Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengolahan dan Analisi Data Gambaran Umum Respoden

memperkuat metode kuantitatif sehingga didapatkan suatu pemahaman yang lebih mendalam. Penelitian ini dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Full enumeration survey , yaitu seluruh populasi dalam satuan rumah tangga di dua RW pada daerah yang dipilih akan diberikan angket sederhana berisi perilaku menonton Megaswara TV khususnya pada tiga program yang telah ditetapkan dan kesediaan untuk menjadi responden. Hal ini dilakukan karena peneliti belum mengetahui profil populasi. 2. Setelah peneliti mendapatkan individu yang memenuhi kedua indikator yang telah ditentukan yaitu menonton Megaswara TV khususnya tiga program Dinamika Bogor, Sunda Bogor, Gorobog serta bersedia menjadi responden, maka individu yang memenuhi kedua indikator tersebut akan menjadi frame sampling. 3. Setelah mengetahui responden yang pernah menonton Megaswara TV khususnya tiga program yang telah ditetapkan dan mendapatkan responden yang bersedia, maka dilakukan purposive sampling untuk mendapatkan responden yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian sebanyak 50 persen dari populasi yang memenuhi kedua indikator yang telah ditentukan di RW 01 Kelurahan Bojong Rangkas dan RW 17 Kelurahan Tegal Gundil. 4. Pengisian kuesioner dan wawancara. Pengisian kuesioner penelitian dilakukan dengan pendampingan secara langsung sehingga memudahkan peneliti untuk lebih memperdalam data dan informasi yang dibutuhkan. Selain itu dilakukan wawancara dengan pihak Megaswara TV untuk mengkaji lebih dalam tentang program acaranya tersebut.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dari hasil penggalian informasi melalui responden yang dilakukan melalui pengisian kuesioner dan wawancara. Selain itu dilakukan wawancara mendalam dengan pihak stasiun televisi lokal untuk mengkaji tentang program acara yang ditayangkan oleh Megaswara TV. Data sekunder yang diambil adalah data mengenai profil Megaswara TV dan data-data lain yang menunjang penelitian.

3.4. Teknik Pengolahan dan Analisi Data

Hasil pengisian kuesioner akan dikelompokkan dalam bentuk tabel frekuensi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan korelasional. Metode korelasional adalah metode yang digunakan untuk meneliti dua variabel atau lebih sedangkan deskriptif hanya menghimpun data, menyusun secara sistematis, faktual dan cermat Rakhmat, 2004. Metode deskriptif yang berupa tabel frekuensi digunakan untuk menggambarkan faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik khalayak, motivasi menonton, perilaku menonton, dan penilaian terhadap program acara sedangkan metode korelasi untuk melihat hubungan antara faktor intrinsik dan ekstrinsik dengan motivasi menonton, motivasi menonton dengan perilaku menonton, faktor intrinsik dan ekstrinsik dengan perilaku menonton . Uji statistik yang digunakan yaitu Chi Square dan Korelasi Spearman melalui SPSS 14 for windows. BAB IV GAMBARAN UMUM RESPONDEN DAN MEGASWARA TV

4.1. Gambaran Umum Kelurahan Bojong Rangkas dan Tegal Gundil

Lokasi pertama yang menjadi daerah penelitian adalah Kelurahan Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dengan luas wilayah 104 hektar di atas permukaan laut. Kelurahan Bojongrangkas terbagi menjadi dua dusun, delapan Rukun Warga RW dan 35 Rukun Tetangga RT dengan kepadatan penduduk per kilometer adalah 1,85 Jiwa. Batas wilayah Desa adalah sebagai berikut: 1. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Ciampea dan Desa Benteng. 2. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bojongjengkol dan Desa Tegalwaru. 3. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Cicadas. 4. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Cibadak. Lokasi kedua yang menjadi daerah penelitian adalah Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara dengan luas wilayah 198 hektar. Kelurahan ini terdiri dari 17 Rukun Warga RW dan 98 Rukun Tetangga RT dengan kepadatan penduduk per kilometer adalah 1,85 Jiwa. Batas wilayah kelurahan Tegal Gundil adalah sebagai berikut: 1. sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Cibulul. 2. sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Tegallega. 3. sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Bantarjati. 4. sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Tanah Baru.

4.1.1. Karakteristik Penduduk

Jumlah penduduk Kelurahan Bojong Rangkas adalah sebanyak 11.270 jiwa terdiri dari dari 5.828 laki-laki dan 5.442 perempuan dengan 2.913 kepala keluarga. Sedangkan jumlah penduduk Kelurahan Tegal Gundil adalah sebanyak 24.532 jiwa yang terdiri dari 12.209 laki-laki dan 12.323 perempuan dengan 6.227 kepala keluarga. Berikut adalah jumlah penduduk Kelurahan Bojong Rangkas dan Tegal Gundil menurut struktur umur: Tabel 1. Jumlah Penduduk Kelurahan Bojong Rangkas dan Tegal Gundil Menurut Struktur Umur Pada Juli Tahun 2009 No Umur tahun Jumlah Jiwa Bojong Rangkas Tegal Gundil 1 0-4 621 1275 2 5-9 768 2510 3 10-14 906 2416 4 15-19 1030 2403 5 20-24 1107 5642 6 25-29 1190 7 30-34 1129 2768 8 35-39 1043 2500 9 40-44 980 2052 10 45-49 909 1653 11 50-54 688 1235 12 55-59 547 1078 13 60 352 Jumlah 11270 24532 Sumber : Data Kelurahan Juli 2009 Adapun tingkat pendidikan penduduk Desa Bojongrangkas adalah sebagai berikut: 1. Tidak Tamat SD : 48 orang 2. Tamat SDsederajat : 1050 orang 3. Tamat SMPsederajat : 384 orang 4. Tamat SMAsederajat : 1625 orang 5. Tingkat D3S1S2S3 : 361 orang Adapun tingkat pendidikan penduduk Desa Bojongrangkas adalah sebagai berikut: 1. Tidak Tamat SD : 304 KK 2. Tamat SD- SMP : 1130 KK 3. Tamat SMA keatas : 4793 KK

4.1.2. Gambaran Umum RW

Alasan dipilihnya Kelurahan Bojong Rangkas dan Tegal Gundil pada penelitian ini adalah karena informasi dari pihak Megasawara TV yang menyatakan bahwa masyarakat di kedua daerah ini banyak yang menonton program Megaswara TV di bandingkan dengan daerah lainnya. Hal ini terbukti dari banyaknya feedback oleh masyarakat dari kedua daerah tersebut berupa masukan, saran, kritik kepada pihak Megaswara TV mengenai program yang ditayangkan. Kelurahan Bojong Rangkas memiliki delapan RW. Pada penelitian ini peneliti memilih RW 02 sebagai populasi penelitian. Pemilihan RW 02 sebagai daerah penelitian dilakukan secara purposive. Jumlah penduduk di RW 02 adalah 1.836 orang dengan 466 kepala keluarga. Sebagian besar penduduk memiliki tingkatan pendidikan sampai tamat SMA, berprofesi di bidang wiraswasta, dan beretnis Sunda. Kelurahan Tegal Gundil memiliki 17 RW. Pada penelitian ini peneliti memilih RW 17 sebagai populasi penelitian. Pemilihan RW 17 sebagai daerah penelitian dilakukan secara purposive. Jumlah penduduk di RW 17 adalah 3.270 orang dengan 350 kepala keluarga. Sebagian besar penduduk memiliki tingkatan pendidikan sampai tamat SMA keatas, berprofesi sebagai pegawai kantoran, dan beretnis Sunda dan Jawa. Kepemilikan televisi di kedua tempat penelitian tergolong tinggi. Rata-rata dalam satu rumah responden memiliki dua televisi.

4.2. Gambaran Umum Megaswara TV

4.2.1. Sejarah Berdirinya Megaswara TV

Megaswara TV adalah salah satu media informasi yang memiliki sistem yang terintregasi dalam manajemen perusahaannya. Sistem yang sudah dijalankan ini memberikan gambaran akan kekuatan dan eksistensi Megaswara sebagai sebuah media yang menjunjung tinggi nilai-nilai yang terjadi di masyarakat, keberpihakan pada persoalan masyarakat, serta membina dan memelihara hubungan dengan para mitra kerjanya. Namun di sisi lain, perkembangan teknologi di era teknologi dan globalisasi serta meningkatnya persaingan dengan para kompetitor di segala bidang khususnya media informasi dan hiburan, menggiring manajemen Megaswara untuk melakukan berbagai inovasi dan kreativitas untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan manajemen. Peningkatan kinerja ini selalu disesuaikan dan diimbangi dengan daya dukung yang dimiliki oleh Megaswara, khususnya sumber daya manusia, sehingga hal ini akan menyeimbangkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki secara internal perusahaan dengan peluang dan tantangan yang dihadapi di luar perusahaan. Sebagai salah satu unit usaha dari Universitas Gunadarma, Megaswara selalu berusaha untuk menjadi ujung tombak bagi pengembangan bisnis group usaha. Sebagai langkah awal untuk peningkatan kinerja perusahaan dan manajemen, maka di rancang sebuah pengembangan usaha Bussiness Development dalam kerangka explorasi seluruh potensi yang dimiliki oleh Megaswara, yang pada akhirnya akan menghasilkan produk yang optimal dalam pengembangan bisnis di masa depan. Oleh karena itu, lahirlah usaha baru Megaswara yaitu MEGASWARA TV sebuah media informasi elektronik yang merupakan kombinasi antara audio dan video. Sebelumnya Megaswara juga telah mendirikan sebuah radio Megsawara yang sampai sekaranag masih berjalan dan cukup berkembang. Alasan ekspansi dengan mendirikan MEGASWARA TV ini cukuplah nyata, selain dukungan modal yang kuat, pangsa pasar yang terbuka lebar dan management yang cukup profesional, adalah brand image nama Megaswara sudah sangat melekat di hati warga Bogor dan para pemasang iklan, selain itu dukungan man power Megaswara sudah memiliki pengalam cukup lama di bidang broadcast , dan untuk langkah ke depan para praktisi ini hanya tinggal diberikan ilmu-ilmu lanjutan dalam pengelolaan bisnis televisi, baik dari hardware maupun software.

4.2.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari Megaswara TV adalah membuat, menyusun dan menayangkan program-program informasi positif dan hiburan yang dibutuhkan oleh masyarakat kota dan Kabupaten Bogor dengan mengangkat dan mengedepankan potensi- potensi lokal yang ada, baik budaya maupun masyarakatnya sedangkan untuk misi-misi perusahaan antara lain: 1. Menumbuhkembangkan dan melestarikan seni budaya Jawa Barat pada umumnya dan Bogor pada khususnya; 2. Menayangkan program-program religi yang menyejukkan dengan menampilkan tokoh agamis yang cukup dikenal di Bogor, sehingga program ini diharapkan mampu meningkatkan iman masyarakat, memperbaiki moral serta mengurangi imbas negatif dari budaya asing yang dalam era globlalisasi saat ini sangat mudah masuk ke dalam media hiburan baik cetak maupun elektronika; 3. Mempromosikan daerah wisata Bogor yang belum terekspos dan dikenal oleh masyarakat luas, sehingga penayangan promosi di televisi memberikan wacana baru bagi masyarakat untuk menjadi wisatawan, sehingga secara tidak langsung program ini akan membantu PAD Pendapatan Asli Daerah Kota dan Kabupaten Bogor; 4. Membantu dan menjadi mitra kerja yang seimbang dengan pemerintah daerah dalam mensosialisasikan kebijakan-kebijakan yang dibuat serta menjadi media promosi yang efektif bagi pelaku bisnis baik lokal maupun nasional; dan 5. Menjadi ujung tombak dalam memberikan informasi dan berita sosial, budaya, ekonomi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di wilayah Bogor secara tajam dan aktual, sesuai dengan kaidah jurnalistik media elektronika.

4.2.3. Lokasi dan Klasifikasi Pengurus Perusahaan

PT CIPTA MEGASWARA TELEVISI terletak di Jl. Suryakencana No. 228-230 Bogor – Jawa Barat. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 18 Agustus 2004 dengan izin dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Bogor No 503.45-3612 Maret 2012. Pengurus perusahaan terdiri dari Komisaris, DireksiPenangung Jawab dan personalia. Bagian personalia terdiri dari Manajer Marketing yang bertanggung jawab terhadap strategi pemasaran; Manajer Program dan Marketing, bertanggung jawab sebagai programmer acara; Manajer Liputan dan Pemberitaan, bertanggung jawab sebagai wartawan pencari berita; Pelaksana Produksi bertanggung jawab terhadap jalannya produksi dan editor; dan Marketing Executive .

4.2.4. Motto Televisi Megaswara

Televisi Megaswara sebagai salah satu media, bertekad menyuguhkan informasi dan hiburan terbaik untuk pemirsanya, sehingga dapat menjadi media kebanggaan bagi masyarakat luas khususnya masyarakat Bogor. Beberapa motto yang dimiliki Megaswara TV yaitu: Televisi kebanggaan bogor, beridiologi dan berbudaya sunda, semangat dan tekad yang tinggi, inovatif dan variatif.

4.2.5. Segmentasi

Megaswara TV memiliki program acara yang dapat ditonton baik oleh laki-laki maupun perempuan. Tayangan-tayangannya memiliki segmentasi untuk umur-umur tertentu yang dibagi menjadi kurang dari 15 tahun, 16 sampai 45 tahun, dan lebih dari 45 tahun. Masyarakat yang menonton Megaswara TV dapat berasal dari berbagi kalangan, mulai dari pelajarmahasiswa, profesional muda, ibu rumah tangga, karyawan, dan wirausaha. Materi siarannya mencakup 70 persen lokal dan 30 persen universal.

4.2.6. Program Acara

4.2.6.1.Inti Program Penyampaian dan penyajian program siaran seperti informasi pembangunan daerah, potensi wilayah, pariwisata, public service, niaga, dan lain- lain akan dikemas dengan mengedepankan unsur budaya sunda yang sarat dengan muatan dan sentuhan lokal yang dominan serta interaktif sehingga terjalin hubungan emosional yang kuat antara Megaswara TV dan masyarakat Bogor. Dengan konsep tersebut, di harapkan image yang terbentuk di masyarakat Bogor adalah Megaswara TV merupakan TV Urang Bogor sehingga Megaswara TV dapat menjadi aset masyarakat Bogor. Megaswara TV memiliki komposisi program acara yang terdiri dari entertaiment 50, informasi 37, religi 9, sport 2, dan children 2. Setiap harinya Megaswara TV mulai menayangkan programnya pukul 15.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB 4.2.6.2.Konsep Program Acara 1. Isi siaran mengandung informasi, pendidikan, hiburan, dan manfaat untuk pembentukkan intelektualitas, watak, moral, kemajuan, kekuatan bangsa, menjaga persatuan dan kesatuan, serta sedikitnya mengamalkan nilai-nilai agama dan budaya Indonesia umumnya dan Jawa Barat khususnya. 2. Megaswara merupakan televisi yang mempunyai pemirsa multisegmen yang sundanese, juga mengikutsertakan peran serta masyarakat dalam tujuan untuk membangun kekuatan hubungan emosional. 3. Informasi yang dikemas dengan hiburan yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat Bogor raya melalui pendekatan culture. 4. Program acaranya selalu mengutamakan pada muatan muatan lokal. 5. Tidak menayangkan program acara yang khusus kental dengan nuansa mistik. 6. Membatasi program infotainment yang dapat mengganggu privacy dari individu atau kelompok rasa hormat pada hal pribadi. 7. Membatasi program hiburan, video klip dan pagelaran musik yang mengumbar aurat dan pornografi atau sensualitas, kekerasan, sadisme dan penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang. 8. Tidak berkecenderungan berpihak atau membawa pesan pesan tertentu dari pihak manapun yang mempunyai kepentingan atau misi tertentu, terkecuali visi dan misi megaswara televisi sendiri. 9. Program yang ditayangkan tidak bermuatan kekerasan fisik dan cenderung menghina, merendahkan harkat dan martabat orang lain. 10. Bahasa yang menjadi pengantar dalam program acara terkadang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Sunda, dengan penggunaan ucapankalimatkata katabahasa yang tidak lepas dari aturan norma, etika dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat Indonesia pada umumnya dan Bogor khususnya. 4.2.6.3.Tiga Program Unggulan Megaswara TV 1. Dinamika Bogor Dinamika Bogor merupakan program acara berita yang menginformasikan segala peristiwa yang terjadi di Bogor. Program ini ditayangkan setiap hari dari pukul 21.00 WIB sampai 21.30 WIB. 2. Gorobog Gorobog merupakan program lawak sunda yang menampilkan cerita-cerita mengenai kehidupan sehari-ehari masyarakat Bogor dan menyinggung sedikit isu-isu yang sedang berkembang di Bogor. Program Gorobog ditayangkan dua kali dalam seminggu yaitu hari Kamis dan Minggu pukul 20.30-21.00 WIB. 3. Sunda Bogor Sunda Bogor merupkaan program kebudayaan yang menampilkan dialog mengenai kebudayaan Sunda dengan mengundang orang-orang yang ahli dalam bidangnya sesuai dengan tema yang telah ditetapkan setiap episodenya. Program ini ditayang dua kali dalam seminggu yaitu hari Kamis dan Minggu pukul 19.30-20-30 WIB.

4.2.7. Teknis

Untuk membangun image yang baik di mata pemirsa, kualitas audio dan video televisi Megaswara ditunjang dengan peralatan-peralatan yang sesuai, dengan spesifikasi peralatan yang telah mendekati bahkan menyamai sebuah televisi nasional yang profesional. Untuk mengcover masyarakat Bogor yang tersebar baik di Kota dan Kabupaten, televisi Megaswara memiliki power transmiter, antena, serta tower dengan standar broadcast yang memadai, sehingga pancaran Televisi Megaswara dapat diterima dengan baik layaknya Televisi Nasional. Saat ini Megaswara TV sudah dapat diterima di lebih dari 30 area yaitu Cibinong, Bojong Gede, Parung, Cimanggis, Cileungsi, Parungdangdet, Citeureup, Gunung Putri, Semplak, Cileubut, Pasir Laja, Kebon Pedes, Kota Paris, Kampung Anyar, Babakan, Cikeas, Cikoneng, Sirnasari, Ciburial, Dramaga Pasar, Tajur, Ciawi, Gadog, Pakuan, Warung Borong, Cimanggu, Leuwiliang, Cisarua, Caringin, Cigombong, Ciampea, dan Bogor Utara.

4.3. Gambaran Umum Respoden

Jumlah populasi di kedua tempat penelitian adalah 816 kepala keluarga. Setiap kepala keluarga diberikan satu angket yang dapat diisi oleh salah satu dari anggota keluarga mereka, tujuannya untuk mengetahui jumlah populasi yang memenuhi dua indikator sebagai syarat untuk menjadi responden. Kedua indikator tersebut ialah pernah atau tidaknya menonton minimal satu dari tiga program unggulan Megaswara TV dan kesediaannya untuk menjadi responden. Dari 816 angket yang disebarkan terdapat 173 orang yang menonton salah satu atau ketiga program unggulan Megaswara TV tetapi 52 orang tidak bersedia menjadi responde, sehingga yang memenuhi kedua indikator tersebut berjumlah 124 orang. Dari jumlah tersebut, peneliti memilih 60 orang untuk dijadikan responden pada penelitian ini secara purposive sampling. Beberapa hal lain yang diketahui dari Full Enumeration Survey yaitu: 1. Mengetahui Megaswara TV tetapi tidak pernah menonton programnya: 56 orang. 2. Menonton Megaswara TV tetapi bukan tiga program unggulan Dinamika Bogor, Sunda Bogor, Gorobog: 44 orang. Tabel 2. Jumlah Responden Menurut Masing-masing Faktor Intrinsik di Kelurahan Bojong Rangkas RW 01 dan Tegal Gundil RW 17 Tahun 2009 No Faktor Intrinsik Jumlah orang Persen 1 Jenis Kelamin: 1. Laki-Laki 2. Perempuan 33 27 55.00 45.00 2 Usia: 1. 25 tahun 2. 25-45 tahun 3. 45 tahun 14 36 10 23.33 60.00 16.67 3 Status Pekerjaan: 1. Bekerja 2. Tidak Bekerja 3. PelajarMahasiswa 40 12 8 66.67 20.00 13.33 4 Tingkat Pendidikan: 1. SD 2. SMP 3. SMA 4. D3S1S2 3 11 36 10 5.00 18.33 60.00 16.67 5 Etnis: 1. Sunda 2. Jawa 3. Melayu 50 9 1 50.00 15.00 35.00 6 Domisili: 1. Bojong Rangkas 2. Tegal Gundil 30 30 50.00 50.00 7. Kepemilikan Televisi di Rumah: 1. Satu TV 2. Satu TV 40 20 66.67 33.33 BAB V MOTIVASI MENONTON DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Pada sub bab ini akan dibahas mengenai motivasi menonton dan faktor yang mempengaruhinya. Meilani 2007 menyatakan bahwa motivasi sebagai proses psikologis diakibatkan oleh dua faktor, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Menurut McQuail 1996 motivasi menggunakan media terdiri dari informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan hiburan. Motivasi ini akan dihubungkan dengan faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik terdiri dari jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, etnis dan domisili sedangkan faktor ekstrinsik terdiri dari keluarga dan teman. Tabel 3 memperlihatkan bahwa sebagian besar responden memiliki motivasi informasi dan hiburan dalam menonton Megaswara TV. Motivasi informasi timbul karena keinginan untuk mengetahui informasi dan kejadian- kejadian terbaru yang terdapat di Bogor, baik yang terjadi di kota maupun di Kabupaten Bogor. Sebagian besar responden juga mempunyai motivasi hiburan dalam menonton Megaswara TV. Program acara yang memiliki unsur lokal dari Megaswara TV menjadi hiburan tersendiri bagi responden dalam mengisi waktu luang mereka karena kejenuhan mereka terhadap tayangan televisi swasta nasional. Hal ini membuktikan bahwa Megaswara TV merupakan media lokal yang dimanfaatkan masyarakat Bogor untuk mendapatkan informasi mengenai daerahnya yang memang dibutuhkan oleh masyarakat. Tabel 3. Jumlah Responden Menurut Faktor Intrinsik Ekstrinsik dan Motivasi Menonton Megaswara TV di Kelurahan Bojong Rangkas dan Tegal Gundil Tahun 2009 Faktor Intrinsik dan Ekstrinsik Motivasi Informasi Motivasi Identitas Pribadi Motivasi Integrasi dan Interaksi Sosial Motivasi Hiburan Kuat Lemah Kuat Lemah Kuat Lemah Kuat Lemah Jenis Kelamin L 34 100 21 61.7 13 38.24 27 79.41 7 20.59 30 88.23 4 11.77 P 25 95.15 1 4.85 19 73.08 7 26.92 20 76.92 6 23.08 24 92.31 2 7.69 Usia tahun 25 14 100 11 78.57 3 21.43 11 78.57 3 21.43 13 92.86 1 7.14 25-45 34 97.14 1 2.86 23 65.71 12 34.29 30 85.71 5 14.29 31 88.57 4 11.43 45 11 100 6 54.54 5 45.46 6 54.54 5 45.46 10 90.91 1 9.09 Pendidikan SD 3 100 2 66.67 1 33.33 3 100 3 100 SMP 12 100 8 66.67 4 33.33 10 83.33 2 16.67 11 91.67 1 8.33 SMA 36 100 26 86.67 10 13.33 28 77.78 8 22.22 33 91.67 3 8.33 Kuliah 8 88.89 1 11.11 4 44.44 5 55.56 6 66.67 3 33.33 7 77.78 2 22.22 Status Pekerjaan Bekerja 40 97.56 1 2.44 25 60.97 16 39.03 31 75.61 10 24.39 37 90.24 5 9.76 Pelajar 7 100 7 100 6 85.71 1 14.29 7 100 Tidak Bekerja 12 100 8 66.67 4 33.33 10 83.33 2 16.67 11 91.67 1 8.33 Etnis Jawa 9 100 3 33.33 6 66.67 6 66.67 3 33.33 7 77.78 2 22.22 Melayu 1 100 1 100 1 100 1 100 Sunda 49 98 1 2 36 72 14 28 40 80 10 20 46 92 4 2 Domisili Bojong Rangkas 30 100 21 70 9 30 27 90 3 10 28 93.33 2 6.67 Tegal Gundil 29 96.67 1 3.33 19 63.33 11 36.67 20 66.67 10 33.33 26 86.67 4 13.33 Keluarga Kuat 13 100 13 100 13 100 13 100 Lemah 46 97.87 1 2.13 46 97.87 1 2.13 13 27.66 34 72.34 41 87.23 6 12.77 Teman Kuat 7 100 6 85.71 1 14.29 7 100 7 100 Lemah 52 98.11 1 1.89 34 64.15 19 35.85 40 75.47 13 24.53 47 88.68 6 11.32 Jumlah 59 1 40 20 47 13 54 6

5.1. Hubungan Antara Faktor Intrinsik dengan Motivasi Mencari

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Televisi Lokal DELI TV (DTV) Medan (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Televisi Lokal Deli TV (DTV) Medan)

5 51 141

PENGEMBANGAN PROGRAM ACARA CHATZONE(Studi Terhadap Manajemen Program Acara di Stasiun Televisi Lokal Agropolitan Televisi Kota Batu)

0 39 2

Pengaruh Terpaan Tayangan Reportase Investigasi di Trans TV Terhadap Perilaku Pemilihan Produk Makanan (Studi Pada Ibu-Ibu Rumah Tangga RW 05 Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing kota Malang

0 8 2

PEMAKNAAN AUDIENS TENTANG REALITY SHOW 86 DI NET. TV (Studi Resepsi Pada Warga RW 02 di Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Sukun Kota Malang)

3 21 22

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 25-55 Tahun di RW 01 Kelurahan Rawa Bunga Kecamatan Jatinegara terhadap Kanker Serviks dan Faktor yang Berhubungan

1 20 68

Pendidikan Agama Islam Dalam Majelis Taklim Kaum I bu RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta selatan

0 5 60

Persepsi Petani Terhadap Siaran Pertanian DiRadio Fiska Fm Bogor : (Kasus Petani di Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)

0 3 73

Analisis Pengelolaan Sampah rumah tangga Di Kelurahan Kayumanis Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor

0 6 148

Hubungan pendidikan akhlak dalam keluarga dengan kepribadian remaja di RW 08 Kelurahan Kedaung Kecamatan Sawangan Kota Depok

13 51 124

Sistem Informasi Adminstrasi Kependudukan Desa (SITRAPENDE) RW 12 Kelurahan Sukapada Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung

0 12 1