Latar Belakang Motivasi dan Perilaku Menonton serta Penilaian Khalayak Terhadap Program Acara Televisi Lokal (Kasus Pemirsa Megaswara TV di RW 01 Kelurahan Bojong Rangkas, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor dan RW 17 Kelurahan Tegal Gundil Kecamatan Bogor

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Televisi merupakan media yang banyak dimanfaatkan masyarakat dalam memperoleh informasi karena sifatnya yang audiovisual, yaitu dapat menampilkan gambar dan suara secara bersamaan. Televisi telah menjadi sebuah keniscayaan dalam masyarakat dewasa ini karena kemampuannya yang sangat menakjubkan untuk menembus batas-batas yang sulit ditembus oleh media massa lainnya. Secara geografis, televisi mampu menjangkau daerah-daerah yang jauh dari stasiun pemancar. Televisi membuat orang pada umumnya mengingat 50 persen dari apa yang mereka lihat dan dengar, walaupun hanya sekali ditayangkan. Secara umum orang akan mengingat 85 persen dari apa yang mereka lihat di televisi setelah tiga jam kemudian dan 65 persen setelah tiga hari kemudian Dwyer, 1998 yang dikutip oleh Priyowidodo, 2008. Dari pernyataan tersebut, maka dapat dikatakan bahwa televisi merupakan media yang paling efektif dalam menyampaikan pesan yang ditujukan untuk mencapai perubahan bagi masyarakat, tentunya perubahan yang diharapkan merupakan perubahan yang baik untuk masyarakat. Dewasa ini, keberadaan stasiun televisi serta pengelolaan materi-materi siar yang ditampilkan tidak lagi sentralistik di pusat. Kini, terdapat televisi lokal yaitu televisi yang keberadaannya hanya dapat dijangkau oleh suatu daerah tertentu serta program acara yang disiarkan bersifat lokal tergantung dengan nilai- nilai dan kebudayaan yang berada di daerah tersebut. Televisi ini memiliki isi pesan atau informasi yang mengacu dan menyesuaikan diri pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat lokal dengan mengangkat dan mengedepankan potensi- potensi lokal yang ada. Televisi lokal dapat dijadikan sarana pengembangan potensi daerah, sehingga daerah dan masyarakat pada gilirannya menjadi lebih maju dan sejahtera. Keberadaan televisi lokal ini diperkuat oleh hadirnya Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran yang merupakan payung hukum bagi kemerdekaan televisi lokal. Televisi lokal hadir dengan spirit otonomi daerah dan kehadirannya sebagai warna baru dunia penyiaran tanah air. Televisi lokal memiliki tanggung jawab untuk membuat program acara siaran bermuatan lokal karena kekuatan televisi lokal tentu saja pada kelokalannya yang tidak dimiliki oleh stasiun televisi nasional, sehingga kini tinggal bagaimana mengemas segmen lokal tersebut menjadi program siaran yang menarik dan bermutu sehingga membuat masyarakat lokal tertarik menonton program acara tersebut. Program acara televisi lokal dibungkus dengan kemasan lokal yang kental dan selalu berupaya mempersembahkan yang terbaik bagi masyarakat dengan kearifan lokal yang berbeda-beda. Biasanya, paket yang ditayangkan oleh televisi lokal bermaterikan sosial, budaya, pariwisata, ekonomi, dan unsur kedaerahan lainnya yang tentunya menjadi suatu kebutuhan bagi masyarakat lokal tersebut. Berdasarkan hasil riset ABG Nielsen Media Rearch di sepuluh kota besar pada tahun 2007 menunjukkan perolehan pemirsa televsi lokal menurun selama semester pertama tahun 2007 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2006 yaitu dari 2,7 persen menjadi 2,4 persen. Riset ini menunjukkan bahwa masih rendahnya minat masyarakat untuk menonton program acara televisi lokal. Minat masyarakat menonton program acara televisi lokal berkaitan dengan motivasi khalayak untuk menonton program yang ditayangkan. Menurut Meilani 2007, motivasi seseorang dilatarbelakangi oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik terdiri dari umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan etnis. Faktor ekstrinsik terdiri dari keluarga dan teman. Kedua faktor tesebut diduga akan membuat khalayak termotivasi untuk menonton. Dari perilaku menontonnya tersebut, diduga mereka akan dapat memberikan penilaian terhadap program acara yang ditontonnya. Saat ini satu-satunya televisi lokal yang terdapat di Bogor adalah Megaswara TV yang berdiri sejak tahun 2004. Selama ini pihak pengelola Megaswara TV masih mengkaji terus program-program siaran yang mendidik dan menghibur. Televisi ini memiliki berbagai macam program acara mulai dari program berita daerah sampai pada program yang mengangkat kebudayaan Bogor Sunda. Sejak awal berdirinya, pihak manajemen Megaswara TV belum pernah melakukan penelitian tentang penilaian khalayak pada program acara yang ditayangkan. Selama ini, penilaian yang diketahui hanya dari beberapa pihak saja misalnya melalui telepon atau pendapat masyarakat yang datang langsung ke Megaswara TV. Oleh karena itu, perlu dilakukan sebuah penelitian untuk mengetahui penilaian masyarakat Bogor pada program acara yang ditayangkan sehingga dapat membantu pengelola Megaswara TV untuk meningkatkan kualitas program acaranya sesuai dengan kebutuhan khalayaknya, yaitu masyarakat Bogor. Penelitian ini hanya terfokus pada tiga program unggulan dari Megasawara TV yang menurut pihaknya diperkirakan banyak ditonton oleh masyarakat Bogor. Ketiga program tersebut yaitu Dinamika Bogor, Sunda Bogor, dan Gorobog. Penelitian khalayak terhadap tiga program unggulan Megaswara TV ini diharapkan akan mempermudah pihak Megaswara TV dalam menyusun usaha- usaha kedepan dalam memperbaiki kualitas ketiga program tersebut dan akan diikuti oleh program-program lainnya.

1.2. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Persepsi Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Televisi Lokal DELI TV (DTV) Medan (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Masyarakat Kelurahan Mangga Perumnas Simalingkar Terhadap Televisi Lokal Deli TV (DTV) Medan)

5 51 141

PENGEMBANGAN PROGRAM ACARA CHATZONE(Studi Terhadap Manajemen Program Acara di Stasiun Televisi Lokal Agropolitan Televisi Kota Batu)

0 39 2

Pengaruh Terpaan Tayangan Reportase Investigasi di Trans TV Terhadap Perilaku Pemilihan Produk Makanan (Studi Pada Ibu-Ibu Rumah Tangga RW 05 Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing kota Malang

0 8 2

PEMAKNAAN AUDIENS TENTANG REALITY SHOW 86 DI NET. TV (Studi Resepsi Pada Warga RW 02 di Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Sukun Kota Malang)

3 21 22

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 25-55 Tahun di RW 01 Kelurahan Rawa Bunga Kecamatan Jatinegara terhadap Kanker Serviks dan Faktor yang Berhubungan

1 20 68

Pendidikan Agama Islam Dalam Majelis Taklim Kaum I bu RW 01 Kelurahan Tegal Parang Jakarta selatan

0 5 60

Persepsi Petani Terhadap Siaran Pertanian DiRadio Fiska Fm Bogor : (Kasus Petani di Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat)

0 3 73

Analisis Pengelolaan Sampah rumah tangga Di Kelurahan Kayumanis Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor

0 6 148

Hubungan pendidikan akhlak dalam keluarga dengan kepribadian remaja di RW 08 Kelurahan Kedaung Kecamatan Sawangan Kota Depok

13 51 124

Sistem Informasi Adminstrasi Kependudukan Desa (SITRAPENDE) RW 12 Kelurahan Sukapada Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung

0 12 1