit gugus OH yang akan berikatan dengan uap air di udara. Hal ini menyebabkan lebih sedikitnya nilai WVP film dengan pelarut asam laktat dibandingkan dengan asam asetat. Film biodegradabel kitosanPLA dengan penambahan pemlastis mempunyai nilai WVP yang lebih besar dibandingkan dengan film tanpa penambahan pemlastis PEG. Hal ini dapat dijelaskan karena penambahan pemlastis akan meningkatkan fleksibilitas film biodegradabel kitosanPLA sehingga film mempunyai pori-pori yang lebih besar dan memudahkan uap air untuk masuk. Suyatma et al. 2005 melaporkan bahwa pemlastis menurunkan gaya hidrofobik dari film, sehingga sifat higrokopisnya meningkat. Film biodegradabel kitosanPLA dengan penambahan pemlastis sifat higrokopisnya lebih besar dibandingkan dengan film tanpa penambahan pemlastis sehingga uap air lebih mudah keluar masuk.

6. Analisis dengan Differential Scanning Calorimeter DSC

Dokumen yang terkait

Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Karet Alam/Monmorillonite Menggunakan Polietilen Glikol Sebagai Pemodifikasi Organik

2 126 72

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

7 76 146

Karakterisasi Edible Film dari Campuran Tepung Tapioka, Kitosan, dan Ekstrak Jambu Biji (Psidium guajava L.) dengan Pemlastis Gliserin

3 64 75

Pengaruh Konsentrasi Polietilen Glikol (PEG) 6000 Terhadap Disolusi Piroksikam Dalam Dispersi Padat

6 91 87

Karakteristik Sifat Mekanik Biokomposit Serat Kelapa dengan Matrik Plastik Biodegredabel dari PLA (Poli Lactic Acid)

0 5 20

Pengaruh Polietilen Glikol (PEG) Terhadap Ukuran Partikel Magnetit (Fe3 O4 ) yang Disintesis dengan Menggunakan Metode Kopresipitasi

0 0 5

Pembuatan Dan Karakterisasi Komposit Karet Alam/Monmorillonite Menggunakan Polietilen Glikol Sebagai Pemodifikasi Organik

0 0 13

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 36

Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit Karet Alam/Organobentonit Menggunakan Cetiltrimetilamonium Bromida, Polietilen Glikol Dan Sodium Dodesil Sulfat Sebagai Pemodifikasi Permukaan

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Polietilen Glikol (PEG) - Pengaruh Penambahan Polietilen Glikol 6000 Terhadap Sifat-sifat Fisik dan Pelepasan Natrium Diklofenak dari Cangkang Kapsul Alginat

0 0 19