7.2.2. Hubungan Antara Faktor Intrinsik dan Ekstrinsik dengan Frekuensi
Menonton untuk Memenuhi Kebutuhan Identitas Pribadi
Sebagian besar responden baik perempuan dan laki-laki, berusia tua dan muda, berpendidikan tinggi dan rendah, bekerja, tidak bekerja, pelajar, beretnis
Sunda dan luar Sunda, berdomisili di Bojong Rangkas maupun Tegal Gundil, mempunyai pengaruh keluarga kuat maupun lemah memiliki frekuensi menonton
untuk mendapatkan identitas pribadi yang tinggi dari Megaswara TV. Berdasarkan hasil uji chi square, tidak ada hubungan yang nyata antara jenis
kelamin, etnis, dan domisili dengan frekuensi menonton untuk mendapatkan identitas pribadi pada Megaswara TV. Berdasarkan uji korelasi spearman, juga
tidak ada hubungan yang nyata antara usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, pengaruh keluarga dan teman kuat maupun lemah dengan frekuensi menonton
untuk mendapatakan identitas pribadi pada Megaswara TV. Sebagian besar responden mengakui bahwa tayangan yang bersifat
kebudayaan sangat diminati dan dibutuhkan untuk penunjang nilai-nilai pribadi mereka. Tayang Sunda Bogor yang dipilih untuk mendapatkan identitas pribadi
hanya ditayangkan dua minggu sekali sehingga responden akan berusaha untuk selalu mengikuti program setiap minggunya. Dalam Tabel 9 responden etnis
Sunda memiliki keingintahuan yang besar terhadap kebudayaan daearahnya untuk memperkuat identitas pribadi sehingga frekuensi menontonnya tinggi. Adanya
responden yang beretnis luar Sunda yang memiliki frekuensi yang tinggi dikarenakan sudah lama menetap di Bogor sehingga sudah dekat dengan
kebudayaannya dan memerlukan nilai-nilai kebudayaan itu untuk memperkuat identitas mereka.
7.2.3. Hubungan Antara Faktor Intrinsik dan Ekstrinsik dengan Durasi
Menonton untuk Memenuhi Kebutuhan Identitas Pribadi
Sebagian besar responden baik laki-laki dan perempuan, bekerja, tidak bekerja, pelajar, beretnis sunda dan luar sunda, berdomisili di Bojong Rangkas
maupun Tegal Gundil mempunyai pengaruh keluarga dan teman yang kuat maupun lemah memiliki durasi menonton untuk mendapatkan identitas pribadi
yang tinggi pada Megaswara TV. Berdasarkan hasil uji chi square, tidak ada
hubungan yang nyata antara jenis kelamin dan etnis dengan durasi menonton identitas pribadi pada Megaswara TV. Berdasarkan uji korelasi spearman juga
tidak ada hubungan nyata antara status pekerjaan, pengaruh keluarga kuat maupun lemah dengan durasi menonton identitas pribadi pada Megaswara TV.
Semakin bertambah usia responden maka durasi menontonnya semakin rendah. Berdasarkan hasil uji korelasi spearman, ada hubungan yang nyata antara
usia dengan durasi menonton untuk mendapatkan identitas pribadi dari Megaswara TV. Hubungannya lemah dan tidak searah, artinya, semakin
bertambah usia responden maka durasi untuk menonton identitas pribadi semakin rendah. Hal ini disebabkan karena responden yang berusia lebih muda masih
banyak membutuhkan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi sehingga antusiasnya dalam mengikuti program kebudayaannya tinggi.
Semakin tinggi tingkat pendidikan responden maka durasi menonton identitas pribadinya akan semakin kecil. Berdasarkan hasil uji korelasi spearman,
ada hubungan yang nyata antara tingkat pendidikan dengan durasi menonton identitas pribadi pada Megaswara TV. Hubungan antara kedua variabel ini adalah
lemah dan tidak searah. Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan responden maka durasi menontonnya akan semakin rendah. Responden yang memiliki
tingkat pendidikan yang semakin tinggi akan semakin teralkulturasi dengan kebudayaan lain sehingga kebutuhan untuk memperkuat identitas pribadi lewat
televisi lokal akan semakin kecil dan hal ini tentu saja berpengaruh pada durasi menontonnya.
7.3. Hubungan Antara Faktor Intrinsik dengan Perilaku Menonton